6 Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kesehatan gigi adalah hal yang sangat penting untuk anak-anak. Jika mereka tidak diajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi, mereka bisa mengalami hal seperti gigi berlubang.

Gigi yang berlubang bisa menyebabkan rasa sakit pada penderitanya. Tentu saja hal ini akan membuat aktivitas anak terganggu seperti bermain atau makan. Gigi berlubang yang terus dibiarkan akan membuat gigi menjadi rusak. Jadi sebaiknya orangtua tidak menyepelekan masalah gigi berlubang.

Memakan-makanan manis juga bisa menyababkan gigi berlubang pada anak. Hal itu terjadi jika sisa makanan manis yang tetinggal di gigi tidak dibersihkan dengan baik. Bakteri yang ada di dalam mulut akan bereaksi dengan sisa makanan yang akhirnya menjadi gigi berlubang[1].

Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah gigi berlubang pada anak[2]:

1. Sikat Gigi Dengan Rutin Dua Kali Sehari

Menyikat gigi dua kali sehari bisa membantu menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut. Orangtua bisa mengajarkan anak menyikat gigi secara rutin sejak dini agar nantinya bisa menjadi kebiasaan. Berikut ini ada cara menyikat gigi untuk anak-anak: [3]

  • Untuk anak-anak di bawah 18 bulan, bisa menggunakan air saja tanpa pasta gigi.
  • Jika sudah berusia 18 bulan, bisa mulai menggunakan pasti gigi khusus anak sampai usia mereka 6 tahun.
  • Di usia 6 tahun anak sudah bisa menggunakan pasta gigi standar, tapi jumlah penggunaan pasta giginya masih sedikit.
  • Gunakan sikat gigi yang lembut agar gusi anak tidak terluka.
  • Sikat gigi secara menyeluruh selama 2 menit agar gigi benar-benar bersih.
  • Jika anak ingin menyikat gigi mereka sendiri, sebaiknya orangtua tetap mengawasi agar anak tidak secara sengaja menelan pasta gigi.

2. Membersihkan Sela-Sela Gigi dengan Benang Gigi

Menyikat gigi saja tidak cukup untuk memberishkan gigi. Benang gigi bisa digunakan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi. Orangtua bisa membantu anak mereka menggunakan benang gigi dengan cara berikut ini: [4]

  • Mulai menggunakan benang gigi saat anak menginjak usia 2 sampai 3 tahun.
  • Jika menggunakan benang gigi biasa, lilitkan benang gigi pada jari Anda.
  • Gerakkan benang gigi dengan gerakkan naik turun di sela-sela gigi anak secara perlahan.
  • Agar tidak membuat anak frustasi, sebaiknya gunakan benang gigi untuk beberapa gigi terlebih dahulu sampai anak terbiasa.
  • Saat anak sudah terbiasa, mulailah menggunakan benang gigi untuk setiap gigi.
  • Lakukan hal yang sama saat menggunakan benang gigi dengan pegangan.
  • Orangtua bisa membantu anak memakai benang gigi sampai usia mereka 8 atau 10 tahun.

3. Mengurangi Makanan Atau Minuman Manis

Meskipun menjadi kesukaan bagi kebanyakan anak, makanan manis yang mengandung gula tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengurangi konsumsi gula pada anak: [5]

  • Baca label nutrisi pada makanan atau minuman yang dibeli dengan baik. Hindari memberikan tambahan gula lebih dari 25 gram sehari pada anak diatas 2 tahun dan jangan berikan pada anak dibawah 2 tahun.
  • Berikan susu dan air putih pada anak. Selain mengandung gula alami, susu juga mengandung kalsium, vitamin D, dan nutrisi baik lainnya untuk tubuh.
  • Batasi pemberian jus yang ditambah dengan gula. Jus buah memiliki kandungan gula yang lebih banyak daripada buahnya sendiri.
  • Jangan berikan jus buah pada anak dibawah usia 1 tahun.
  • Beri anak buah-buahan dan sayuran yang segar.

4. Beri Makanan yang Bergizi

Gigi berlubang juga bisa dihindari dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak. Ada banyak makanan dengan kandungan baik yang bisa orangtua berikan pada anak untuk menjaga kesehatan gigi anak seperti apel, jeruk, ikan, keju, seledri, dan timun.[6]

Jika anak sulit memakan sayuran, bisa diberikan porsi sedikit demi sedikit agar anak mulai terbiasa. Jangan lupa untuk meminum air putih yang teratur juga. Air putih bisa membuat air liur bekerja dengan baik dalam menghancurkan makanan dalam mulut. [6]

5. Penggunaan Dental Sealant Pada Gigi

Gigi geraham yang letaknya berada diujung membuatnya menjadi sulit dibersihkan. Meskipun sudah sering menyikat gigi, bisa jadi masih ada sisa makanan yang menumpuk disana. Itu sebabnya penggunaan dental sealant bisa membantu gigi geraham dalam mencegah gigi berlubang.[8]

Mungkin ada orangtua yang masih kurang familiar dengan yang satu ini. Dental sealant adalah lapisan tipis yang ditempatkan pada gigi geraham. Hal ini berguna untuk melindungi kerusakan gigi akibat sisa makanan yang menumpuk.[8]

Anak bisa mulai menggunakan dental sealant sealant saat gigi geraham permanen mulai muncul, biasanya muncul diantara usia 5 sampai 7 tahun. Jika dirawat dengan baik dental sealant bisa bertahan 3 sampai 5 tahun.[8]

Pemasangan dental sealant tidak terasa sakit sama sekali karena prosedurnya hanya melapisi bagian luar gigi. Jadi anak tidak perlu merasa takut saat dipasangi dental sealant. Setelah pemasangan, tidak ada aturan apapun yang harus diikuti. Anak bisa makan dan minum setelahnya.[8]

6. Periksa Gigi ke Dokter Gigi

Meskipun sudah melakukan hal-hal yang disebutkan di atas, pemeriksaan gigi masih harus dilakukan. Pemeriksaan ke dokter gigi bisa menghindari masalah yang ada pada gigi anak seperti gigi berlubang. Beberapa hal ini mungkin dapat membantu anak agar terbiasa untuk memeriksa gigi ke dokter: [7]

  • Ajak anak saat orangtua periksa gigi agar mereka tahu lebih dulu apa yang terjadi saat gigi diperiksa.
  • Bicarakan hal yang baik tentang periksa gigi kepada anak.
  • Usahakan tidak membuat anak lelah sebelum pemeriksaan.
  • Berikan pengalaman yang menyenangkan pada anak setelah pemeriksaan dengan mengajak mereka bermain.
  • Jelaskan pentingnya pemeriksaan gigi kepada anak-anak.
  • Jangan terlalu memaksa anak saat mengajak untuk diperiksa.
  • Bantu anak dalam memahami lebih baik dengan memberikan mereka bacaan atau video menarik mengenai pemeriksaan gigi.

Jangan menuggu sampai gigi anak berlubang untuk memeriksa gigi ke dokter. Setiap anak memiliki kondisi gigi yang berbeda jadi jangan lupa tanya pada dokter jadwal pemeriksaan yang baik untuk anak Anda.

Jadi, sudah saatnya bagi orangtua untuk tidak lagi menyepelekan masalah gigi berlubang pada anak. Pencegahan yang dilakukan sejak awal bukan hanya bermanfaat bagi anak tapi orangtua juga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment