4 Gejala Penyakit Sariawan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sariawan atau canker sores (aphthous stomatitis) merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang. Sariawan adalah lesi mukosa, muncul bintik-bintik putih-kemerahan yang meradang dan terbentuk pada selaput lendir yang melapisi mulut [1].

Sariawan dapat terjadi di lidah, gusi, langit-langit mulut, pipi bagian dalam dan bibir bagian dalam. Penyebab pastinya tidak diketahui. Beberapa hal yang dikaitkan sebagai penyebab sariawan meliputi trauma pada mulut, seperti tergigit, makan makanan pedas, cedera olahraga dan beberapa bahan yang terkandung dalam pasta gigi. Sariawan lebih sering terjadi pada orang dengan defisiensi vitamin atau yang mengalami imunosupresi.

Faktor lain yang menjadi penyebab sariawan adalah infeksi virus, stres, alergi makanan, kekurangan mineral dan perubahan hormonal atau periode menstruasi. Pemasangan atau pemakaian kawat gigi atau ortho juga dapat menyebabkan sariawan terlebih ketika kesehatan dan kebersihan mulut kurang dijaga [2].

Sariawan tidak menular. Pada kebanyakan orang, sariawan ringan dapat sembuh sendiri dan membutuhkan waktu 1-3 minggu untuk sembuh. Ukuran sariawan kecil biasanya dibawah sepertiga inci hingga setengah inci. Sedangkan sariawan yang lebih besar dapat berukuran lebih besar dari ukuran sariawan ringan. Sariawan ini berlangsung lebih lama dari dua minggu [3].

Gejala sariawan tergantung pada jenisnya, yaitu sariawan ringan dan berat. Berikut gejala penyakit sariawan:

1. Terasa sensasi terbakar dan kesemutan

Satu hingga dua hari sebelum sariawan tampak, muncul rasa terbakar di area mulut tempat lesi berkembang. Sensasi terbakar dan kesemutan di mulut akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan berlanjut pada rasa sakit atau nyeri yang juga merupakan gejala sariawan. Dalam pendapat lain, sensasi terbakar muncul 6 hingga 24 jam sebelum sariawan muncul {1,5].

Sebagian orang mengalami hipersensitivitas terhadap jenis makanan tertentu, misalnya makanan asam atau makanan yang terlalu pedas. Sebaiknya menghindari jenis-jenis makan abrasif ketika gejala sensasi terbakar muncul. Minum air yang cukup untuk mengurangi rasa terbakar [3].

2. Sakit atau nyeri

Sariawan bisa menyakitkan terutama saat makan, minum dan berbicara. Makan makanan pedas, buah asam menambah rasa sakit pada lesi. Gerakan mulut saat mengunyah dan berbicara juga menambah rasa sakit. Gesekan saat menggosok gigi juga akan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman [1].

Luka yang muncul akan membuat makan dan berbicara menjadi tidak nyaman dan juga kesulitan mengunyah apabila terdapat banyak sariawan. Jika nyeri semakin menggangu dan membuat tidak nyaman ketika berbicara atau makan, gunakan obat kumur atau berkumur dengan air garam untuk mengurangi rasa sakit [3]

3. Muncul luka dan bintik-bintik bulat

Sariawan memunculkan luka berbentuk oval, biasanya bintik-bintik berukuran kecil berwarna putih di bibir, di bagian dalam pipi, gusi, lidah atau langit mulut. Luka biasanya berukuran beberapa milimeter, sedikit cekung dan memiliki tepi kemerahan, sedikit terangkat. Jenis khas ini muncul pada sariawan ringan. Luka dapat sembuh 7-14 hari dan tanpa membekas [1,4].

Jika bintik-bintik yang muncul lebih besar sebut sariawan besar atau major. Sariawan jenis ini membutuhkan satu sampai tiga minggu untuk sembuh. Sementara jika muncul banyak sariawan berukuran kecil itu disebut hepertiform [1]

4. Demam dan tidak enak badan

Demam menjadi tanda sariawan berat. Sebagian besar orang jarang mengalami tanda atau gejala ini karena kebanyakan mengalami sariawan ringan. Pada sariawan yang parah, seseorang juga akan mengalami kelesuan fisik dan merasa tidak enak badan. Demam menjadi tanda komplikasi yang lebih serius pada sariawan berat namun hal ini jarang terjadi [3].

Mengobati dan mencegah sariawan

Siapapun bisa terkena sariawan tetapi sariawan sering terjadi pada remaja dan dewasa muda dan lebih sering terjadi pada wanita. Seringkali orang dengan sariawan berulang memiliki riwayat keluarga dengan masalah yang sama. Lingkungan juga mempengaruhi terjadinya sariawan. Anak-anak usia 2 tahun juga dapat mengembangkan sariawan [1,7].

Sariawan ringan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun. Gejalanya dapat dikurangi dengan menggunakan gel, krim atau obat kumur yang mengandung obat penghilang rasa sakit atau antiinflamasi [1]. Mengobati sariawan ringan juga dapat dengan cara tradisional yaitu dengan cara berkumur dengan air garam. Jika luka semakin membesar, demam tinggi, persisten atau nyeri yang luar biasa terjadi dianjurkan untuk mendapatkan perawatan medis [5].

Selain cara di atas, untuk meringankan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan dapat dilakukan dengan mengoleskan sedikit susu magnesium pada sariawan beberapa kali sehari dan mengompreskan es ke sariawan. Mengoleskan madu juga dapat mempercepat pemulihan sariawan namun ketika mengoleskan madu sariawan akan terasa sangat sakit.

Jika sariawan muncul karena stres, cobalah untuk melakukan metode pengurangan stres dan teknik relaksasi, seperti pernapasan dan meditasi serta menghindari hal penyebab stres. Atur pola tidur dan olahraga yang teratur [8]. Mencegah sariawan dapat dilakukan dengan menghindari penyebabnya. Pertama, penuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Kekurangan vitamin B3, B9 (asam folat), vitamin B12, kalsium dan zat besi menjadi salah satu penyebab sariawan [7].

Kedua, jaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi dan memastikan memilih bahan pasta gigi yang tidak menyebabkan sariawan. Berhati-hati ketika menyikat gigi agar tidak terjadi cedera yang menjadi sebab sariawan. Selanjutnya hindari makan makanan abrasif seperti makanan yang terlalu pedas, buah yang asam karena dapat menyebabkan iritasi dan rasa sakit lebih lanjut [1,8].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment