5 Jenis Penyakit Liver dan Gejalanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Liver atau hati memiliki banyak fungsi penting termasuk mencerna makanan dan memproses serta mendistribusikan nutrisi. Selain itu, hati merupakan organ terbesar didalam tubuh yang membantu menyimpan energi dan membuang racun. Ada banyak jenis penyakit liver dan gejalanya. Beberapa kondisi penyakit liver disebabkan oleh virus, obat-obatan, terlalu banyak alkohol [1,2]. Berikut ini beberapa jenis penyakit liver :

1. Hepatitis

Hepatitis adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan kerusakan hati. Peradangan merupakan pembengkakan yang terjadi ketika jaringan tubuh terluka atau terinfeksi. Peradangan pada hati dapat menyebabkan kerusakan. Hepatitis umumnya disebabkan oleh virus. Hepatitis terbagi menjadi tiga yaitu hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C [1,3,4,5].

Hepatitis A

Virus hepatitis A biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang telah terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi. Hepatitis A adalah infeksi akut atau jangka pendek yang berarti orang biasanya sembuh tanpa pengobatan setelah beberapa minggu[3].

Beberapa orang memiliki gejala 2 hingga 7 minggu setelah melakukan kontak dengan virus. Dalam beberapa kasus gejala hepatitis A bisa bertahan hingga 6 bulan. Virus Hepatitis A dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin hepatitis A [3].

Hepatitis B

Virus hepatitis B menyebar melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, air mani, atau cairan tubuh lainnya. Virus Hepatitis B dapat menyebabkan infeksi akut atau kronis. Orang lebih berpotensi terkena penyakit hepatitis B jika mereka lahir dari ibu yang menderita hepatitis B[4].

Sebagai tindakan pencegahan Anda bisa mendapatkan vaksin hepatitis B. Banyak orang yang terinfeksi Hepatitis B tidak menunjukkan gejala. Beberapa orang dengan indah Hepatitis B akut memiliki gejala 2 sampai 5 bulan setelah terpapar virus [4].

Hepatitis C

Virus hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Hepatitis C dapat menyebabkan infeksi akut atau kronis. Tidak ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dari penyakit hepatitis C. Kebanyakan orang yang terinfeksi penyakit hepatitis C tidak menunjukkan gejala. Beberapa orang dengan infeksi hepatitis akut mungkin memiliki gejala dalam satu hingga tiga bulan setelah terpapar virus [5].

Berikut gejala Hepatitis [3,4,5]:

  • Urin berwarna kuning tua
  • Diare
  • Merasa lelah
  • Demam
  • Tinja berwarna abu-abu
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan selera makan
  • Mual, Sakit Perut dan Muntah
  • Mata dan kulit kekuningan atau penyakit kuning

2. Sirrosis

Sirrosis adalah suatu kondisi dimana liver terluka dan rusak secara permanen. Jaringan perut menggantikan jaringan hati yang sehat dan mencegah organ hati bekerja secara normal. Saat sirosis semakin parah dapat menyebabkan gagal hati. Sirrosis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh obat-obatan racun, atau terlalu banyak alkohol. Sirosis memiliki banyak tanda dan gejala. Namun gejala tidak muncul sampai liver mengalami kerusakan parah [6].

Berikut gejala awal sirrosis [6]:

  • Merasa lelah atau lemah
  • Nafsu makan buruk
  • Penurunan berat badan bukan karena diet
  • Mual dan muntah
  • Sakit di sisi kanan atas perut

Berikut gejala sirosis saat fungsi hati memburuk [6]:

3. Penyakit Liver Berlemak Non-alkohol

Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) atau penyakit liver berlemak non-alkohol adalah suatu kondisi di mana lemak menumpuk di liver. Biasanya penyakit liver berlemak non-alkohol merupakan penyakit dengan sedikit atau tanpa gejala. Seorang yang terkena NAFLD mungkin tidak memiliki gejala bahkan jika mengalami sirosis karena NASH. Gejala yang mungkin muncul adalah merasa lelah atau tidak nyaman di sisi kanan atas perut [7].

4. Penyakit liver berlemak alkoholik

Penyakit liver berlemak alkoholik atau stetohepatitis alkoholik adalah kondisi hati mengalami peradangan dan kerusakan sel hati, lemak di liver. peradangan dan kerusakan sel hati dapat menyebabkan fibrosis, atau jaringan parut pada hati. Stetohepatitis dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati[7].

Penyakit liver berlemak alkoholik hanya terjadi pada orang peminum berat, terutama mereka yang telah minum dalam jangka waktu yang lama. Risikonya lebih tinggi bagi peminum berat wanita, memiliki obesitas, atau mutasi genetik tertentu [8].

Seperti penyakit lemak non alcoholic, penyakit liver berlemak alkoholik biasanya merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Gejala umum yang muncul adalah merasa lelah atau merasa tidak nyaman di sisi kanan atas perut [8].

5. Hemokromatosis

Hemochromatosis adalah kelainan dimana zat besi yang banyak menumpuk di dalam tubuh sampai tingkat yang berbahaya. Tanpa pengobatan hemokromatosis dapat menyebabkan kelebihan zat besi, penumpukan zat besi yang dapat merusak banyak bagian tubuh termasuk hati, jantung, pankreas, kelenjar endokrin, dan persendian[9].

Kelebihan zat besi lebih parah dapat mengembangkan tanda dan gejala komplikasi seperti sirosis, diabetes atau jantung. Tidak semua orang dengan hemokromatosis menunjukkan atau menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Gejala biasanya dimulai setelah usia 40 tahun.

Berikut gejala hemokromatosis [9]:

  • Merasa lelah atau lemah
  • Nyeri pada persendian terutama pada lutut dan tangan
  • Kehilangan minat pada seks atau disfungsi ereksi
  • Sakit perut di atas organ liver
  • Penggelapan warna kulit sehingga tampak abu-abu metalik atau perunggu.

Tiga penyebab utama penyakit liver adalah kegemukan, infeksi hepatitis yang tidak terdiagnosis dan penyalahgunaan alkohol. Anda dapat mengurangi risiko berbagai jenis penyakit hati dengan beberapa perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan yang sehat dan tidak terlalu banyak minum alkohol. Vaksin tersedia untuk penyakit liver jenis hepatitis A dan hepatitis B [10].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment