Minum Air Kencing Sendiri, Adakah Manfaatnya?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa minum air kencing atau urin bisa memberikan manfaat kesehatan. Meskipun beberapa orang memang tidak mengalami gangguan kesehatan karena minum urin, namun tetap ada risiko yang bisa terjadi.

Mengenal Terapi Urin

Terapi urin, uroterapi, dan urinoterapi adalah istilah yang digunakan untuk penggunaan air kencing sendiri sebagai obat. tidak ada data medis atau ilmiah yang mendukung praktik yang meragukan ini, namun ia sudah mulai dilakukan sejak berabad-abad lalu.

Di tahun 1945, John W. Armstrong, seorang terapis pengobatan alternatif, menerbitkan sebuah buku terkenal mengenai meminum urin sendiri yang disebut-sebut memiliki kemampuan menyembuhkan semua jenis penyakit umum. [1, 3]

Klaim lain mengenai terapi urin jumlahnya hanya sedikit atau berasal dari teks kuno, dimana disebutkan bahwa urin bisa mengobati alergi, jerawat, kanker, gangguan jantung, infeksi, luka, hidung tersumbat, ruam dan penyakit kulit lainnya, serta gigitan serangga.

Di Nigeria, hingga saat ini, beberapa komunitas tradisional masih menggunakan urin sebagai pengobatan untuk anak-anak yang mengalami kejang.

Tidak ada satupun klaim diatas yang didukung oleh bukti ilmiah. [1, 2, 3, 4]

Adakah Manfaat Dari Terapi Urin?

Tidak ada bukti jelas yang menunjukkan manfaat kesehatan dari minum air kencing sendiri. Urin adalah limbah tubuh, yang artinya ia mengandung zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh atau berbahaya.

Sebagian besar kandungan urin adalah air, sementara sisanya adalah: [3]

  • 25 gram urea, suatu zat limbah yang berasal dari penguraian protein oleh tubuh
  • 10 gram elektrolit, misalnya sodium
  • 3 gram phosphate dan asam organik lainnya
  • 1.5 gram kreatinin, suatu produk limbah yang berasal dari penguraian jaringan otot
  • 1 gram asam urat, suatu zat kimia yang dihasilkan oleh penguraian zat purin dari makanan
  • 40-80 miligram sisa protein, misalnya albumin

Para peneliti juga menemukan sejumlah kecil hormon, vitamin, dan antibodi dalam urin yang tidak mencukupi untuk tujuan perbaikan kesehatan. [1, 2, 3, 4]

Mungkin Anda pernah melihat atau membaca cerita beberapa orang yang mengaku mendapat manfaat kesehatan dari terapi urin yang telah mereka lakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Praktik ini, secara medis, tentu tidak dibenarkan dan lebih bersifat sugesti. [2, 4]

Bahaya Terapi Urin

Bagi sebagian orang, minum air kencing sendiri mungkin memang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Ini berlaku terutama pada orang yang sehat dan hanya melakukannya sesekali.

Anak-anak dan orang dengan penyakit kronis lebih rentan terhadap racun dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi urin.

Minum air kencing sendiri, terutama bila rutin dilakukan setiap hari, bisa menimbulkan risiko kesehatan. Termasuk:

Infeksi

Urin tidak steril ketika ia keluar dari ginjal, dan ia harus melalui urethra dan bersentuhan dengan kulit ketika keluar dari tubuh. Ada bakteri dalam urin, bahkan dari orang sehat yang tidak mengalami infeksi apapun.

Meskipun urin mengandung antibodi, ia juga mengandung bakteri. Sebuah studi yang melibatkan 100 anak-anak menemukan sejumlah bakteri, termasuk yang tahan terhadap antibiotik, dalam urin mereka. Bakteri-bakteri tersebut adalah: [1]

  • Salmonella
  • Pseudomonas
  • Shigella
  • E. coli
  • Staphylococcus

Meskipun bakteri tidak selalu menyebabkan infeksi pada orang yang mengonsumsi urin, namun tetap bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada suatu waktu.

Dehidrasi

Karena urin bersifat diuretik, ia bisa meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi pada seseorang. Garam dalam urin cenderung menurunkan jumlah air yang bisa digunakan oleh tubuh. [1, 2, 3, 4]

Meskipun ada orang yang minum urin mereka sendiri saat darurat dan tidak ada lagi yang bisa diminum, tidak ada bukti bahwa hal ini bisa menyelamatkan nyawa mereka.

Para ahli tidak menyarankan konsumsi urin bila tidak tersedia air bersih, karena urin mengandung garam dan produk-produk buangan tubuh yang berbahaya.

Ketidakseimbangan elektrolit

Karena urin mengandung garam dan elektrolit lainnya, minum urin bisa mengganggu kadar elektrolit dalam tubuh.

Orang yang sudah dehidrasi bisa mengalami ketidakseimbangan elektrolit yang membahayakan tubuh bila ia minum urin, terutama dalam jumlah besar. [3]

Risiko lainnya

Beberapa risiko lain yang bisa terjadi akibat minum urin adalah: [1, 3]

  • Terpapar zat-zat kimia berbahaya yang terdapat dalam urin, misalnya sisa obat-obatan yang bisa menyebabkan alergi
  • Terlambatnya penanganan medis yang dibutuhkan seseorang bila ia lebih percaya bahwa urin bisa menyembuhkan penyakitnya
  • Iritasi serta terbakarnya luka di mulut atau tenggorokan

Kesimpulannya, minum air kencing sendiri tidak akan memperbaiki kesehatan dan tidak memiliki manfaat bagi tubuh. Pada beberapa kasus, praktik ini malah bisa memperburuk gangguan kesehatan yang telah ada.

Masih ada cara-cara lain yang lebih sehat dan terbukti efektif secara medis untuk melawan berbagai penyakit serta meningkatkan vitalitas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment