Berteriak adalah tindakan yang umum dilakukan saat seseorang merasa bahagia, terkejut, kesal, marah ataupun sakit.
Meski seringkali berteriak adalah suatu tindakan reflek, hal ini bisa cukup dianggap negatif oleh orang-orang.
Berteriak bisa menjadi hal yang cukup mengganggu bagi beberapa orang di sekitar kita, padahal berteriak memberikan manfaat untuk kesehatan fisik maupun mental [1,2,3,4].
Berikut ini adalah beberapa manfaat berteriak untuk kesehatan yang banyak orang belum tahu.
Daftar isi
1. Memperlancar Aliran Darah
Aliran atau peredaran darah yang lancar sangat berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh, salah satunya adalah melancarkan pula proses metabolisme tubuh [5].
Ketika aliran darah lancar, artinya nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh darah dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh pun lancar [5].
Bila seluruh jaringan tubuh memperoleh oksigen dan nutrisi memadai, fungsi dan proses metabolisme tubuh pun akan jauh lebih maksimal [5].
Ketika metabolisme tubuh dalam keadaan baik, berat badan terjaga dan kesehatan tubuh secara keseluruhan juga akan tetap stabil [5].
Untuk memperlancar aliran darah, asupan makanan bergizi setiap hari, olahraga, dan banyak minum air putih biasanya menjadi cara alami yang ampuh [6].
Namun banyak yang belum mengetahui, berteriak pun bermanfaat menjadi pelancar aliran darah [7].
Ketika berteriak, hormon adrenalin dalam tubuh otomatis akan meningkat sehingga kinerja jantung dalam proses pemompaan darah akan ikut maksimal [7].
Dengan kata lain, kinerja jantung yang jauh lebih baik karena pelepasan hormon adrenalin akan membuat pembuluh darah yang mengedarkan darah menuju dan dari jantung bekerja lebih optimal [7].
Aliran darah menjadi lebih lancar karena pembuluh darah yang melebar [7].
2. Mengatasi Stres
Ada banyak cara dalam meredakan atau setidaknya mengendalikan rasa stres yang melanda [1,2,3,4].
Berteriak adalah salah satu terapi terbaik bagi penderita stres dan kecemasan [1,2,3,4].
Pada beberapa orang, berteriak mampu menjadi cara mengeluarkan beban pikiran yang selama ini dipendam.
Rasa penat dan stres akan mereda ketika mencoba untuk berteriak karena aktivitas ini mampu mengendurkan otot yang sedang tegang karena stres [1,2,3,4].
Berteriak seringkali menjadi opsi penangkal stres alternatif selain beberapa langkah di bawah ini [8] :
- Berbagi atau bercerita kepada orang terdekat yang bisa dipercaya.
- Melakukan relaksasi untuk menenangkan diri dan meredakan ketegangan otot.
- Melakukan hobi atau hal-hal yang menyenangkan supaya segala pikiran negatif dapat teralihkan.
- Memfokuskan diri pada hal-hal yang baik dan positif.
- Melatih pernafasan untuk meredakan emosi dan membuat diri lebih tenang sehingga bisa berpikir jernih.
Berteriak untuk melepas stres dan penat umumnya dapat dilakukan dengan berteriak pada bantal sehingga sekalipun kita berteriak sekeras mungkin, suara akan teredam oleh bantal [1].
Cara ini adalah paling aman agar diri sendiri dapat memperoleh manfaat berteriak tanpa mengganggu orang lain.
3. Mengurangi Rasa Sakit
Berteriak adalah salah satu cara untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit [3,4].
Beberapa orang lebih memilih untuk menahan rasa sakit ketika mengalami luka di mana hal ini tak jarang justru memicu stres [3,4].
Oleh sebab itu, tak salah bila harus berteriak karena rasa sakit dapat hilang dengan berteriak [3,4].
Asalkan teriakan tidak mengganggu orang sekitar maka hal ini sah-sah saja untuk dilakukan selama masih bisa mengerti situasi dan kondisi [3,4].
4. Meningkatkan Kekuatan Tubuh
Berteriak adalah salah satu cara meningkatkan kekuatan pada tubuh, seperti halnya orang-orang yang berteriak saat mengangkat benda berat [1,2,9].
Baik saat olahraga angkat beban maupun melakukan pekerjaan yang mengharuskan mengangkat barang berat, seringkali orang akan berteriak [1].
Teriakan keras dan cepat pada kedua kegiatan tersebut umumnya mampu membantu menambah tenaga secara instan [1].
Menurut para peneliti dari Iowa State University, kekuatan genggaman pada seniman bela diri meningkat sebesar 7% ketika berteriak daripada yang tidak berteriak [9].
Para atlet tenis pun telah diteliti mengenai bagaimana berteriak dapat menjaga kekuatan dalam tubuh mereka sehingga pada tiap pukulan tetap memiliki tekanan besar [1,2,9].
Banyak orang belum tahu bahwa dengan berteriak, produksi energi dalam tubuh seperti “dipaksa” menjadi lebih besar dan maksimal.
Maka untuk memperoleh kekuatan tubuh lebih besar, berteriak bisa menjadi solusi walaupun hal ini kerap dianggap mengganggu atau tidak umum.
5. Menambah Semangat
Tidak hanya menambah kekuatan secara fisik, berteriak bermanfaat dalam membangkitkan semangat dalam diri seseorang. Hal ini terlebih dirasakan oleh para pecinta olahraga dan kegiatan fisik [1,2].
Berteriak kencang mampu menghalau rasa putus asa dan letih lesu [1,2].
Bahkan tak hanya semangat pada diri sendiri yang bisa bertambah, teriakan yang kita lakukan dapat menjadi semangat pula bagi orang lain yang ada di dekat kita [1,2].
Teriakan mampu menguatkan fisik sekaligus mental dan teriakan dari orang lain (terutama teriakan semangat) tentu akan memengaruhi “mental siap tempur” kita dalam berbagai hal.
6. Menjaga Kesehatan Jantung
Berteriak adalah aktivitas positif yang bisa memperlancar peredaran darah [7].
Ketika peredaran darah lancar, jantung akan berfungsi dengan baik dan maksimal sehingga kesehatannya pun akan terjaga [7].
Pada kondisi aliran darah tidak lancar, jantung akan bekerja ekstra lebih keras dalam proses memompa darah yang berakibat pada kondisi tubuh lebih mudah lelah nantinya [10].
Seperti telah disebutkan sebelumnya, hormon adrenalin akan tubuh hasilkan ketika berteriak di mana pelepasan adrenalin sendiri merupakan salah satu cara tubuh untuk bertahan dalam menghadapi situasi atau kondisi tertentu [7].
Hormon adrenalin yang terproduksi mampu membantu menurunkan risiko henti jantung, resusitasi jantung paru, dan kondisi gangguan jantung lainnya [11].
7. Menurunkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Stroke
Selain menjaga kesehatan jantung dan menghindarkan jantung dari berbagai risiko gangguan, berteriak adalah salah satu cara menurunkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit stroke [7].
Masih terkait dengan jantung, risiko hipertensi dan stroke akan jauh lebih rendah ketika fungsi jantung bekerja dengan baik [12,13].
Ketiga penyakit meliputi gangguan jantung, stroke dan hipertensi pada dasarnya saling berhubungan [12,13].
Peredaran darah pada otak yang mengalami ketidaklancaran saat pembuluh otak mengeras karena tekanan darah meningkat secara berlebihan.
Hipertensi jangka panjang yang tak terkontrol mampu berakibat pada peningkatan risiko penyakit stroke di mana biasanya dapat diawali dengan gejala stroke ringan (transient ischemic attack) [14].
8. Memperbaiki Suasana Hati
Dalam beraktivitas sehari-hari, selalu ada hal-hal yang bisa terjadi di luar rencana dan ekspektasi.
Bahkan terkadang kita bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa membuat stres dan suasana hati memburuk.
Hal-hal seperti itu seringkali tak dapat dihindari dan apapun emosi yang dirasakan secara negatif (takut, marah maupun sedih), berteriak termasuk terapi ampuh yang layak dicoba.
Suasana hati yang semula tak begitu baik akan berubah menjadi lebih baik ketika mencoba berteriak.
Ini karena berteriak memicu pelepasan hormon endorfin yang tidak hanya berfungsi sebagai pereda nyeri tubuh secara alami [1,2,4].
Produksi endorfin oleh tubuh mampu menjadi obat penenang alami, penurun risiko efek negatif stres, penambah nafsu makan, pelepas hormon seksual, dan peningkat respon imun tubuh [15].
Seperti halnya melakukan olahraga, berteriak memberikan ketenangan batin dan pikiran serta rasa nyaman dalam diri sendiri sehingga suasana hati jadi lebih positif [1,2,4].
Belum banyak yang mengetahui bahwa berteriak bahkan bisa menjadi terapi ampuh untuk membuat fisik dan mental jauh lebih baik [1,2,3,4].
Demikian sejumlah manfaat berteriak untuk kesehatan yang perlu diketahui; melakukan aktivitas berteriak ketika sedang berada di alam bebas atau berteriak dengan ditutupi bantal sama efektifnya dalam membuat diri jauh lebih baik.
Namun bila teriakan saja belum mampu meredakan emosi negatif, stres dan kondisi buruk lainnya pada tubuh, segera konsultasikan dengan ahlinya.