Kenali 8 Gejala Saraf Terjepit pada Leher

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dalam istilah medis, saraf terjepit pada leher disebut hernia nucleus pulposus (HNP) servikal. Saraf terjepit bisa terjadi karena adanya perubahan biokimia dan fisik pada jaringan tulang belakang yang disebabkan oleh degenerasi atau tekanan eksternal yang akut. HNP servikal merupakan salah satu penyebab umum nyeri leher pada orang dewasa. HNP servikal bisa menjadi radikulopati leher. Radikulopati pada leher menggambarkan akar saraf terkompresi di tulang belakang leher. Akar saraf di area tulang belakang mengontrol sensasi di lengan dan tangan. Saraf terjepit pada leher sering dialami oleh orang berusia 30 – 50 tahun [1], [2].

Tingkat keparahan dari NHP servikal bisa ringan hingga sedang. Faktor risiko HNP servikal yaitu riwayat keluarga, usia tua, riwayat kerja paksa daerah leher, riwayat trauma berkepanjangan, gerakan tiba-tiba, dan posisi leher yang tidak baik/egonomis. Selain itu, mengangkat benda berat, memutar tubuh bagian atas terlalu cepat juga dapat menyebabkan saraf pada leher terjepit [3]. Saraf terjepit pada leher bisa dikenali melalui beberapa gejala yang muncul. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai gejala saraf terjepit di leher.

1. Nyeri kepala, terutama bagian belakang

Salah satu gejala dari saraf terjepit pada leher adalah rasa nyeri pada kepala pada bagian belakang. Rasa nyeri muncul akibat perubahan pada jaringan cakram tulang belakang yang menyebabkan tonjolan ke dalam kanal tulang belakang, memberi tekanan pada durameter atau akar saraf, sehingga memicu gejala nyeri. Saraf leher yang terjepit akan terasa pada bagian belakang dan di antara tulang belikat. Nyeri dapat menjalar ke tangan atau jari. Perubahan posisi atau gerakan pada leher dapat meningkatkan rasa sakit [4].

2. Nyeri punggung bagian atas

HNP servikal atau leher sering mengakibatkan radikulopati, ditandai dengan kompresi dan radang akar saraf leher di dekat foramen saraf. Nyeri akan terasa di antara tulang belikat atau punggung bagian atas. Gejala radikulasi leher dapat menyebar ke mana saja dari leher ke punggung bagian atas. Rasa nyeri mungkin lebih terasa ketika punggung digerakkan atau ketika posisi tidak nyaman [2], [5].

3. Nyeri leher

Nyari leher terjadi karena adanya kompresi saraf antara C1-C7. Posisi ini merupakan bagian leher sehingga apabila terjadi saraf terjepit pada daerah tersebut akan menimbulkan rasa nyeri pada leher. Diskus intervertebralis yang terluka dan menonjol ke dalam kanal tulang belakang dapat menimpa sumsum tulang belakang dan saraf. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada leher maupun lengan.Rasa nyeri bisa tidak terlalu menyakitkan atau sangat menyakitkan. Leher mungkin akan terasa lebih sakit ketika digerakkan atau posisi tidak nyaman [6].

4. Kelemahan pada bahu dan lengan

Adanya saraf terjepit pada daerah leher dapat menyebar pada bahu dan lengan. Kelemahan pada bahu merupakan salah satu dari gejala saraf leher terjepit. Terkadang nyeri juga disertai dengan gangguan sensorik dan motorik pada lengan atau tangan. Gejala ini terjadi karena adanya kompresi pada akar tulang belakang. Rasa lemah pada lengan terutama lengan bawah juga merupakan gejala dari saraf leher terjepit. Kelemahan pada bahu dan lengan mungkin diwujudkan dalam bentuk kesemutan atau bahkan mati rasa. Tingkat kelemahan mungkin akan berbeda-beda. Kelemahan otot dapat terjadi karena saraf yang mengontrol otot telah teriritasi [5], [7].

5. Kelemahan pada jari

Saraf terjepit pada leher dapat berkembang menjadi radikulopati leher. Kondisi ini dapat menyebar dari daerah leher hingga jari. Salah satu gejala dari saraf leher terjepit adalah adanya kelemahan, kebas, kesemutan, dan bahkan mati rasa pada jari. Selain itu, mungkin kekuatan jari juga berkurang. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda kewaspadaan bahwa mungkin ada masalah pada saraf leher [8].

6. Kesemutan

Kesemutan akibat saraf leher terjepit mungkin akan terjadi pada daerah lengan atas hingga jari. Kesemutan dapat terjadi pada bahu, lengan, tangan, atau jari. Kesemutan mungkin hanya akan dirasakan di salah satu area saja. Kesemutan mungkin merupakan pewujudan lain dari nyeri atau mati rasa [9].

7. Mati rasa

Mati rasa merupakan juga salah satu dari gejala saraf terjepit. HNP servikal dapat menekan sumsum tulang belakang di dalam kanal tulang belakang sehingga menyebabkan mati rasa, kekakuan, dan kelemahan. Mati rasa biasanya terjadi pada leher, bahu, lengan, tangan, maupun jari. Mati rasa mungkin hanya terjadi pada salah satu dari daerah tersebut.

8. Sakit kepala atau pusing

Sakit kepala bisa menjadi salah satu dari gejala saraf leher terjepit. Sakit kepala terkadang dirasakan pada orang yang menderita radikulopati servikal. Sakit kepala mungkin merupakan gejala pendamping terkait dengan radikulopati servikal. Sakit kepala dapat hilang ketika akar sarat yang bertanggung jawab atas nyeri radicular diblokir dengan anestesi lokal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kompresi akar servikal akibat radikulopati servikal dapat menyebabkan sakit kepala [7].

Cara pengobatan

Meski telah diketahui gejalanya, diagnosis saraf leher diperlukan untuk memastikan kondisi tersebut. Tindakan medis untuk mendukung diagnosis adalah X-rays, CT scan, MRI, dan Electrodiagnostic testing. Perawatan atau manajemen terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi saraf leher terjepit yaitu collar immobilization, traction, pengobatan dengan obat NSAID, aktivitas fisik seperti latihan gerak, ultrasound, dan electrical stimulation therapy. Selain itu, menghindari gerakan leher secara keras dan tiba-tiba, menghindari angkat beban pada punggung atas hingga leher, dan tidur dengan posisi nyaman juga bisa dilakukan untuk mencegah saraf leher terjepit [2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment