6 Efek Samping Kebanyakan Makan Pisang Ambon

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pisang ambon yang memiliki nama lain Musa acuminata Colla menjadi salah satu jenis pisang yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia [1]. Pisang ambon terbagi menjadi tiga jenis yaitu pisang ambon lumut banana, pisang ambon putih, dan pisang ambon kuning [2]. Pisang ini sering tumbuh di daerah tropis terutama Indonesia. Beberapa faktor mengapa begitu banyak orang yang mengonsumsi buah pisang adalah karena rasanya yang manis dan mampu mendinginkan perut.

Sebenarnya fungsi dan manfaat dari buah pisang ambon sangat beragam. Salah satunya adalah dapat menurunkan tekanan darah karena memiliki aktivitas Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) yang ada dalam tubuh [3]. Kandungan yang terdapat dalam buah pisang ambon juga beragam. Namun tetap saja, jika kandungan yang ada dalam buah pisang ambon juga dikonsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Berikut merupakan efek samping jika kebanyakan makan pisang ambon, yaitu:

1. Penambahan berat badan

Beberapa orang menggunakan pisang sebagai salah satu bahan makanan yang berperan besar dalam diet. Semua jenis buah-buahan sangat bagus untuk diet termasuk pisang [4]. Hal ini termasuk pula pisang ambon sebagai salah satu jenis pisang. Salah satu alasan mengapa pisang dipilih sebagai makanan yang tepat untuk diet adalah kandungan serat yang terdapat dalam pisang. Ternyata kandungan serat pisang mampu membantu untuk tetap merasa kenyang saat proses menurunkan berat badan.

Namun tetap saja, karena tingginya kandungan serat yang ada dalam pisang. Selain itu, pisang memiliki karbohidrat dan kalori dalam jumlah yang cukup besar [5]. Jika makanan ini tetap dikonsumsi dalam jumlah yang besar maka tujuan penurunan tidak akan pernah bisa tercapai. Bahkan jika makan pisang terlalu banyak dapat dipastikan pula lingkar pinggang akan bertambah beberapa inchi [6].

2. Peningkatan kadar gula

Kadar gula yang terkandung dalam pisang tinggi. Seseorang dengan diabetes tidak diperkenankan untuk makan pisang terlalu sering. Sebab akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Berdasarkan penelitian, indeks glikemik atau GI pisang yang matang berada di angka 62 [7]. Angka tersebut termasuk dalam posisi GI sedang.

Menjaga kadar gula darah sangat penting untuk penderita diabetes. Cara menjaga yang paling efektif adalah dengan menghindari makanan dan minuman dalam jumlah besar yang termasuk dalam tingkat GI sedang hingga tinggi [8]. Gula darah yang tinggi dapat mengatur kadar insulin yang bahkan menyebabkan koma diabetes bahkan hingga kematian [9].

3. Merangsang sakit kepala dan kantuk

Rasa sakit berlipat ganda pada kepala yang menyerang secara tiba-tiba tentunya menyebabkan hari-hari dalam menjalankan aktivitas akan merasa terganggu. Penyebab sakit kepala bisa dipicu oleh bahan kimia dan nutrisi tertentu [10]. Pisang mengandung asam amino tirosin yang kemudian diubah oleh tubuh menjadi tiramin. Tiramin inilah yang dapat memicu serangan sakit kepala migrain dan nyeri [11].

Berdasarkan penelitian, insiden sakit kepala dan perubaan EEG setelah tiramin dipelajari pada beberapa orang dan menunjukkan hasil bahwa terdapat pasien yang menderita migrain yang dipicu oleh zat makanan yang mengandung tiramin [12]. Konsumsi tiramin menyebabkan perubahan EEG yang diamati selama penelitian mendukung hipotesis bahwa tiramin memiliki efek pada sistem saraf pusat pada beberapa pasien yang mengalami migrain [13].

4. Kerusakan gigi

Ternyata kandungan pati dalam pisang lebih besar resikonya dalam hal merusak gigi dibandingkan cokelat, permen karet, atau permen manis lainnya [14]. Ketika konsumsi pisang dimakan dalam jumlah yang besar, maka tentu saja kemungkinan kerusakan yang terjadi pada gigi akan lebih besar lagi. Jadi dengan memperhitungkan konsumsi pisang dalam jumlah normal dapat meminimalisir kemungkinan kerusakan gigi yang sangat besar.

5. Kerusakan saraf

Pisang memiliki kandungan vitamin B6 dan jika mengonsumsi B6 berlebihan maka akan menyebabkan kerusakan saraf. Selain itu kadar potasium yang ada dalam pisang tergolong cukup tinggi. Kondisi kerusakan saraf yang diakibatkan oleh zat-zat tertentu disebut dengan hiperkalemia [15]. Dalam satu buah pisang memiliki kurang lebih 358 miligram potasium. Sehingga kadar potasium yang tinggi dalam pisang ini harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar potasium tinggi ini dimakan berlebihan tidak hanya merusak fungsi sel saraf, namun juga akan merusak otot [16].

6. Sembelit

Kandungan asam tanat yang ada dalam pisang cukup bermanfaat [17]. Namun jika kandungan tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang banyak atau besar maka efek samping berbahaya akan senantiasa hadir. Dalam sebuah penelitian menjelaskan bahwa kadar asam tanat yang tinggi ternyata dapat menyebabkan sembelit yang serius [18].

Penyakit sembelit jika dibiarkan begitu saja dapat memicu penyakit sembelit yang kronis. Jika sembelit sudah kronis, maka akan menyebabkan kerusakan parah pada saluran pencernaan. Komplikasi pada saluran pencernaan akan memungkinkan untuk menjalar kepada komplikasi pada saluran lainnya mengingat bahwa saluran pencernaan merupakan elemen yang penting dalam tubuh manusia [19].

Jumlah konsumsi pisang ambon yang aman untuk kesehatan

Efek samping yang telah teruraikan diatas tidak akan pernah terjadi konsumsi harian pisang ambon dibatasi. Maka kunci dari konsumsi buah-buahan termasuk pisang ambon harus diperhatikan dengan sangat baik agar terhindar dari beberapa efek samping tersebut. Berikut adalah takaran normal konsumsi pisang sekaligus tips ketika hendak konsumsi pisang, antara lain[20]:

  • Karena pisang ambon tergolong besar, maka konsumsi pisang ambon cukup 1-2 biji perhari .
  • Konsumsi pula buah-buahan lain yang padat nutrisi.
  • Mengimbangi nutrisi yang terdapat dalam buah pisang juga dengan cara konsumsi sayuran yang cukup.
  • Hitung secara tepat kalori harian yang dibutuhkan selama sehari, sehingga terhindar dari kelebihan makanan yang memiliki kalori diatas rata-rata termasuk pisang.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment