Nefrektomi: Fungsi, Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Ginjal merupakan organ yang memiliki fungsi penting di dalam tubuh kita, diantaranya adalah fungsi filtrasi, ekskresi dan reabsorpsi. Disamping itu, ginjal juga memiliki fungsi produksi dari beberapa hormon.... Pada kondisi tertentu, dimana terjadi kerusakan ginjal berat, maka fungsinya akan ikut menurun dan mempengaruhi metabolisme tubuh secara umum. Ketika kondisi gangguan ginjal berat terjadi, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah nefrektomi. Nefrektomi adalah suatu terapi pembedahan yang dilakukan dengan mengangkat ginjal yang rusak. Nefrektomi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu radikal, parsial dan sederhana. Sedangkan prosedurnya ada yang menggunakan operasi terbuka, dengan membuat sayatan besar untuk mengangkat ginjal ataupun laparoskopi, dengan membuat sayatan kecil dan memasukan alat sederhana. Hal ini diputuskan tergantung dari kondisi berat ringannya masalah pada ginjal pasien. Prosedur nefrektomi sendiri dilakukan oleh dokter spesialis bedah. Read more

Fungsi Nefrektomi

Di dalam tubuh manusia terdapat dua ginjal yang berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin, ginjal juga memproduksi hormon-hormon tertentu.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ginjal menjadi rusak dan perlu diangkat. Tindakan medis yang digunakan untuk mengangkat ginjal disebut nefrektomi.[1,2]

Selain karena kerusakan ginjal, nefrektomi juga merupakan prosedur yang dipakai untuk melakukan donor ginjal. [1]

nefrektomi

Kondisi yang Membutuhkan Nefrektomi

Dilakukannya nefrektomi, apabila pasien sudah melewati berbagai tindakan medis lainnya, namun tetap gagal. Melakukan pengangkatan ginjal menjadi upaya terakhir untuk menyelamatkan pasien. Berikut kondisi medis yang menyebabkan seseorang harus menjalani prosedur nefrektomi:[2]

  • Pasien menyumbangkan ginjalnya
  • Cacat lahir
  • Kanker ginjal
  • Ginjal mengalami kerusakan akibat infeksi, batu ginjal, atau masalah lain
  • Membantu mengendalikan tekanan darah tinggi pada pasien yang memiliki masalah dengan suplai darah ke ginjal mereka
  • Cedera parah (trauma) pada ginjal yang tidak bisa diperbaiki

Jenis Nefrektomi

Dalam dunia medis, nefrektomi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:[3]

  • Nefrektomi radikal, dokter bedah akan mengangkat seluruh ginjal, lapisan lemak di sekitar ginjal, tabung (ureter) yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih, kelenjar adrenal, dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Nefrektomi parsial, dokter bedah hanya akan mengangkat bagian ginjal yang sakit.
  • Nefrektomi sederhana, dokter bedah akan mengangkat seluruh ginjal.

Sedangkan, untuk jenis operasi pada nefrektomi dibagi menjadi 2 yaitu:[3]

  • Operasi terbuka, dokter akan mengeluarkan ginjal melalui sayatan panjang di bagian depan atau samping perut. Sayatan akan meninggalkan bekas luka yang akan memudar seiring waktu.
  • Operasi laparoskopi, dokter akan memasukkan tabung tipis, dengan kamera melalui beberapa sayatan kecil di sekitar perut. Dokter akan mengangkat ginjal melalui salah satu sayatan. Sayatan akan meninggalkan bekas luka yang lebih kecil daripada operasi terbuka.

Persiapan Nefrektomi

Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani rangkaian prosedur nefrektomi:[4]

  • Pasien wajib memberi tahu dokter apabila sedang hamil
  • Apabila pasien mengonsumi obat pengencer darah, maka pasien wajib berhenti meminumnya seminggu sebelum tindakan nefrektomi
  • Pasien wajib memberitahu dokter terkait riwayat kesehatan dan obat-obatan atau suplemen yang sedang dikonsumsi
  • Beberapa hari sebelum operasi, dokter akan mengambil darah pasien. Hal ini berfungsi untuk menentukan golongan darah, jika pasien sewaktu-waktu memerlukan transfusi selama prosedur
  • Pasien dilarang untuk makan dan minum sehari sebelum prosedur dilakukan

Prosedur Nefrektomi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika jenis operasi dari nefrektomi terbagi menjadi dua, yaitu operasi terbuka dan operasi laparoskopi.

Operasi Terbuka

Berikut adalah rangkaian prosedur dari operasi terbuka:[5]

  • Pasien diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus operasi yang telah disiapkan oleh tim medis
  • Kemudian, dokter akan memasukkan tabung infus ke dalam pembuluh darah pasien untuk pengaturan cairan dan anestesi selama operasi. Pasien akan tertidur selama prosedur dilakukan
  • Selanjutnya, dokter bedah membuat sayatan di perut atau di samping perut (area panggul)
  • Ureter (tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih) dan pembuluh darah dipotong dari ginjal dan ginjal dikeluarkan.
  • Sayatan kemudian ditutup dengan jahitan

Operasi Laparoskopi

Pada operasi laparoskopi melibatkan alat bantu kamera, monitor dan instrumen-instrumen khusus lainnya untuk memantau kondisi perut pasien. Berikut adalah rangkaian prosedur dari operasi laparoskopi:[2]

  • Pasien diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus operasi yang telah disiapkan oleh tim medis
  • Kemudian, dokter akan memasukkan tabung infus ke dalam pembuluh darah pasien untuk pengaturan cairan dan anestesi selama operasi. Pasien akan tertidur selama prosedur dilakukan
  • Selanjutnya, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil berukuran kurang dari 2,5 cm di perut atau samping perut (area panggul)
  • Dokter bedah akan memasukkan tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera melalui sayatan tersebut
  • Menjelang akhir prosedur, dokter bedah akan membuat sayatan yang lebih panjang (sekitar 10 cm) untuk mengeluarkan ginjal.
  • Kemudian, dokter bedah akan memotong ureter, menempatkan kantong di sekitar ginjal, dan menariknya melalui sayatan yang lebih besar.

Operasi laparoskopi memakan waktu yang lebih lama daripada operasi terbuka. Namun, proses pemulihan pasien yang menggunakan jenis operasi ini lebih cepat dibanding operasi terbuka.[2]

Komplikasi Nefrektomi

Komplikasi yang terkait dengan proses operasi sangat jarang terjadi. Namun, seperti prosedur medis pada umumnya, tindakan operasi tetap memiliki peluang untuk terjadi komplikasi pada pasien. Beberapa komplikasi tersebut yaitu:[1]

  • Kehilangan darah
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Reaksi alergi terhadap anestesi atau obat lainnya
  • Emboli paru-paru, pembentukan gumpalan darah di kaki yang kemudian bergerak ke paru-paru
  • Infeksi di area bekas sayatan
  • Kesulitan bernafas

Komplikasi lain yang secara spesifik merupakan akibat dari nefrektomi yaitu:[1]

  • Cedera pada organ atau jaringan lain di sekitar ginjal
  • Mengalami gagal ginjal pada ginjal yang tersisa
  • Saat satu ginjal berhasil diangkat, kemungkinan ginjal yang lain tidak berfungsi dengan baik untuk sementara waktu

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 2009-2015, tingkat keberhasilan nefrektomi pada pasien yang menderita kanker ginjal dengan kondisi kanker belum menyebar ke organ lain adalah 90%.[6]

Pada pasien dengan kondisi kanker sudah menyebar ke kelanjar getah bening adalah 70%, dan pada pasien dengan kondisi kanker sudah menyebar ke paru-paru, otak, dan tulang adalah 12%.[6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment