5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Sambal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sambal merupakan salah satu tambahan yang wajib ada ketika makan. Bagi yang suka pedas, makan tanpa sambal akan berasa sangat kurang. Sambal mampu menambah nafsu makan karena rasanya yang pedas dan gurih. Di Indonesia memiliki berbagai macam jenis, secara umum sambal yang sering dikonsumsi adalah sambal pedas. Dalam 100 gram sambal pedas, terdapat 235 kalori, 17.65 gram lemak, 11.76 gram karbohidrat, 5.88 gram gula, 471 mg sodium, dan lain – lain. [1]

Selain untuk meningkatkan nafsu makan dan memanjakan lidah, sambal memiliki manfaat lain yang baik bagi tubuh tentunya. Sambal pada umumnya memiliki bahan dasar cabai, bawang putih, bawang merah, tomat, garam, gula, dan tambahan lain sesuai selera pembuat dan atau penikmat sambal itu sendiri[2].

Sehingga sambal memiliki karoten atau vitamin A, Vitamin C, mineral, dan lain – lain. Oleh karenanya sambal bermanfaat sebagai penurutan tekanan darah, mencegah diabetes, mencegah kanker, menurunkan badan, dan lain – lain. Capsaicin pada cabai juga mampu mengurangi rasa sakit. [2] [3] [4]

Meski mengonsumsi sambal terutama sambal yang pedas, memberikan manfaat bagi tubuh pengonsumsinya. Namun, terlalu banyak makan sambal mampu memberikan efek samping bagi tubuh.  Efek samping dari mengonsumsi sambal secara berlebihan adalah sebagai berikut:

1. Efek samping Kapsaicin atau capsaicin

Sambal memiliki capsaicin atau senyawa pada cabai yang mampu menimbulkan rasa pedas dan panas. Apabila capsaicin dikonsumsi berlebihan mampu memberi efek seperti eritema lokal, nyeri, pruritus lokal, edema lokal, pembengkakan lokal, kekeringan lokal, hipertensi, papula, pruritus, mual, muntah, nasofaringitis, sinusitis, bronkitis.[4]

Efek yang jarang terjadi berupa bau kulit yang tidak normal, batuk, pusing, dysgeusia, sakit kepala, hipestesia, edema perifer, neuropati sensorik perifer, dan iritasi tenggorokan. [4]

Meski indeks terapeutik untuk capsaicin topikal dan oral belum memiliki banyak penelitian. Namun, diketahui bahwa paparan capsaicin dosis tinggi, di atas 100 mg per kg berat badan, dalam waktu lama dapat menyebabkan tukak lambung, meningkatkan metastasis kanker payudara, dan mempercepat perkembangan kanker prostat, lambung, dan hati.[4]

2. Meningkatkan tekanan darah

Asupan sodium kebanyakan orang telah melebihi batasan kebutuhan fisiologis seseorang. Meski jumlahnya sedikit sodium diperlukan untuk tubuh. Namun jika dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan masalah kesehatan. Misalnya, karena sodium memengaruhi regulasi cairan tubuh, maka asupan sodium yang cukup tinggi akan meningkatkan tekanan darah melalui ekspansi volume.[5] Oleh karenanya konsumsi sambal yang memiliki kandungan sodium, secara berlebihan akan meningkatkan resiko peningkatan tekanan darah.

3. Gangguan pada jantung

Kardiovaskular atau penyakit jantung dapat diakibatkan oleh kondisi seseorang yang memiliki tekanan darah terhadap dinding arteri yang tinggi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa konsumsi sodium yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat. [5]

Telah banyak dilakukan penelitian untuk mengungkapkan hubungan konsumsi sodium terhadap kardiovaskular ini yang menemukan bahwa resiko penyakit ini tidak hanya dikarenakan asupan sodium yang tinggi, melainkan asupan rendah pun berpengaruh. [5]

4. Gangguan pada pencernaan

Menurut penelitian – penelitian yang telah ada, ditemukan bahwa peningkatan cairan lambung yang mengakibatkan Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung kebanyakan disebabkan oleh makanan pedas yang dikonsumsi secara berlebihan dan atau dikonsumsi dalam waktu yang lama. [6]

Adanya kandungan capsaicin pada makanan pedas juga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan seperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan lain-lain. [4]

Bagi mereka yang menambahkan jeruk atau cairan asam lain seperti cuka, juga dapat memperparah adanya gangguan pada pencernaan. Cairan asam atau air jeruk mengandung vitamin C yang baik bagi tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan dan melebihi anjuran asupan harian (lebih dari 2000 mg per hari), maka akan membawa efek buruk tentunya.[7]

5. Kontaminasi

Sambal yang dijual di pasaran dapat terkontaminasi. Kontaminasi ini dapat berasal dari peralatan pembuatan sambal dan wadah penyimpanan dari sambal itu sendiri. Kontaminasi juga dapat berasal dari tangan pembuat yang tidak dibersihkan secara benar sehingga terdapat berbagai bakteri yang akhirnya tercampur ke dalam sambal.[8]

Pada suatu penelitian terhadap makanan yang dijual di pasar jajanan sekitar kota Gorontalo, ditemukan adanya 11 sampel yang positif terkontaminasi. Kontaminasi dengan presentase 78,6% mengandung bakteri Coliform yang dicurigai menjadi Escherchia colibacteria. Salah satu akibat dari kontaminasi tersebut adalah terjadinya sembelit dan diare. [8]

Anjuran konsumsi sambal

Dianjurkan untuk membatasi asupan sodium di bawah 2.000 – 2.400 mg per hari. Sedangkan dalam 100 gram sambal terdapat 471 mg sodium. Sehingga batasan harian untuk mengonsumsi sambal agar tidak kelebihan asupan sodium adalah 400 – 500 gram, yang mengandung 1.884 – 2.355 mg sodium, sehingga tidak akan terlalu melebihi anjuran konsumsi sodium harian. [1]

Namun juga, idealnya disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 1500 mg sodium perhari terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi [5]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment