Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Insulinoma adalah bentuk tumor pada pankreas. Salah satu fungsi pankreas adalah menghasilkan insulin. Adanya tumor pankreas, atau insulinoma, akan menghasilkan insulin lebih banyak daripada yang dibutuhkan... oleh tubuh. Salah satu fungsi insulin adalah menurunkan gula darah, sehingga insulin yang berlebihan akan menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah. Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun terdapat beberapa penyakit yang dapat menjadi faktor risiko seperti adanya neoplasia endokrin, sindroma Von Hippel-Lindau, dan kelainan genetik lainnya. Sebagian besar insulinoma bersifat jinak dan tidak akan menyebar ke tempat lain, sehingga pengobatannya biasanya dilakukan dengan operasi. Jika Anda didiagnosis dengan penyakit ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter bagaimana pilihan terapi yang tepat, apa yang harus dipersiapkan, dan komplikasi apa yang mungkin terjadi. Read more
Daftar isi
Apa Itu Insulinoma?
Insulinoma adalah kondisi pertumbuhan tumor di pankreas, yakni organ penghasil insulin, hormon pengatur kadar gula darah [1,5,7,10,11].
Tumor ini umumnya tidak berbahaya karena tidak bersifat kanker, namun potensi mengarah pada hal itu tetap ada [1,5,7,10].
Bahkan ukuran tumor biasanya tidak sampai berdiameter 2 cm, meski pada sebagian kasus ada yang lebih besar dan lebih berbahaya [1,5].
Apa itu pankreas dan insulin?
Pankreas adalah organ bagian dari sistem pencernaan yang terletak di belakang perut [3].
Fungsi utamanya adalah sebagai penghasil insulin, hormon pengontrol kadar gula dalam darah [3].
Ketika kadar gula darah menurun, normalnya produksi insulin akan berhenti, memberi waktu bagi kadar gula darah untuk kembali stabil [1,4].
Namun saat insulinoma muncul atau tumor tumbuh di pankreas, insulin yang seharusnya berhenti produksi saat kadar gula darah turun justru tetap terproduksi [1].
Hal ini kemudian berakibat pada timbulnya sebuah kondisi kadar gula darah rendah atau hipoglikemia [1,5].
Hipoglikemia ditandai dengan kepala pusing, penglihatan buram, dan kehilangan kesadaran yang bahkan mampu mengancam kesehatan penderitanya [1,5].
Tinjauan Insulinoma adalah tumbuhnya tumor yang umumnya bersifat jinak pada pankreas dan mampu menyebabkan hipoglikemia persisten.
Fakta Tentang Insulinoma
- Insulinoma adalah sebuah kondisi langka karena hanya terjadi pada 1-4 per jutaan orang di dunia setiap tahunnya [1].
- Dari seluruh kasus insulinoma yang ada, hanya sekitar 5,8% kasus yang diketahui merupakan tumor ganas [1].
- 6-7,6% kasus insulinoma diketahui berkaitan dengan sindrome MEN1 atau sindrom Wermer, yakni sebuah kondisi tumor terbentuk pada kelenjar pituitari, kelenjar paratiroid, dan sel islet di pankreas [1].
- Sementara itu, 7% kasus insulinoma dapat timbul bersamaan dengan tumor jinak lainnya [1].
- Di Indonesia, kasus insulinoma sendiri belum diketahui jelas prevalensinya. Hanya saja, menurut laporan data GLOBOCAN 2018, sekitar 4.940 kasus baru kanker pankreas muncul per tahunnya dengan jumlah angka kematian mencapai 4.812 [2].
- Di Indonesia, peningkatan usia adalah faktor peningkat risiko seseorang menderita kanker pankreas, sedangkan penyebab utamanya sendiri tidak diketahui [2].
- Di Eropa, kasus insulinoma ganas berprevalensi 0,01 per 100.000 jiwa [12].
Penyebab Insulinoma
Hingga kini belum diketahui secara pasti faktor penyebab utama tumbuhnya tumor di pankreas ini [1].
Tumor dapat tumbuh secara tiba-tiba yang bahkan baru disadari ketika tumor tumbuh sudah cukup besar [1].
Kondisi insulinoma baru diketahui umumnya ketika insulin yang diproduksi oleh pankreas tetap berjalan bahkan ketika kadar gula darah berkurang [1,5].
Seharusnya, pankreas dalam kondisi normal pasti akan berhenti memroduksi insulin supaya kadar gula darah stabil lebih dulu [1,4].
Insulin tetap terproduksi ketika kadar gula dalam darah berkurang terlalu rendah. Jika hal ini terus berlanjut, hipoglikemia pun terjadi [1].
Faktor Risiko Insulinoma
Insulinoma sendiri adalah kasus tumor pankreas yang sangat langka dengan kemungkinan tumor bersifat kanker hanya 10% [6].
Beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko seseorang menderita insulinoma adalah [1,5,7] :
- Penderita multiple endocrine neoplasia tipe 1
- Penderita sindrom von Hippel-Lindau
- Penderita usia 40-60 tahun.
- Jenis kelamin (sebab wanita lebih berpotensi besar mengalami insulinoma daripada pria)
Pada penderita sindrom von Hippel-Lindau maupun multiple endocrine neoplasia tipe 1, keduanya adalah penyakit keturunan yang dapat memicu tumor [8].
Satu atau lebih tumor dapat tumbuh pada kelenjar adrenal pada kasus multiple endocrine neoplasia tipe 1 [8].
Sementara pada penderita von Hippel-Lindau, tumbuhnya tumor dapat terjadi pada area tubuh mana saja [9].
Tinjauan Belum diketahui pasti penyebab insulinoma, namun wanita, usia 40-60 tahun, penderita multiple endocrine neoplasia tipe 1, dan penderita sindrom von Hippel-Lindau memiliki risiko lebih tinggi mengalaminya.
Gejala Insulinoma
Insulinoma tidak selalu menimbulkan gejala yang jelas karena gejala akan nampak seiring pertumbuhan tumor yang semakin besar.
Gejala yang dialami penderita pun berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya [1,5,7].
- Pusing
- Berat badan naik
- Tremor
- Mudah lapar
- Berkeringat lebih banyak
- Perubahan suasana hati (mood swings)
- Kecemasan
- Mudah marah atau tersinggung
- Linglung
- Kelemahan tubuh
- Penglihatan buram
Jika insulinoma sudah lebih parah, biasanya otak akan terpengaruh, begitu pula dengan kelenjar adrenal [11].
Padahal, kelenjar adrenal berfungsi sebagai pengatur detak jantung dan respon stres.
Pada kasus insulinoma yang lebih berat, kejang bisa terjadi pada penderitanya, mirip dengan kondisi epilepsi [1,11].
Selain kejang, beberapa gejala lain yang menunjukkan tingkat keparahan insulinoma adalah [1,5,7] :
- Sulit berkonsentrasi
- Detak jantung lebih cepat (detak dapat di atas 95 setiap menitnya)
- Pingsan atau justru koma
Selain itu, ada pula beberapa gejala yang ditimbulkan dari insulinoma ketika sudah terjadi penyebaran hingga beberapa bagian tubuh, yakni seperti [10] :
- Nyeri punggung
- Nyeri perut
- Jaundice
- Diare
Tinjauan Gejala insulinoma umumnya meliputi pusing, berat badan naik, tremor, mudah lapar, berkeringat lebih banyak, mood swings, kecemasan, kelemahan tubuh, penglihatan buram hingga kejang.
Pemeriksaan Insulinoma
Untuk memastikan bahwa beberapa gejala awal yang terjadi pada penderita mengarah pada tumor pankreas atau insulinoma, metode-metode diagnosa ini perlu diterapkan :
- Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
Seperti pemeriksaan pada umumnya, dokter akan mengecek kondisi fisik pasien lebih dulu [10,11].
Dokter pun akan menanyakan riwayat medis pasien dan keluarga pasien terkait penyakit-penyakit keturunan yang mampu memicu tumbuhnya tumor [10,11].
- Tes Darah
Tes darah adalah tes penunjang yang perlu dijalani oleh pasien yang bertujuan sebagai penegak diagnosa [1,5,7,10,11].
Tes darah berguna sebagai pengecek kadar gula dalam darah sekaligus insulin pasien [1,5,7,10,11].
Selain itu, melalui tes darah dokter dapat mengetahui protein-protein yang menjadi penghambat produksi insulin [5].
Tes ini juga membantu dokter dalam mengetahui apakah terdapat obat-obatan pemicu insulin terproduksi lebih banyak oleh pankreas [7].
Hormon pengganggu produksi insulin oleh pankreas pun dapat terlihat melalui tes darah ini.
Pemeriksaan darah lanjutan akan dilakukan jika hasil dari tes darah pertama menunjukkan bahwa pasien mengalami insulinoma.
Dokter biasanya meminta pasien berpuasa sekitar 48-72 jam lebih dulu sambil menjalani rawat inap di rumah sakit [5,7,10,11].
Tujuannya supaya dokter dapat memantau kondisi kadar gula darah pasien beserta insulin 6 jam sekali [5,7].
Dari hasil pemeriksaan pertama dan lanjutan, dokter akan menilai rasionya [7].
- Tes Pemindaian
Tes pemindaian yang umumnya dokter minta pasien untuk tempuh adalah MRI dan CT scan [1,5,7,11].
Melalui salah satu atau kedua metode diagnosa ini, dokter baru dapat mengetahui seberapa besar ukuran tumor sekaligus letak tumbuhnya tumor [1,5,7,11].
Hanya saja, kedua prosedur ini berpotensi juga tidak terlalu berhasil dalam menunjukkan tumor secara detail.
- USG Endoskopi
Prosedur USG endoskopi adalah metode diagnosa penunjang lainnya yang bertujuan mengecek kondisi bagian dalam perut pasien [1,5].
Kondisi pankreas biasanya dapat terlihat melalui prosedur ini, yakni dengan dokter memasukkan selang fleksibel panjang melalui mulut pasien [1,5].
Selang ini kemudian diarahkan ke lambung serta usus kecil sambil menghasilkan gelombang suara lalu mengubahnya menjadi hasil gambar [1,5].
- Pengambilan Sampel Tumor
Bila dari hasil USG endoskopi dokter berhasil mengetahui lokasi tumbuhnya tumor, sampel jaringan tumor akan diambil [1,5,7,10,11].
Sampel ini kemudian dianalisa di laboratorium sehingga dokter bisa mengetahui apakah sifat tumor jinak atau ganas.
Tinjauan Pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, tes darah, tes pemindaian (MRI dan CT scan) serta USG endoskopi merupakan metode-metode diagnosa yang umum diterapkan pada pasien insulinoma.
Pengobatan Insulinoma
Karena insulinoma adalah kondisi gangguan kesehatan berupa tumor, dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur bedah.
Tindakan bedah atau operasi bertujuan utama mengangkat tumor pada pankreas pasien.
Namun selain metode bedah, terdapat sejumlah cara lain yang juga dapat pasien tempuh sebagai penanganan insulinoma.
Laparoskopi adalah metode operasi yang dokter akan terapkan apabila jumlah tumor hanya satu [1,5,7].
Laparoskopi dilakukan oleh dokter bedah dengan sayatan kecil lebih dulu pada perut pasien [1,5,7].
Melalui sayatan yang dibuat tersebut, alat khusus (selang fleksibel dilengkapi kamera pada ujungnya) akan membantu dokter dalam mengangkat tumor dalam tubuh pasien [1,5,7].
- Operasi Terbuka
Operasi terbuka adalah sebuah prosedur pengangkatan pankreas, terutama area lokasi tumbuhnya tumor [7].
Agar fungsi pankreas tetap terjaga, pankreas hanya perlu diangkat sebagian saja, supaya enzim pencerna makanan tetap ada [7].
Hanya saja, tumor pankreas dapat bersifat ganas pada sebagian kecil kasus.
Operasi pengangkatan tumor rupanya harus disertai dengan sejumlah metode pengobatan lain.
- Kemoterapi
Seperti pada pengobatan kanker umumnya, kemoterapi dibutuhkan untuk membasmi sel-sel kanker melalui obat [5,7].
Operasi pengangkatan tumor seringkali tidak cukup, oleh sebab itu, kemoterapi menjadi salah satu pengobatan pendukung agar sel kanker bisa mati [5,7].
Pada prosedur ini, gelombang panas akan dimanfaatkan oleh dokter dengan menembakkannya langsung pada sel kanker [1,5,7].
Tujuan prosedur ini adalah membunuh sel-sel kanker yang bahkan tersisa dari hasil operasi.
Prosedur perawatan kanker ini menggunakan cairan khusus sebagai pembeku sel-sel kanker yang dokter targetkan [7].
Setelah membeku, sel kanker baru dapat dimatikan di mana cara ini merupakan metode pengobatan lanjutan yang bisa ditempuh pasien bahkan setelah menjalani operasi [7].
Seberapa baik prognosis insulinoma?
Insulinoma khususnya tumor bersifat jinak memiliki prognosis yang sangat baik.
Melalui penanganan cepat dan tepat, tumor dapat diangkat melalui prosedur bedah dan pasien bisa menempuh beberapa perawatan lanjutan untuk memulihkan diri [12].
Namun untuk kasus tumor ganas, tingkat kelangsungan hidup penderita bisa mencapai 10 tahun; namun, angka ini hanya sekitar 29% saja [12].
Tinjauan Penanganan insulinoma meliputi laparoskopi, bedah terbuka, kemoterapi, ablasi radiofrekuensi dan krioterapi, tergantung dari kondisi tumor dan kondisi kesehatan penderita secara menyeluruh.
Komplikasi Insulinoma
Insulinoma dapat mengakibatkan sejumlah kondisi komplikasi pada penderitanya, seperti [1,5,7,10,13] :
- Hipoglikemia persisten (kadar gula dalam darah terus-menerus dalam kondisi di bawah normal).
- Gangguan neurokognitif ireversibel.
- Terhambatnya aktivitas sehari-hari.
- Kekambuhan insulinoma, khususnya jika tumor terdapat lebih dari satu tumor pada pankreas.
- Diabetes
- Metastasis atau menyebarnya tumor sampai pada organ atau jaringan tubuh lain, terutama jika tumor bersifat ganas.
Tinjauan Sejumlah kondisi komplikasi dapat terjadi pada penderita insulinoma, khususnya jika tidak ditangani dengan cepat, seperti hipoglikemia persisten, aktivitas terhambat, diabetes, metastasis tumor ganas, kekambuhan/rekuren tumor, hingga gangguan neurokognitif ireversibel.
Pencegahan Insulinoma
Belum diketahui bagaimana cara mencegah insulinoma agar tak terjadi sama sekali [13].
Namun sebagai upaya meminimalisir risiko penyakit ini, jaga kestabilan kadar gula darah agar berada di angka normal.
Beberapa upaya menjaga kadar gula darah yang dimaksud antara lain adalah [13] :
- Tidak merokok.
- Olahraga serutin mungkin.
- Lebih banyak mengasup sayur serta buah.
- Membatasi asupan daging merah.
Tinjauan Belum ada cara pencegahan agar insulinoma tak terjadi sama sekali. Namun untuk meminimalisir risikonya, kadar gula darah perlu tetap normal dan stabil, yakni dengan menjalani gaya hidup sehat.