8 Gejala Polip Usus

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Polip usus penonjolan yang terjadi di lumen usus besar paling sering sporadis atau sebagai bagian dari sindrom lain[1]. Polip usus atau secara medis disebut colon polyps ini dapat dialami oleh sekitar 30% dari populasi orang dewasa di atas usia 45-50[2].

Banyak faktor yang dapat menyebabkan polip usus ini antara lain diet, gaya hidup, usia yang lebih tua, jenis kelamin dan genetika atau masalah keturunan. Beberapa gaya hidup yang merupakan penyebab dari polip usus, seperti :

  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebih (minum terlalu banyak alkohol)
  • Tidak berolahraga
  • Kelebihan berat badan
  • Makan makanan olahan dan terlalu banyak daging merah (bukan rencana makanan nabati sebagian besar).

Pria dan wanita dari semua etnis berisiko terkena polip usus[2]. Ukuran dari polip usus ini bervariatif, polip usus dapat dikatakan besar jika memiliki diameter 5mm atau kurang dan polip usus dapat dikatakan sebagai polip usus yang besar jika memiliki diameter 1cm atau lebih[1]. Berikut gejala dari polip usus :

1. Pendarahan dari rectum

Pendarahan dari rectum ini dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan mikroskop melalui tes darah tinja atau tes darah tinja yang dikombinasikan dengan tes tinja genetic[2]. Pendarahan pada rectum dapat dilihat dengan mata telanjang saat tinja pada waktu BAB berwarna hitam atau terdapat garis merah[3].

Pendarahan ini bisa saja bercampur dengan feces atau hanya terdapat pada permukaan feces saja[4]. Terkadang, pendarahan dubur tidak terlihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Jenis perdarahan ini biasanya ditemukan selama tes laboratorium sampel tinja[5].

2. Anemia difesiensi zat besi

Anemia difesiensi besi berhubungan dengan risiko penyakit ganas pada saluran pencernaan. Terapi dari anemia difesiensi zat besi dengan pemberian suplementasi zat besi harus diberikan, dengan tujuan menormalkan kadar hemoglobin dan mengisi kembali simpanan zat besi[6].

Pemberian dosis oral harian sumplemen zat besi ini sebanyak 100-200 mg zat besi dianjurkan (dosis lebih rendah jika ada efek samping). Terapi besi intravena digunakan jika pengobatan oral kurang efektif atau menyebabkan efek samping yaitu adanya malabsorpsi usus atau peradangan yang berkepanjangan[6].

3. Perubahan pola buang air besar

Perubahan frekuensi seringnya BAB memang tidak berbahaya, tetapi dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti sindrom iritasi usus atau penyakit radang usus. Sebagian orang, buang air besar satu kali dalam sehari adalah normal[7].

Bagi yang lain, buang air besar beberapa kali sehari atau satu kali setiap 2 hari sekali adalah normal. Namun, perubahan signifikan dalam frekuensi buang air besar atau munculnya feses dapat mengindikasikan adanya masalah, terutama bila perubahan ini menyertai gejala lain, seperti diare, konstipasi, atau sakit perut[7].

4. Nyeri perut

Nyeri perut ini bisa saja disebabkan kaena diare, sembelit, maag, atau penyakit pencernaan lainnya. Tetapi nyeri perut ini belum pasti merupakan gejala dari suatu penyakit sebelum melalui pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan USG. Jika dari pemeriksaan USG belum ditemukan penyakit penyebab nyeri perut maka bisa dilanjut dengan pemeriksaan computed tomography (CECT)[8].

5. Melemahnya otot tubuh

Kelemahan pada tubuh merupakan penurunan kekuatan pada satu atau lebih otot. Penyebab dari melemahnya otot ini ada berbagai macam seperti penyakit pada sistem neuromuskular, cedera, penyakit metabolik, dan racun[9].

Tanda dan gejala dari kelemahan otot dapat mencakup beberapa hal diantaranya kesulitan melakukan tugas sehari-hari, seperti perawatan atau menulis atau masalah dengan gaya berjalan dan kehilangan keseimbangan[9].

6. Pusing

Pusing adalah Ketika kita merasa seakan ingin pingsan. Pusing sering kali disebabkan oleh penurunan sesaat tekanan darah dan aliran darah ke kepala yang terjadi ketika bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring (hipotensi ortostatik)[10].

Pusing yang berkelanjutan dapat berarti bahwa kita  memiliki masalah Kesehatan yang serius yang perlu dikonsultasikan dengan dokter. Pusing juga dapat diidentifikasikan seperti sakit kepala ringan yang bisa saja terjadi karena beberapa hal seperti[10] :

7. Pingsan

Pingsan merupakan hilangnya kesadaran sementara diikuti dengan kembalinya kesadaran penuh. Hilangnya kesadaran ini dapat disertai dengan hilangnya tonus otot yang dapat mengakibatkan jatuh atau merosot[11].

Pingsan secara medis dapat disebut dengan sincope. Pingsan atau sincope ini terjadi Ketika sistem pengaktif retikuler kehilangan suplai darahnya, atau kedua belahan otak kekurangan darah, oksigen, atau glukosa[11].

Jika kadar gula darah normal tetapi aliran darah yang menuju ke seluruh otak atau ke sistem pengaktif retikuler terganggu maka, dapat mengalami kondisi pingsan. Pingsan juga dapat menyebabkan cedera jika orang tersebut jatuh, atau jika pingsan terjadi saat mengemudikan mobil[11].

8. Kulit pucat

Pucatnya kulit dapat terjadi karena keringanan yang tidak normal pada kulit atau selaput lendir. Kulit pucat dapat digeneralisasikan pada seluruh tubuh atau terlokalisasi pada satu area. Pucatnya warna kulit sering terjadi pada lapisan mata, bagian dalam mulut, dan pada permukaan lidah[12].

Kepucatan kulit sebenarnya berhubungan dengan ketebalan dan kepadatan pembuluh darah di bawah kulit dan tidak berhubungan dengan jumlah melanin atau yang disebut dengan pigmen kulit yang ada. Namun, terkadang hilangnya pigmentasi kulit seperti albinisme juga disebut dengan pucat[12].

Pada pigmen kulit gelap pucat mungkin hanya terlihat saat memeriksa selaput lendir. Kulit pucat umumnya disebabkan oleh penurunan aliran darah, seperti pingsan atau syok. Ini juga dapat terjadi akibat penurunan jumlah sel darah merah atau anemia[12].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment