7 Efek Samping Kebanyakan Makan Oatmeal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Oat memiliki nama latin Avena Sativa merupakan jenis biji-bijian sereal. Semua orang sering memakan seluruh biji tanaman (oat), lapisan biji luar (oat bran), dan daun dan batang (oat straw) [1]. Oat memiliki manfaat yang sangat beraneka ragam. Oat dapat mengurangi kadar kolesterol dan gula darah, membantu mengendalikan nafsu makan dengan membuat kenyang [2]. Selain itu juga dapat menjaga usus dari menyerap zat yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes [3].  

Beberapa orang yang merasakan manfaat dari oatmeal kemudian ingin selalu mengonsumsinya. Padahal seperti semua makanan pula, terlalu banyak konsumsi oatmeal juga dapat menyebabkan beberapa efek samping[4]. Berikut adalah efek samping dari konsumsi oatmeal yang berlebihan, antara lain:

1. Perut kembung

Konsumsi oat yang berlebihan akan membuat perut kembung [5]. Biji-bijian utuh seperti oatmeal mengandung serat, glukosa, dan pati yang tinggi. Jika semua kandungan tersebut dikonsumsi oleh bakteri yang ada di usus atau usus besar dapat menyebabkan gas dan kembung pada beberapa orang [6]. Perut kembung akan menyebabkan perasaan tidak nyaman pada tubuh.

Untuk mengurangi efek samping mengenai perut kembung tersebut, mulailah dengan jumlah kecil konsumsi oatmeal. Lalu tingkatkan secara bertahap ke porsi yang diinginkan. Tentunya dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan [6].

2. Penambahan berat badan

Umumnya orang konsumsi oatmeal dengan ditambahkan beberapa topping diatasnya. Makan oatmeal dengan jumlah yang besar saja sudah menyebabkan penambahan berat badan, apalagi jika tidak diimbangi topping yang sesuai. Topping yang ditambahkan biasanya tidak akan jauh dari mentega, sirup, atau bahkan gula yang berlebihan.

Orang melakukan hal tersebut agar oatmeal terasa lebih manis dan tidak membosankan saat memakannya. Semua perbuatan penambahan topping manis yang berlebihan tersebut pada akhirnya menurunkan nilai gizi oatmeal secara keseluruhan karena penambahan kalori, lemak, gula, dan karbohidrat ekstra [7].

3. Malnutrisi

Meskipun oatmeal dapat menurunkan berat badan karena kandungan seratnya yang membantu mengontrol rasa lapar, namun konsumsi outmeal terlalu banyak bisa menyebabkan kekurangan gizi. Tidak hanya itu bahkan dapat meningkatkan resiko pengeroposan massa otot [8].

Ketika oatmeal kaya akan serat akan membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk memberi sinyal agar makan lebih banyak sepanjang hari. Hanya konsumsi oatmeal sepanjang hari dapat menganggu fungsi kognitif dan mengurangi kewaspadaan dan fokus. Hal inilah yang menyebabkan terlalu banyak konsumsi oatmeal bisa berdampak pada malnutrisi.

4. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah reaksi kekebalan tubuh terhadap makan gluten yaitu protein yang ditemukan dalam gandum atau oat, barley, dan gandum hitam [9]. Seseorang dengan penyakit celiac ketika mengonsumsi gluten maka akan memicu respons imun di usus kecil.

Seiring waku, reaksi ini akan merusak lapisan usus kecil dan mencegah menyerap beberapa nutrisi (malabsorpsi) [10]. Ketika penyakit celiac terjadi pada anak-anak maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Penyakit celiac ditandai dengan beberapa gejala yaitu diare, kelelahan, penurunan berat badan, kembung dan gas, sakit perut, mual dan muntah, sembelit. Permasalahan yang paling utama adalah tidak ada obat untuk penyakit celiac [11].

Tetapi kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini melakukan diet bebas gluten yang ketat. Hal ini dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan penyembuhan usus. Jadi konsumsi oatmeal tentu dapat menyebabkan penyakit celiac kambuh bagi penderitanya.

5. Gangguan saluran pencernaan

Oatmeal berperan sebagai penunda reaksi utuan pengosongan lambung. Hal ini akan mengakibatkan gangguan pencernaan. Sebab oat memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk pencernaan hingga akhirnya nanti menyebabkan penyumbatan di dalam usus [12]. Selain itu oatmeal juga dapat menyebabkan kesulitan menelan. Oatmeal yang dikunya begitu saja menyebabkan penyumbatan di dalam usus yang dapat menyebabkan masalah [13].

6. Menyebabkan dehidrasi

Oat merupakan biji-bijian kering yang penuh dengan serat larut. Sehingga ketika oatmeal mencapai perut, maka akan memiliki kecenderungan untuk menyerap cairan di sekitarnya. Jika tubuh tidak sepenuhnya terhidrasi, maka hal ini dapat menyebabkan sakit perut [12].

Namun disisi lain, oat juga mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut membantu mengentalkan tinja, yang memungkinkannya melewati tubuh dengan lebih efisien. Serat tidak larut kemudian menambah jumlah limbah, yang mempercepat usus perlu untuk dikosongkan.

7. Menyebabkan penyakit IBS

Penyakit IBS (Irritable Bowel Syndrome) merupakan gangguan umum yang mempengaruhi usus besar. Tanda dan gejala penyakit ini adalah kram, sakit perut, kembung, gas, dan diare atau sembelit, atau keduanya [14]. Makanan yang kaya serat dapat memperburuk gejala penyakit IBS.

Serat larut telah menunjukkan kemampuan untuk menenangkan diare dengan membantu mengikat tinja yang longgar. Sindrom iritasi usus dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, dan oleh karena itu ditangani oleh profesional medis [12].

Batasan konsumsi oatmeal yang aman untuk kesehatan

Konsumsi oatmeal yang berlebihan sangat tidak disarankan karena menyebabkan efek samping yang sangat serius. Oleh karena itu konsumsi oatmeal harus memiliki batasan penyesuaian dan takaran tertentu agar tidak berlebihan. Berikut adalah takaran dan anjuran jumlah konsumsi oatmeal dan beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Untuk kolesterol tinggi, maksimal makan oatmeal satu porsi gandum (46 gram) mengandung sekitar 3 gram serat beta-gluten [12].
  • Untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, maksimal makan oatmeal satu porsi dengan 25 gram serat larut dan 3 gram beta-gluten[12].
  • Tidak menambahkan terlalu banyak topping yang manis secara berlebihan [13].
  • Mengonsumsi banyak air karena mengakibatkan dehidrasi [10].
  • Jangan lupa konsumsi makanan lain dan seimbangkan gizi harian yang dipenuhi oleh tubuh [14].
  • Sajikan bubur dengan menyeduhnya untuk menghindari keras ketika dikonsumsi yang berujung pada kesulitan menelan [12].
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment