Tidak seperti orang dewasa, kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan lebih tipis. Kulit mereka jauh lebih rentan terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan pada suhu atau kelembaban ruangan. Itu yang menyebabkan kulit bayi baru lahir mudah terkena infeksi, ruam, iritasi, dan alergi.[2]
Karena kulit mereka yang sensitif, orang tua harus lebih berhati-hati dalam menjaganya. Tapi masih ada banyak orang tua yang tidak tahu cara merawat kulit bayi dengan benar. Bukannya menjadi baik, kulit bayi lahir bisa saja terkena penyakit atau iritasi karena perawatan kulit yang salah.[2]
Merawat kulit bayi baru lahir tidak harus sulit, hal yang penting yang harus diingat bagi orang tua adalah menjaga kulit bayi agar selalu terhidrasi, lembap, dan bersih.[2] Untuk perawatan lebih lengkap, bisa lihat penjelasannya di bawah ini:
1. Jangan Memandikan Terlalu Sering
Menjaga kebersihan kulit bayi memang penting, tapi bukan berarti bayi harus dimandikan setiap hari. Justru mandi terlalu sering akan membuat kulit bayi menjadi kering dan mengelupas karena minyak alami pada kulit mereka terkikis.[1]
Memandikan bayi cukup 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Gunakan sabun bayi yang lembut dan air hangat saat memandikan bayi. Suhu ruangan tempat bayi dikeringkan setelah mandi juga harus cukup hangat agar mereka tidak mudah kedinginan.[1]
Durasi mandi juga jangan terlalu lama, sekitar 5 sampai 10 menit juga sudah cukup. Saat membersihkan wajah, gunakan air saja tanpa sabun agar tidak terkena mata.[1]
Setelah mengeringkan bayi, langsung olesi kulit bayi dengan lotion bayi untuk menjaga kelembapannya dan mencegah kulit kering.[1]
2. Hindari Penggunaan Bedak Tabur Bayi
Sejak dulu bedak tabur bayi sudah sering digunakan oleh orang tua pada bayi mereka. Kini penggunaannya menjadi perdebatan karena beredarnya informasi mengenai bahaya bedak tabur itu untuk bayi. Meski bedak bayi tabur yang beredar tidak mengandung bahan berbahaya, lebih baik menghindari penggunaannya.[1]
Menghindari penggunaan bedak tabur bayi dikarenakan belum adanya bukti medis mengenai manfaatnya. Bila ingin menggunakannya, orang tua harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan jangan asal menggunakannya kepada bayi.[1]
Jika bayi memang harus memakai bedak tabur, yang perlu diingat adalah tidak menaburkannya langsung ke kulit bayi. Taruh bedak di tangan orang tua terlebih dahulu sebelum dibalurkan pada kulit bayi. Jangan menabur bedak di area wajah seperti mulut dan hidung agar bedak tidak terhirup oleh bayi.[1]
3. Pakai Produk Perawatan Khusus Kulit Bayi
Kulit bayi yang baru lahir masih sangat rapuh jadi tentu saja mereka tidak akan cocok menggunakan produk perawatan kulit orang dewasa. Penggunaan produk perawatan kulit juga harus dibatasi agar kulit bayi tidak bermasalah.[2]
Pakai produk perawatan kulit yang alami dan organik tanpa bahan kimia. Jenis produk yang harus dihindari adalah produk yang mengandung bahan kimia, pewangi, dan bahan antibakteri yang keras.[2]
Perhatikan kulit bayi saat menggunakan produk untuk melihat apa ada tanda alergi dan iritasi kulit yang muncul.[2]
4. Jaga Kelembapan Kulit Bayi yang Kering
Kulit kering termasuk normal untuk bayi yang baru lahir. Kalau bayi mengalami kulit yang sangat kering serta pecah-pecah, penyebab umumnya adalah keadaan lingkungan dan mandi yang terlalu lama.[3]
Untuk mengatasi kulit bayi yang kering, jangan mandikan bayi lebih dari 10 menit. Sabun yang digunakan saat mandi yaitu sabun tanpa bahan kimia seperti pewangi buatan.[3]
Jangan lupa untuk menggunakan moisturizer setelah mandi. Pilih moisturizer yang ramah untuk kulit bayi atau moisturizer yang mengandung petroleum jelly. Petroleum jelly mampu menjaga kelembapan kulit dengan efektif.[3]
5. Jangan Menunda saat Mengganti Popok Bayi
Menunda penggantian popok bayi bisa menyebabkan munculnya ruam di kulit bayi. Sangat disarankan untuk segera mengganti popok bayi setelah bayi buang air agar ruam dapat dihindari. Pastikan popok tidak digunakan terlalu rapat pada bayi untuk berjalannya udara.[4]
Bila memungkinkan, beri mereka waktu tanpa memakai popok di siang hari contohnya pada saat tidur siang. Saat bayi tidak menggunakan popok, baringkan mereka di atas kain atau handuk kering.[4]
Ruam juga bisa muncul saat bayi memiliki alergi pada jenis popok tertentu. Segera ganti popok saat hal itu terjadi. Pilih popok yang mampu menyerap dengan baik dan lembut agar ruam tidak muncul lagi.[4]
6. Jauhkan Bayi dari Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar matahari tidak hanya buruk pada orang dewasa, tapi bayi juga. Apalagi kulit bayi yang sangat sensitif membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.[3]
Bayi masih bisa dibawa keluar ruangan pada siang hari, tapi mereka tidak boleh berada di luar dalam waktu yang lama.[3]
Karena bayi baru boleh memakai sunscreen di usia 6 bulan, berikut ini ada cara alternatif yang bisa digunakan untuk melindungi kulit bayi dari paparan sinar matahari;[3]
- Pakaian yang dikenakan bayi yaitu pakaian longgar dan ringan serta menutup bagian tangan dan kaki.
- Batasi keluar rumah di antara jam 10 pagi sampai 4 sore karena sinar ultraviolet paling kuat berada di waktu itu.
- Tutupi juga bagian kepala bayi dengan topi yang menutupi bagian telinga dan leher.
- Berteduh di tempat yang tidak terkena sinar matahari sebanyak mungkin.
- Jika menghabiskan banyak waktu di luar rumah, berikan ASI atau susu formula saat berada di luar untuk menjaga bayi agar tetap terhidrasi.
7. Pijat Kulit Bayi dengan Lembut
Memijat kulit bayi bisa menjadi sarana dalam menjalin ikatan dengan mereka. Pijatan itu juga memberikan efek yang menenangkan pada bayi dan mempengaruhi hormon bayi secara positif. Memijat dengan benar juga mampu mengurangi tangisan pada bayi. [2]
Agar pijatan juga bermanfaat untuk kulit bayi, gunakan minyak alami saat memijat bayi. Minyak alami itu akan membantu dalam menutrisi kulit dan melembapkannya. Minyak yang biasa digunakan adalah minyak kelapa. [2]
Jangan memakai minyak komersial yang mengandung bahan kimia dan parfum. Kandungan itu dapat mengganggu dan menyebabkan reaksi pada kulit bayi. [2]