Hernia Epigastrik: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hernia adalah istilah umum untuk lubang yang disebabkan oleh lemahnya suatu titik di dinding perut. Hernia epigastrik adalah jenis hernia di bagian epigastrik pada dinding perut, letaknya ada di atas pusar dan di bawah sternum (tulang di tengah dada).

Hernia jenis ini cukup umum pada orang dewasa maupun anak-anak. Sekitar 2 hingga 3 persen hernia di bagian perut adalah hernia epigastrik. Kadang-kadang bayi juga bisa mengalami kondisi ini.

Apa Itu Hernia Epigastrik?

hernia epigastrik
Sumber gambar: Torrance Hernia Center

Bagian pada dinding luar perut yang terletak antara pusar dan tulang dada disebut epigastrium. Hernia epigastrik adalah suatu kelainan berupa lubang pada bagian ini yang terjadi tepat di bagian tengah abdomen, antara dua otot perut. Kondisi ini bisa berupa bawaan lahir, tetapi biasanya terbentuk di kemudian hari. [2, 3]

Lubang di dinding perut ini bisa menyebabkan beberapa bagian dari jaringan lemak peritoneum, yaitu lapisan rongga perut, untuk menonjol keluar dalam bentuk kantung hernia yang kemudian menjadi tempat keluarnya sebagian dari usus dan organ perut lainnya.

Hernia epigastrik biasanya cukup kecil sehingga hanya peritoneum yang terdorong melalui otot perut. Pada kasus minor, masalah ini biasanya terdiagnosa secara tidak sengaja saat pemeriksaan CT scan untuk keluhan lain, dan tidak menimbulkan gejala. [1, 2, 3, 4]

Pada kasus yang berat, bagian dari organ mungkin akan keluar melalui lubang pada otot perut. [1, 2, 3, 4]

Data menunjukkan, kasus hernia epigastrik lebih banyak terdiagnosa pada orang dewasa, dan bukan anak-anak.

Pada orang dewasa, sebagian besar hernia epigastrik terbentuk di suatu masa dalam pertambahan usia. Bisa disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada rongga perut. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya kehamilan atau kelebihan berat badan. [3]

Penyebab Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik bisa terjadi bila jaringan pada dinding perut tidak menutup sepenuhnya saat masa perkembangan janin di dalam perut. Penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari hernia jenis ini.

Belum banyak fakta yang diketahui mengenai hernia epigastrik, mungkin karena banyak kasus yang tidak dilaporkan atau diperiksakan karena sedikit atau tidak adanya gejala dan keluhan yang ditimbulkan oleh kondisi ini. [1]

Tetapi, sebuah teori menyebutkan bahwa hernia epigastrik bisa terjadi bila timbul tekanan di bagian dinding perut dimana epigastrium dan diafragma tersambung. Hal ini umumnya terjadi pada pasien dewasa. [1]

Gejala Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik biasanya menyebabkan timbulnya benjolan di bagian bawah sternum, atau tulang dada, dan di atas pusar. Benjolan ini disebabkan oleh gumpalan lemak yang terdorong melalui hernia.

Bagian yang menonjol ini bisa selalu tampak atau hanya muncul saat batuk, bersin, atau tertawa.

Benjolan atau gumpalan ini bisa bertumbuh dan membesar pada beberapa kasus. Seseorang juga bisa mengalami lebih dari satu hernia epigastrik dalam satu waktu. [1]

Hernia epigastrik juga bisa menyebabkan nyeri dan rasa hangat di bagian epigastrik. Tetapi, umumnya, hernia jenis ini tidak menimbulkan gejala. [1, 3]

Hernia epigastrik biasanya terbentuk saat lahir dan bisa hilang dan timbul seiring pertambahan usia. Hernia ini mungkin tidak tampak pada bayi kecuali bila sedang menangis, mengejan saat buang air besar, atau melakukan aktivitas lain yang menyebabkan tekanan di bagian perut [2]

Penampakan hernia membuatnya mudah didiagnosa, dan seringkali tidak membutuhkan tes lain diluar pemeriksaan fisik oleh dokter. [2]

Hernia epigastrik bisa menjadi kondisi darurat bila ada sebagian usus yang terperangkap di lubang epigastrik dan menyebabkan suplai darah ke bagian perut menjadi terhambat. [2, 3]

Hal ini bisa ditandai dengan rasa nyeri pada bagian hernia serta benjolan yang membengkak atau berubah warna disertai mual, muntah, dan diare. [2, 3]

Komplikasi Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi seperti: [1, 4]

  • Pembesaran hernia, yang akhirnya akan menyebabkan bagian dari usus terdorong keluar
  • Meningkat atau timbulnya rasa nyeri dan hangat di bagian hernia
  • Penyumbatan usus
  • Hilangnya domain, di mana hernia menjadi sangat besar sehingga hampir tidak mungkin untuk diperbaiki bahkan dengan menggunakan mesh

Diagnosa Hernia Epigastrik

Seperti yang telah disebutkan di atas, hernia epigastrik jarang menimbulkan keluhan dan gejala, sehingga jarang pula diperiksakan.

Hernia jenis ini seringnya ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan untuk penyakit atau keluhan lainnya.

  • Pemeriksaan Klinis

Hernia epigastrik bisa didiagnosa melalui pemeriksaan klinis, misalnya pemeriksaan fisik dengan meraba bagian perut untuk merasakan ada tidaknya benjolan hernia.

Benjolan ini seringkali bisa dengan mudah mengempis saat pasien dalam posisi berbaring dan bagian lubang bisa dirasakan.

Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan untuk memastikan terjadi atau tidaknya hernia epigastrik termasuk USG pada bagian luar dinding perut.

Pemeriksaan ini bukan hanya bisa menyediakan gambaran yang lebih akurat megenai ukuran lubang hernia dan apa isi pembengkakan hernia, tetapi juga kelainan pada bagian garis tengah perut, bila ada. [3, 4]

Pengobatan Hernia Epigastrik

Hernia jenis ini tidak akan sembuh atau hilang dengan sendirinya, dan pada beberapa kasus bisa menyebabkan komplikasi yang akhirnya harus dioperasi.

Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengatasi hernia epigastrik, bahkan pada bayi.

  • Untuk memperbaiki lubang pada bagian epigastrium ini, pasien bisa saja hanya membutuhkan jahitan untuk menutup otot yang terbuka. Tapi ada pula pasien yang membutuhkan mesh, atau jaring implan. Perlu atau tidaknya mesh atau jahitan ditentukan oleh ukuran hernia dan faktor-faktor lainnya. [1, 2, 4]
  • Pembedahan hernia epigastrik pada bayi harus ditunda hingga usianya sudah memasuki tiga tahun, kecuali bila kondisinya sudah memasuki tahap darurat. Anak batita cenderung lebih toleran terhadap pelaksanaan operasi dibanding bayi baru lahir, sehingga lebih baik bila menunggu. [2]

Bagi kebanyakan orang, hernia tidak menimbulkan gejala hingga pada suatu saat mereka mengalami obesitas, otot yang melemah, atau tertariknya dinding otot perut.

Pada kasus-kasus seperti ini, pengobatan melalui operasi mungkin dibutuhkan jika hernia menyebabkan nyeri atau berisiko tersumbat. [1, 2, 4]

Bisakah Hernia Epigastrik Dicegah?

Hernia epigastrik yang terjadi akibat bawaan lahir (congenital) tidak bisa dicegah. Namun, pada orang dewasa, mengurangi tekanan yang intens pada otot perut bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan terjadinya hernia jenis ini. [5]

Hal-hal berikut termasuk langkah pencegahan bagi orang dewasa: [5]

  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Menghindari naiknya berat badan secara tiba-tiba
  • Menghindari mengangkat benda-benda yang terlalu berat untuk diangkat sendiri
  • Mencegah sembelit agar tidak mengejan secara ekstrem saat buang air besar
  • Mengobati penyakit dan alergi yang mengarah pada batuk, bersin, atau muntah yang terlalu sering
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment