Infantofilia: Penyebab, Gejala, dan pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dalam dunia kedokteran, infantofilia juga dikenal dengan sebutan nepiofilia, yaitu dorongan, ketertarikan, atau fantasi seksual orang dewasa yang melibatkan anak-anak usia dibawah 5 tahun.

Apa itu Infantofilia?

Sebuah buku panduan yang disebut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) adalah acuan yang digunakan secara internasional untuk pembagian dan pengenalan gangguan mental dan penyimpangan sikap termasuk parafilia, yaitu ketertarikan seksual seseorang yang dianggap tidak biasa dan ekstrem. [2, 4]

Salah satu kategori gangguan mental yang ada dalam DSM adalah pedofilia, ketertarikan seksual orang dewasa terhadap anak-anak dibawah usia pubertas, atau dibawah 13 tahun. Pedofilia kemudian dibagi lagi menjadi tiga subkategori berdasarkan jenis kelamin korban, preferensi pelaku terhadap anak-anak yang bersifat ekskslusif, dan apakah tindakannya terbatas pada incest. [3, 4]

Preferensi pelaku terhadap korban bisa berdasarkan usia: [1, 2, 3, 4, 5]

  • Pedofilia, tertarik pada anak-anak usia prapubertas (dibawah 13 tahun)
  • Hebefilia, tertarik pada anak-anak usia pubertas (antara 11 hingga 14 tahun)
  • Pedohebefilia, tertaik pada anak-anak baik usia prapubertas maupun pubertas

Infantofilia, walau belum dimasukkan sebagai subkategori, namun sudah dipertimbangkan oleh para ahli sebagai bagian dari penyimpanga pedofilia. Infantofilia memilih korban anak-anak yang berusia dibawah lima tahun.

Gejala Infantofilia

Orang dewasa yang mengalami penyimpangan seksual ini umumnya menunjukkan hal-hal berikut:

  • Memiliki preferensi seksual terhadap anak-anak dibawah usia 5 tahun
  • Menghabiskan waktu yang tidak normal untuk memikirkan dan berfantasi tentang anak-anak dibawah usia 5 tahun
  • Fantasi tersebut biasanya berulang dan bersifat intens
  • Melakukan tindakan seksual terhadap anak-anak dibawah usia 5 tahun, mulai dari menyentuh, mengusap, hingga melakukan hubungan kelamin

Penyebab Infantofilia

Hingga saat ini, penyebab terjadinya pedofilia masih belum diketahui dengan pasti, dan karena infantofilia adalah subkategori dari pedofilia, maka penyimpangan ini juga masih membutuhkan penelitian untuk diketahui dengan pasti penyebabnya.

Beberapa faktor yang diduga bisa menyebabkan seseorang menjadi pedofil adalah: [5]

  • Trauma masa kecil (pernah menjadi korban pelecehan seksual saat masa anak-anak)
  • Kelainan pada otak, terutama di bagian temporal lobes
  • Pernah mengalami cedera kepala ketika masih anak-anak
  • Masalah perkembangan (secara mental tidak bertumbuh, sementara hormonnya sudah memasuki usia yang seharusnya)

Sebuah teori menyebutkan bahwa pelaku pelecehan seksual yang memilih korban anak-anak yang masih sangat muda (0-5 tahun) cenderung memiliki masalah kesehatan mental dan psikososial yang lebih berat dibanding pedofil kategori lainnya.

Kemudian, sebuah penelitian psikiatris forensik dilakukan antara tahun 1993 dan 1997 terhadap tiga puluh satu pria yang pernah melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak usia 0 hingga 5 tahun (kelompok 1), usia 6 hingga 11 tahun (kelompok 2) dan usia 12 hingga 15 tahun (kelompok 3). [2]

Hasilnya, pria-pria dari ketiga kelompok memiliki masalah kesehatan mental yang berat, tetapi tidak ada perbedaan yang mencolok diantara ketiganya.

Demikian juga dengan situasi sosial maupun orientasi seksual.
Pada ketiga kelompok ditemukan bahwa penyimpangan telah mulai tampak sejak mereka masih berusia kanak-kanak.

Infantofilia menyasar anak-anak yang lebih kecil karena mereka dianggap sebagai mangsa yang lebih mudah untuk didapatkan.

Pengobatan Infantofilia

Seperti juga pedofilia, infantofilia dianggap sebagai penyimpangan dan gangguan mental yang bisa berlangsung seumur hidup.

Pengobatan dan perawatan terhadap infantofil ditujukan sebagai kendali dan manajemen atas dorongan seksual terhadap anak-anak agar tidak berkembang menjadi tindakan yang memakan korban.

Perawatan dan pengobatan bagi infantofilia umumnya tidak dilakukan kecuali pelaku sudah sampai pada tindakan yang menimbulkan gangguan dan dilaporkan, sehingga harus diterapi.

Infantofilia juga umumnya tidak mencari pengobatan hingga mereka sadar ada yang salah dan harus memeriksakan diri. [1]

Jika perawatan dilakukan, maka pilihannya bisa termasuk: [1]

  • Psikoterapi: berupa terapi sikap kognitif, rekondisi orgasme, psikoterapi ekspresif-suportif secara individu
  • Hipnotis
  • Terapi kelompok: serupa dengan terapi untuk jenis kecanduan alkohol, tetapi dirancang khusus untuk mereka yang kecanduan seks. Serta pelatihan kemampuan sosial dan pendidikan seks.
  • Terapi obat: umumnya menggunakan antidepresan, penekan hormon jangka panjang, antiandrogen, phenothiazine, penstabil mood.

Kelainan ini seringkali sulit diatasi karena sifatnya yang tersembunyi dan seringkali dihubungkan dengan rasa bersalah dan malu. Infantofilia umumnya diobati melalui psikoterapi dan/atau obat-obatan.

Jenis dan setting perawatan (rawat inap atau rawat jalan) dipilih berdasarkan tingkat keparahan penyimpangan dan dugaan penyebab terjadinya kelainan tersebut, serta juga apakah tindakan si pelaku dianggap sebagai ancaman bagi lingkungannya atau tidak. [1]

Apakah Infantofilia Bisa Dicegah?

Tindakan penyimpangan seksual yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau trauma masa kecil, hampir tidak mungkin untuk dicegah.

Mungkin salah satu cara yang bisa ditempuh adalah memindahkan anak-anak dari lingkungan yang diketahui tidak sehat secara sosial maupun seksual agar mereka terhindar dari pelecehan atau penyimpangan akibat melihat dan meniru.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment