Kurma dikenal sebagai buah dengan rasa manis yang kaya akan karbohidrat, mineral serta vitamin dan sering dikonsumsi pula untuk menambah energi [1,2].
Namun bagi penderita diabetes yang harus membatasi asupan makanannya, seringkali keraguan akan timbul saat dihadapkan dengan buah ini.
Sebelum memutuskan mengonsumsi buah kurma, penderita diabetes perlu mengetahui aman tidaknya buah ini bagi tubuh.
Bolehkah penderita diabetes makan kurma?
Boleh, namun penderita diabetes dapat berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum makan kurma [2].
Penderita diabetes lebih dianjurkan untuk konsumsi kurma dengan seizin dokter; pastikan pula untuk sangat membatasi asupannya apabila diperbolehkan mengonsumsi [2].
Jenis buah kurma sendiri cukup beragam dalam hal ukuran, seperti halnya kurma Medjool yang ukurannya lebih besar 2 kali lipat dari jenis kurma lain [2,3].
Buah kurma kering Medjool seberat 24 gram memiliki kandungan 1,6 gram serat, 16 gram gula, 18 gram karbohidrat dan 67 kalori [2,3].
Oleh karena itu, mengonsumsinya sebaiknya benar-benar dibatasi agar tidak menimbulkan lonjakan kadar gula darah [2].
Meski demikian, jenis kurma Medjool cukup tinggi serat yang akan mendukung proses tubuh menyerap karbohidrat secara lebih lambat dari normalnya [2,4].
Proses penyerapan karbohidrat yang lambat mengurangi risiko lonjakan kadar gula darah, terutama bila memakan kurma Medjool bersama dengan almond [2].
Apakah kurma tergolong makanan dengan indeks glikemik rendah?
Ya, kurma termasuk jenis buah dengan indeks glikemik rendah, yaitu makanan yang membutuhkan proses lambat dalam pencernaannya [2,5,6].
Tubuh yang secara lambat atau perlahan menyerna makanan tertentu tidak akan memicu lonjakan drastis kadar gula darah [6].
Makanan-makanan yang termasuk dalam makanan berindeks glikemik rendah berada di bawah 55 dan indeks glikemik rata-rata kurma adalah 42 [7].
Karena hal tersebut, kurma dianggap sebagai buah yang aman dikonsumsi sekalipun seseorang memiliki kondisi diabetes [2,3,7].
Selama konsumsi tidak berlebihan dan secukupnya saja, kurma menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi penderita diabetes [2,3].
2-3 biji kurma sehari lebih dianjurkan setelah mendapatkan izin dokter untuk mengonsumsinya; porsi ini aman bagi penderita diabetes [2].
Berikut ini adalah beberapa bukti ilmiah tentang keterkaitan antara asupan kurma dan pengaruhnya terhadap kadar gula darah :
- Hasil Studi Tahun 2011
Hasil studi ini menunjukkan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi 7-10 biji kurma tidak mengalami lonjakan kadar gula darah [8].
Meski demikian, buah ini kaya akan fruktosa sekaligus kalori di mana per 100 gramnya mengandung 314 kalori yang tetap bisa berisiko buruk untuk diabetes [8].
- Hasil Studi Tahun 2015
Dalam penelitian ini, terdapat 15 orang partisipan yang merupakan penderita diabetes [9].
Peneliti memberikan 15 gram karbohidrat dari kismis, gula atau kurma kepada partisipan [9].
Hasilnya, tidak ada peningkatan kadar gula darah 60 menit, 120 menit dan 30 menit setelah memakannya [9].
Namun, para peneliti dalam studi ini juga menunjukkan bahwa dibandingkan gula biasa, kurma dan kismis jauh lebih baik dan bernutrisi bagi penderita diabetes [9].
Maka jika penderita diabetes ingin mengemil, kurma dan kismis adalah pilihan cemilan yang lebih tepat daripada gula biasa atau makanan dan minuman lain yang mengandung gula [9].
- Hasil Studi Tahun 2018
Sebuah penelitian kecil dilakukan untuk mengetahui efek buah kering terhadap kadar gula darah [10].
Kurma adalah salah satu buah kering yang diteliti dan para peneliti berhasil menunjukkan bahwa buah ini aman bagi kadar gula darah [10].
Walau manis dan berkarbohidrat, indeks glikemik kurma terbukti lebih rendah daripada roti putih [10].
Manfaat Makan Kurma bagi Penderita Diabetes
Jika mengonsumsi kurma tanpa berlebihan, maka beberapa manfaat ini dapat penderita diabetes dapatkan dari buah manis tersebut.
- Meningkatkan Kadar Fitoestrogen
Kurma adalah sumber fitoestrogen di mana sebuah studi menunjukkan bahwa diet tinggi fitoestrogen baik bagi penderita diabetes yang juga memiliki masalah obesitas [11,12].
Fitoestrogen dapat menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan kontrol serta kestabilan kadar gula darah [11,12].
- Memberikan Antioksidan
Kurma bersifat antioksidan karena mengandung tinggi polifenol di mana polifenol sendiri bermanfaat dalam mengurangi risiko peradangan pada tubuh [13].
Pada kasus penyakit diabetes tipe 1 maupun 2, peradangan termasuk faktor yang mendasari keduanya [14].
Peradangan juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta obesitas; maka dengan tubuh mendapatkan antioksidan lebih dari kurma, risiko peradangan yang berkaitan dengan gula darah dapat berkurang [14].
- Menawarkan Mineral Magnesium
Magnesium adalah jenis mineral yang sama pentingnya dalam mengontrol kadar gula darah, oleh karena itu, penderita diabetes yang mengonsumsi kurma juga bisa memperoleh mineral ini [15].
Sebuah hasil penelitian yang melibatkan partisipan penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa diabetes berkaitan erat dengan kadar magnesium rendah dalam tubuh [16].
Maka dengan pemenuhan nutrisi ini, kadar gula darah diharapkan bisa lebih stabil dan tidak mudah melonjak [2].
- Memenuhi Kebutuhan Serat Tubuh
Kurma kaya akan serat dan diet tinggi serat dapat memperlambat tubuh penderita diabetes dalam hal proses penyerapan gula ke dalam darah [17].
Dengan begitu, kenaikan kadar gula darah tidak akan terjadi dengan cepat dan mudah [17].
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes rata-rata memiliki pola diet rendah serat [4].
- Meningkatkan Kalium dalam Tubuh
Kadar insulin dan glukosa dalam tubuh terbukti lebih tinggi ketika tubuh kekurangan mineral kalium.
Oleh sebab itu, selain magnesium, penderita diabetes memerlukan kalium yang memadai di mana mineral ini bisa diperoleh dari konsumsi kurma.
Untuk lebih aman, penderita diabetes dianjurkan berkonsultasi dengan dokter sebelum makan kurma.