Hepatektomi: Fungsi, Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Hepatektomi

Hati adalah salah satu organ vital, artinya manusia tidak bisa hidup tanpa hati. Organ ini terletak di bagian kanan tubuh, di bawah tulang rusuk dan memiliki banyak fungsi kritis termasuk: [2, 5]

  • Menyimpan dan menyaring darah
  • Menghasilkan empedu, yang bertugas membantu pencernaan (memecah makanan), terutama protein dan lemak
  • Mengubah gula menjadi energi
  • Membantu tubuh membuang limbah dari dalam darah
  • Menghasilkan zat yang dibutuhkan untuk penggumpalan darah

Bila hati mengalami tumor atau kanker dan mulai gagal berfungsi, maka hepatektomi dilakukan untuk mengambil tumor tersebut melalui pembedahan. [3]

Secara sederhana, hepatektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengambil sebagian dari organ hati yang terkena tumor atau kanker. [1, 2]

Saat tumor diambil, dokter bedah juga akan mengambil sedikit jaringan hati yang masih sehat di sekelilingnya. Jumlah jaringan yang diambil tergantung dari ukuran dan lokasi tumor. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran tumor ke bagian tubuh yang lain. [1, 2]

Seberapa besar pembedahan hepatektomi tergantung dari ukuran, jumlah, dan lokasi kanker. Selain itu apakah fungsi hati masih mencukupi atau tidak juga mempengaruhi pembedahan. [3]

Dokter mungkin mengangkat sebagian hati yang mengandung tumor, seluruh bagian lobe, atau bahkan lebih banyak lagi porsi dari hati. Pada hepatektomi parsial, dokter akan menyisakan margin jaringan hati yang masih sehat untuk menjaga fungsi hati.

Bagi beberapa pasien, transplantasi hati mungkin harus dilakukan. Pada kasus ini, hepatektomi total yang akan dilakukan, artinya seluruh hati pasein akan diangkat kemudian diganti dengan hati yang masih sehat dari donor. [3, 5]

Siapa yang Membutuhkan Hepatektomi?

Tidak semua pasien dengan kanker hati bisa menjalani hepatektomi. Pembedahan ini tidak disarankan bila:

  • Ukuran kanker besar dan dekat dengan pembuluh darah utama atau saluran empedu di hati.
  • Kanker terdapat di banyak bagian hati.
  • Kanker sudah menyebar keluar hati.
  • Kanker terletak tepat di pembuluh darah utama yang bertugas mengalirkan darah ke hati (vena portal), namun tumor bisa diangkat bila terletak hanya di cabang kiri atau kanan vena portal hati.
  • Pasien juga mempunyai penyakit hati selain kanker, seperti misalnya sirosis.

Hepatektomi disarankan untuk mengobati beberapa jenis kanker yang berasal dari hati (kanker hepatoselular, kanker saluran empedu, dan kanker kantung empedu), dan terkadang tumor jinak yang menyebabkan nyeri atau masalah lain. [1, 5]

Prosedur ini juga bisa direkomendasikan untuk mengobati beberapa kasus kanker tertentu yang berawal dari organ lain yang telah bermetastasi atau menyebar ke hati (kanker kolorektal, kanker payudara, sarkoma, kanker neuroendokrin, dan beberapa jenis lain.) [1, 5]

Hingga tiga perempat bagian hati bisa diangkat selama sisanya masih sehat dan bisa melanjutkan fungsi normal hati yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup pasien. Jika hati tidak sehat, misalnya karena mengalami sirosis akibat infeksi virus hepatitis B atau C, maka semakin sedikit hati yang bisa diangkat dengam aman.

Hepatektomi juga bisa menjadi prosedur pilihan untuk mengobati batu empedu intrahepatik atau kista parasitik pada hati.[5]

Langkah-Langkah Hepatektomi

Kadang-kadang hepatektomi bisa mengangkat seluruh kanker dari hati. Tapi, walaupun tidak semua kanker terangkat, prosedur ini tetap bisa membantu pasien untuk hidup lebih lama.

Sekitar setengah dari pasien yang menjalani prosedur hepatektomi masih hidup lima tahun setelah pembedahan. [1]

Hal-hal berikut mengenai hepatektomi juga perlu diketahui: [1]

  • Hepatektomi membutuhkan perawatan di rumah sakit
  • Pembedahan menggunakan bius total
  • Pembedahan bisa berlangsung selama dua hingga lima jam
  • Setelah operasi, pasien harus dirawat di rumah sakit selama lima hingga tujuh hari, atau paling lama dua minggu
  • Kemoterapi dan terapi radiasi mungkin dibutuhkan setelah hepatektomi

Persiapan

Diagnosis kanker hati yang membutuhkan hepatektomi dilakukan melalui beberapa prosedur berikut: [3]

Karena hepatektomi adalah pembedahan yang menggunakan bius total, maka pasien harus berpuasa setelah lewat tengah malam menjelang hari pelaksanaan operasi.

Di ruang pembedahan, untuk mempersiapkan pasien menjalani pembedahan hepatektomi, handuk yang bersih akan diletakkan menutupi wajah, bagian samping tubuh, dan lutut ke bawah. Bagian depan dada, abdomen dan bagian bawah hingga lutut akan di-scrub menggunakan betadine selama 10 menit. [3]

Setelah selesai di-scrub, dua handuk steril akan digunakan untuk mengeringkan area tadi.

Kemudian, bagian tubuh yang telah steril tadi dibalur menggunakan iodine, dan tubuh pasien akan diberi penutup kecuali pada bagian yang akan dibedah.

Saat Pembedahan Berlangsung

  1. Setelah pasien tertidur karena anestesi, selang pernafasan akan dimasukkan melalui mulut ke saluran nafas untuk membantu pasien bernafas selama pembedahan berlangsung.
  2. Pasien juga akan dipasangi kateter untuk membuang air kencing dari kantung kemih.
  3. Dokter akan mulai melakukan pembedahan di bagian abdomen pasien untuk mengangkat bagian-bagian hati yang terkena tumor atau kanker.
  4. Setelah pembedahan selesai, sayatan bekas pembedahan akan ditutup menggunakan staples atau jahitan, kemudian ditutup perban steril.
  5. Selang pernafasan akan dilepas.

Setelah Pembedahan

Setelah prosedur hepatektomi selesai, proses pemulihan membutuhkan waktu yang berbeda pada tiap-tiap pasien. Namun, umumnya pasien seringkali merasa tidak nyaman selama beberapa hari setelah pembedahan. Untuk itu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri. [3, 4]

Pasien biasanya merasa sangat lelah atau lemas selama beberapa waktu saat pemulihan. Pasien juga mungkin mengalami diare dan merasa penuh di bagian perut.

Dokter dan tim-nya akan mengawasi pasien selama masa pemulihan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya pendarahan, infeksi, gagal hati, atau masalah lain yang membutuhkan penanganan segera.

Bila pasien menjalani hepatektomi total yang diikuti dengan transplantasi hati, maka pasien biasanya harus tinggal di rumah sakit selama beberapa minggu.

Risiko yang Mungkin Terjadi

Hepatektomi adalah prosedur pembedahan besar yang hanya boleh dilakukan oleh ahli bedah berpengalaman dan kredibel. Namun, bila terjadi, maka hal-hal berikut adalah risiko operasi hepatektomi: [1, 2, 6]

  • Pendarahan: sejumlah besar darah mengalir melalui hati, dan pendarahan setelah pembedahan adalah kekuatiran yang utama. Selain itu, hati yang sehat betugas membuat zat yang membantu penggumpalan darah. Kerusakan pada hati (baik sebelum maupun sesudah pembedahan) bisa meningkatkan potensi terjadinya pendarahan.
  • Infeksi.
  • Komplikasi akibat anestesi
  • Penggumpalan darah
  • Radang paru-paru
  • Kanker hati yang baru: karena hati yang tidak diangkat kadang masih berpenyakit yang bisa mengarah pada kanker, maka kemungkinan munculnya kanker baru bisa terjadi.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment