11 Makanan yang Menyebabkan Kembung pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Makanan yang bergizi memang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, tapi tidak semua makanan bisa diberikan pada bayi atau anak Anda. Apalagi untuk bayi yang baru pertama kali mencoba makanan yang padat.[1] 

Karena bayi tidak bisa memberi tahu makanan apa yang tidak cocok untuk mereka, sudah jadi tugas orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda sakit perut pada bayi. Salah satunya adalah perut yang kembung.[1] 

Mengatasi kembung pada bayi ini tidak sulit. Orang tua hanya perlu mencari tahu makanan apa yang bisa menyebabkan kembung pada bayi.  

Berikut ini ada beberapa makanan penyebab kembung pada bayi yang perlu orang tua ketahui; 

Brokoli adalah sayuran yang bergizi dan kaya akan vitamin serta mineral penting yang dibutuhkan bayi. Tapi memberikan terlalu banyak brokoli pada bayi bisa menyebabkan kembung.[1] 

Brokoli mengandung rafinosa, gula yang berfermentasi di usus dan menghasilkan gas. Dengan membatasi asupan brokoli, bayi masih bisa mendapatkan manfaat sambil mengurangi risiko kembung.[1] 

Sama seperti brokoli, kubis juga mengandung rafinosa. Kandungan serat yang tinggi pada kubis juga membuatnya sulit dicerna bayi.[1] 

Serat yang ada dalam kubis baru mulai dicerna saat mereka mencapai usus besar di mana bakteri bekerja untuk memecahkannya. Proses ini menciptakan produksi gas berlebihan yang bisa menyebabkan kembung.[1] 

  • Kacang-kacangan 

Makanan ini bisa menyebabkan kembung karena adanya kandungan gula tertentu yang disebut dengan oligosakarida yang tidak bisa diuraikan secara penuh oleh tubuh. Hal ini karena tubuh manusia tidak memiliki enzim yang dapat menguraikan oligosakarida.[1] 

Oligosakarida baru bisa diurai di usus besar. Makanan yang masuk ke usus besar tanpa diserap terlebih dahulu oleh usus kecil akan menyebabkan gas. Gas inilah yang membuat perut menjadi kembung.[1] 

  • Bawang 

Bawang bisa menyebabkan perut kembung karena kandungan fruktosa yang tinggi di dalamnya. Pemecahan fruktosa di usus menyebabkan terbentuknya gas dan membuat perut kembung.[2] 

Mengonsumsi bawang dalam jumlah banyak tidak hanya membuat perut kembung tapi bayi juga bisa terkena masalah pencernaan lain seperti sembelit.[2] 

Agar bawang bisa lebih mudah dicerna, kurangi porsi bawang pada makanan bayi atau bisa mencampurkannya pada sup.[2] 

Wortel termasuk makanan yang paling sering orang tua tambahkan dalam makanan bayi. Meski memang sehat dan mengandung gizi penting, terlalu banyak memakan wortel akan membuat perut bayi menjadi kembung.[2] 

Wortel yang berserat tinggi akan membuat kembung karena bakteri dalam usus memproduksi gas saat mereka mencerna serat pada wortel.[2] 

Tubuh kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna karbohidrat dalam kedelai. Itu sebabnya makanan yang mengandung kedelai sulit untuk dicerna.[3] 

Tidak hanya pada makanan saja, susu kedelai juga bisa membuat perut kembung. Jenis kedelai yang baik dan mudah dicerna adalah kedelai yang sudah difermentasi.[3] 

Perut kembung juga bisa terjadi karena alergi atau intoleransi pada kedelai. Alergi kedelai bisa menyebabkan komplikasi serius pada tubuh, jadi jika orang tua ingin mengetahui apakah anak alergi atau tidak, bisa periksakan ke dokter.[3] 

Apel mengandung fruktosa, gula yang ada pada banyak buah-buahan dan sulit dicerna. Agar apel mudah dicerna, berikan air putih pada bayi. Air putih membantu mempercepat pencernaan dan mengencerkan serat yang ada pada apel.[4] 

Makan apel dan minum air putih dengan perlahan untuk mencegah menghirup banyak udara karena itu bisa membuat perut kembung semakin memburuk.[4] 

Buah ini memiliki gula alami yang disebut dengan poliol. Jika bayi memiliki perut yang sensitif, poliol ini bisa menimbulkan sakit perut dan kembung.[4] 

Agar bayi bisa mengonsumsinya, tambahkan buah persik sedikit demi sedikit sampai mereka terbiasa. Orang tua juga bisa menghaluskan buah persik terlebih dulu. Buah persik yang sudah dihaluskan lebih mudah dicerna oleh bayi.[4] 

Meski tidak banyak, kandungan sorbitol pada buah pir bisa menyebabkan perut kembung pada bayi. Sorbitol diserap lebih lambat ke dalam usus kecil dibanding jenis gula lain pada tubuh.[4] 

Saat sorbitol masuk ke usus besar, ia akan difermentasi oleh usus besar. Proses fermentasi inilah yang menyebabkan kembung pada bayi.[4] 

Makanan yang terurai lebih lambat dan mengandung serat yang tinggi seperti kembang kol akan membuat tubuh memproduksi gas tambahan. Mungkin perlu beberapa waktu bagi sistem pencernaan bayi untuk menyesuaikan diri dengan jenis makanan seperti ini.[5] 

Merebus dan mengukus kembang kol adalah beberapa cara yang bisa orang tua lakukan jika ingin memberikan kembang kol pada bayi. Kedua cara itu akan membuat kembang kol menjadi lebih halus. Mencabut batang pada kembang kol akan mengurangi risiko bayi tersedak.[5] 

  • Produk Susu 

Produk susu bisa menyebabkan gangguan di usus dan perut kembung jika bayi kesulitan dalam mencerna gula susu atau laktosa.[5] 

Banyak orang memilih untuk tidak memberi lagi produk susu pada bayi karena kembung, namun hal ini bisa membuat bayi kehilangan nutrisi penting bagi kesehatan.[5] 

Jika ingin tetap memberi produk susu pada bayi, aturlah waktu pemberiannya. Orang tua bisa memberi sedikit produk susu di jam-jam tertentu. Asupan bertahap seperti itu akan membuat perut lebih mudah dalam mencerna produk susu.[5] 

Perut kembung termasuk hal yang wajar pada bayi karena mereka memiliki respons yang berbeda-beda terhadap makanan. Saluran pencernaan mereka juga belum matang sepenuhnya. Memberikan makanan padat terlalu cepat pada bayi akan membuat mereka kesulitan mencernanya.[6] 

Bayi juga sering menelan udara, terutama saat menyusui atau menangis. Udara yang terperangkap di perut itu membuat perut kembung pada bayi.[6] 

Untuk bayi yang masih menyusui, ibunya yang harus mengurangi beberapa makanan tersebut karena akan berpengaruh terhadap bayi. Beberapa makanan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk benar-benar keluar dari tubuh.[6] 

Meski normal, perut kembung bisa menciptakan rasa tidak nyaman pada bayi. Perasaan itu membuat mereka menjadi rewel karena mereka kesulitan membuang gas yang menumpuk di perut. Orang tua bisa membantu mengeluarkan gas dengan memijat perlahan perut bayi.[6] 

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment