Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 memiliki penyebab yang berbeda, namun permasalahannya sama yaitu pada hormon insulin. Anak-anak lebih sering mengalami diabetes tipe 1, namun diabetes tipe 2 juga bisa ditemui pada anak-anak walau prevalensinya lebih sedikit. Seseorang dapat mengalami diabetes tipe 1 pada usia berapapun, mulai dari anak-anak hingga dewasa, namun usia rata-rata yaitu 13 tahun [10].
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh autoimun, dimana sistem imun tubuh menyerang pankreas sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin [1][2]. Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan produksi insulin sedikit atau adanya resistensi insulin. Angka kejadian diabetes tipe 2 akan meningkat pada anak-anak yang obesitas [10]. Berikut ini gejala penyakit diabetes pada anak-anak yaitu :
Daftar isi
1. Sering berkemih
Gejala awal penyakit diabetes yang dialami oleh anak-anak yaitu sering berkemih [1]. Poliuria atau sering berkemih terjadi saat frekuensi berkemih lebih sering dari biasanya dan jumlah urin yang diproduksi melebihi jumlah normal. Jika tidak segera diatasi, maka dapat menimbulkan dehidrasi yang parah [2].
Pada keadaan normal, ketika darah mengalir ke ginjal untuk memproduksi urin, seluruh gula akan direabsorbsi oleh ginjal dan akan kembali lagi ke pembuluh darah. Namun, pada kondisi diabetes, gula dikeluarkan oleh ginjal melalui urin. Ketika adanya gula yang dikeluarkan oleh tubuh, maka semakin banyak volume urin yang dikeluarkan[2].
Hal ini yang mengakibatkan terdeteksinya gula pada urin pada kondisi diabetes. Jika orang tua melihat gejala sering berkemih disertai gejala lain, maka segera konsultasikan dengan dokter [2].
2. Rasa haus berlebih
Rasa haus berlebih juga merupakan salah satu gejala awal pada penyakit diabetes pada anak-anak [1]. Keluhan haus berlebih berhubungan dengan gejala sering berkemih. Rasa haus berlebih dapat menjadi berbahaya pada kondisi diabetes. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat menimbulkan keluhan mual, sakit kepala, pusing, hingga pingsan[3].
Dehidrasi yang sangat parah juga akan semakin menaikkan kadar gula di dalam darah karena rendahnya jumlah cairan di dalam tubuh. Jika diabetes tidak segera terdiagnosis, kondisi dehidrasi yang parah dapat meningkatkan risiko diabetes ketoasidosis. Maka, jika anak-anak mengeluh rasa haus berlebih, maka segera konsultasi dengan dokter. Perlu diingat, kondisi haus yang berlebih merupakan tanda bahwa ada hal yang tidak beres pada tubuh [3].
3. Rasa sangat lapar
Jika sel dan jaringan pada tubuh tidak mendapat gula sebagai sumber energi, maka tubuh akan merasakan kondisi sangat lapar [1].
Keluhan sangat lapar dapat terjadi pada diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Pada kondisi diabetes, gula yang harusnya masuk ke dalam sel hanya berada di pembuluh darah. Ada tiga penyebab gula tidak dapat masuk ke sel dan jaringan, yaitu tidak adanya insulin yang diproduksi, ada insulin namun jumlahnya sedikit, atau insulin yang diproduksi jumlahnya cukup namun sel dan jaringan mengalami resistensi insulin[4].
Gula yang tidak dapat masuk ke sel dan jaringan menyebabkan sel tidak mendapatkan cukup energi. Untuk mengatasi kekurangan energi, maka tubuh akan merespon dengan rasa lapar. Jika ada keluhan rasa sangat lapar, maka disarankan ke fasilitas kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh [4].
Adanya berat badan yang menurun tanpa ada penyebab yang bisa dijelaskan, seperti melakukan olahraga atau diet, merupakan salah satu gejala diabetes [1][5].
Pada kondisi normal, semua makanan yang dimakan akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa tersebut akan masuk ke pembuluh darah. Ketika kadar gula dalam darah tinggi, maka pankreas akan memproduksi hormon insulin. Hormon insulin berguna untuk memasukkan gula di dalam darah ke dalam sel atau jaringan. Setelah gula masuk ke dalam sel maka kadar gula di dalam darah akan menurun [5].
Pada kondisi diabetes, tidak adanya produksi insulin, produksi insulin sedikit, atau adanya resistensi insulin menyebabkan gula yang berada di pembuluh darah tidak daapt masuk ke dalam sel atau jaringan. Hal ini menyebabkan gula tetap berada di dalam darah sehingga sel atau jaringan menjadi kekurangan sumber energi[5].
Untuk memenuhi suplai energi, maka tubuh akan berusaha menggunakan sumber energi lain yang berasal dari lemak dan otot. Pemecahan lemak dan otot menjadi sumber energi ini akan menyebabkan terjadinya penurunan berat badan pada penyakit diabetes [5].
Terjadinya penurunan berat badan dapat terjadi pada semua diabetes baik tipe 1 dan tipe 2, namun lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa. Orang tua biasanya lebih sering memperhatikan adanya penurunan berat badan anaknya yang mengalami diabetes tipe 1[5].
Penurunan berat badan pada anak-anak dapat terjadi saat nafsu makan anak normal atau nafsu makan anak meningkat. Jika diabetes pada anak sudah terdiagnosis dan telah ditangani dengan baik, maka berat badan dapat kembali normal [5].
5. Sangat kelelahan
Rasa sangat kelelahan merupakan salah satu gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 [1][7]. Pada kondisi diabetes, rasa sangat kelelahan tidak akan hilang hanya dengan istirahat yang cukup [7].
Saat sel dan jaringan tidak mendapatkan pasokan gula yang digunakan sebagai sumber energi, maka tubuh akan berusaha memanfaatkan lemak sebagai sumber energi. Proses untuk mengubah lemak menjadi sumber energi menjadikan tubuh merasa kelelahan. Mengalami kelelahan merupakan hal yang normal, namun jika kelelahan tidak kunjung membaik bahkan lebih dari 2 minggu, maka disarankan untuk menemui dokter [7].
6. Pandangan kabur
Adanya pandangan yang kabur merupakan salah satu gejala pada diabetes [1][8]. Saat gula di darah tinggi, maka lensa mata menjadi membengkak. Pembengkakan pada lensa mata akan merubah kefokusan mata dalam melihat. Untuk mengatasi pandangan yang kabur tersebut, harus dilakukan pengecekan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sehingga kadar gula dalam darah menjadi turun. Jika terjadi pandangan kabur, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab dari penglihatan kabur tersebut [8].
7. Napas berbau buah
Adanya napas yang berbau buah merupakan tanda adanya masalah diabetes terutama diabetes tipe 1. [1][9]. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada diabetes tipe 2 [9].
Pada kondisi diabetes, sel-sel tubuh tidak mendapat cukup energi dari gula. Untuk mengatasi hal tersebut, maka tubuh akan menggunakan sumber energi lain yang berasal dari lemak. Proses perubahan lemak menjadi energi menghasilkan keton yang bersifat asam di dalam darah[9].
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka akan mengakibatkan asidosis keton. Salah satu tanda meningkatnya keton dalam darah yaitu adanya napas yang berbau buah-buahan. Jadi, jika terjadi napas berbau buah, maka disarankan segera melakukan pengecekan ke dokter [9].
8. Rasa gatal di area genital
Ketika kadar gula di dalam darah tinggi dan ginjal membuang gula tersebut melalui urin, maka area genital menjadi lebih lembab. Adanya gula akan menjadikan area genital menjadi lebih lembab sehingga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi jamur [5].
9. Luka lambat sembuh
Kadar gula di dalam darah yang tinggi akan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Aliran darah yang tidak lancar dapat menyebabkan syaraf menjadi rusak. Akibat aliran darah yang tidak lancar dan kerusakan syaraf, maka jika ada luka menyebabkan luka menjadi lambat untuk sembuh, terutama pada kaki [5].
10. Acanthosis nigricans
Adanya area yang gelap pada leher dan ketiak menjadi tanda adanya kemungkinan akan terjadi diabetes di masa yang akan datang. Penyebab munculnya acanthosis nigricans yaitu adanya resistensi insulin pada tubuh [5]. Kondisi ini muncul biasanya pada orang yang obesitas [6].