Bolehkah Orgasme Saat Hamil?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Walau sebenarnya melakukan hubungan seksual saat hamil aman bagi sang ibu dan janin, masih banyak pasangan yang ragu untuk mulai melakukannya. Faktanya, hasrat seksual wanita hamil bisa meningkat pada fase tertentu dalam masa kehamilan. [4]

Seiring berjalannya waktu, ketika perut sang ibu semakin membesar, saat itulah ia akan menemukan posisi baru yang lebih nyaman untuknya. Saling keterbukaan dengan pasangan untuk membicarakan hubungan seksual akan membantu keduanya menikmati hubungan intim selama masa kehamilan tanpa mengkhawatirkan janin dalam kandungan. [4]

Orgasme saat hamil tidak akan memengaruhi janin dalam kandungan, karena bayi memiliki bantalan di dalam kantung ketuban yang melindunginya dari segala guncangan atau sentakan. [1]

Bolehkah orgasme saat hamil?

Banyak pasangan yang bertanya-tanya apalagi ibu yang sedang mengandung, apakah boleh merasakan orgasme saat hamil?

Jawabannya adalah tentu saja boleh. Pada banyak kasus diketahui bahwa orgasme saat hamil tidak akan berdampak buruk. Justru itu bagus untuk kesehatan emosi dan mental sang ibu yang sedang mengandung. [1]

Menurut para ahli kesehatan, wanita dengan kehamilan sehat atau dengan resiko rendah, bisa memanjakan diri dengan aktivitas seksual. Hal ini pun dianjurkan untuk terus dilakukan hingga air ketuban pecah atau tanda persalinan tiba. [1,3]

Ahli kandungan lain juga menyatakan wanita yang sedang hamil masih bisa mengalami orgasme saat berhubungan intim. Sangat normal apabila wanita hamil merasakan perutnya menjadi keras setelah orgasme. Hal itu terjadi karena orgasme memang dapat menyebabkan kontraksi kecil. Namun kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena tidak akan menyakiti sang ibu maupun si janin. [2]

Seperti apa orgasme saat hamil?

Trimester Pertama

Hubungan intim pada trimester pertama kehamilan mungkin akan dilewati sangat menyenangkan atau malah sebaliknya, karena pasangan sama-sama salah memulai. Hal yang tidak diduga bisa saja terjadi ketika ibu hamil yang awalnya sedang dalam mood baik, tetapi selang satu menit kemudian mual datang menyerang. [3]

Terlebih lagi, saat hamil tubuh sang ibu akan menjadi lebih sensitif, misalnya payudara menjadi lebih lembut sehingga menjadi lebih mudah terangsang saat disentuh.

Ditambah lagi dengan meningkatnya gairah seksual di masa awal kehamilan yang sangat berpengaruh pada meningkatnya produksi lubrikasi alami pada vagina. Kondisi tersebut akan sangat memengaruhi orgasme terjadi lebih cepat dan memuaskan. [3]

Apabila Anda dan pasangan masih merasa khawatir, Anda bisa menunda melakukan hubungan intim hingga gejala ketidaknyamanan di trimester pertama berlalu. [3]

Pada beberapa wanita hamil, ada juga yang merasakan gairah seksual justru menurun. Namun itu tidaklah menjadi masalah, karena kondisi tiap wanita hamil berbeda-beda. [3]

Trimester Kedua

Trimester kedua kehamilan mungkin bisa menjadi momen yang tepat bagi Anda dan pasangan untuk menikmati sesuatu yang indah. [3]

Biasanya Anda masih merasakan mual di pagi hari seperti di trimester pertama dan masih akan berlanjut pada trimester ketiga yang membuat ketidaknyamanan pada tubuh Anda. [3]

Tetapi hubungan seks dan orgasme di trimester kedua ini bisa menjadi yang paling menyenangkan selama masa kehamilan Anda. [3]

Berikut beberapa hal yang mungkin Anda alami ketika melakukan hubungan seks pada trimester kedua, seperti: [3]

  • Orgasme yang lebih menyenangkan

Ada beberapa alasan yang memungkinkan ini terjadi, tetapi alasan yang paling utama adalah adanya peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Pada kondisi tersebut rahim dan vagina lebih membengkak dan sangat sensitif. Namun kondisi ini tergantung pada masing-masing orang.

  • Kram pada rahim atau terasa sedikit kontraksi setelah

Sebaiknya Anda tidak perlu khawatir jika mengalami kondisi ini, karena hal ini sangat normal terjadi. Bahkan bisa Anda alami ketika tidak sedang hamil. Kontraksi ini bukanlah pertanda persalinan akan berlangsung lebih awal. Anda hanya perlu istirahat untuk meredakan kram.

  • Perut terasa sangat keras

Kondisi ini juga sangat biasa terjadi ketika Anda mengalami orgasme, baik itu ketika Anda sedang hamil ataupun tidak. Bedanya, dengan perut yang membesar dan kulit yang ikut melar, Anda mungkin lebih merasakan sensasi ini pada perut Anda.

  • Pelepasan hormon yang lebih banyak

Pada dasarnya tubuh Anda sudah memproduksi banyak hormon oksitosin di masa kehamilan. Dan ketika orgasme, Anda akan melepaskan lebih banyak lagi hormon ini yang membuat Anda sangat menikmati orgasme dan puas setelah berhubungan intim.

Trimester Ketiga

Melakukan hubungan intim di trimester ketiga bisa jadi akan lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Alasan yang paling utama adalah karena bentuk perut Anda yang semakin membesar.

Anda dan pasangan akan berpikir kondisi ini bisa menjadi penghalang untuk melakukan hubungan intim. Namun, Anda dan pasangan bisa jadi menemukan posisi yang pas untuk mengakali kondisi tersebut. [3]

Selain itu, sangat mungkin Anda menjadi lebih sulit untuk mencapai orgasme. Hal itu disebabkan oleh adanya bayi yang mengisi penuh rahim Anda dan membuat otot-otot di dalam rahim sulit untuk dapat berkontraksi penuh agar bisa mencapai titik klimaks. [3]

Benarkah orgasme saat hamil menyebabkan persalinan?

Hingga kini masih banyak orang yang meyakini bahwa orgasme di bulan akhir kehamilan dapat memicu terjadinya persalinan. Namun sebuah penelitian baru dapat mematahkan mitos tersebut dengan membuktikan tidak adanya perbedaan waktu persalinan antara wanita yang melakukan hubungan intim mendekati waktu persalinan dengan wanita yang tidak melakukan hubungan intim. [7]

Peneliti juga menambahkan pada kehamilan sehat atau dengan resiko kecil, hubungan intim tidak ada kaitannya dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini atau kecilnya berat bayi lahir. [3]

Konsultasi dengan dokter kandungan sangat dianjurkan. Apalagi jika kehamilan Anda beresiko tinggi dengan kondisi seperti plasenta previa, perdarahan hebat atau komplikasi persalinan lainnya, sangat besar kemungkinannya dokter tidak menyarankan untuk melakukan hubungan intim dan orgasme.

Bukan tanpa alasan, dokter khawatir orgasme pada kehamilan beresiko tinggi bisa memicu terjadinya kontraksi, bahkan persalinan prematur. [1,2,6]

Tips orgasme saat hamil

Saat hasrat seksual Anda dan pasangan sedang memuncak, Anda mungkin perlu melakukan beberapa penyesuaian untuk bisa menikmati hubungan seksual bersama pasangan hingga mencapai orgasme. [5]

Berikut tips yang bisa Anda lakukan bersama pasangan untuk bisa menikmati orgasme pada masa kehamilan, seperti: [5]

  • Bereksperimen dengan Posisi Baru

Anda dan pasangan bisa mencoba gaya atau posisi baru saat melakukan hubungan seksual, yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Posisi wanita di atas badan pria sangat dianjurkan, karena dengan begitu Anda bisa mengontrol kedalaman penetrasi.

Sebaiknya selama masa kehamilan, Anda tidak melakukan posisi telentang, karena berat pasangan dapat menekan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah ke jantung. Tekanan ini bisa menyebabkan pusing dan detak jantung Anda bertambah cepat. Jadi kenyamanan posisi sang ibu yang paling diutamakan.

  • Mengutamakan Keamanan

Jika pasangan memiliki riwayat penyakit seksual menular, selalu gunakan kondom. Penyakit seksual, seperti HIV Aids bisa menular pada bayi dan penyakit seksual menular dapat menular pada bayi saat persalinan.

  • Keterbukaan dengan Pasangan

Anda dan pasangan mungkin memiliki pendapat yang berbeda mengenai seberapa sering untuk bisa melakukan hubungan seks pada masa kehamilan. Ada baiknya Anda terbuka membicarakan perubahan yang terjadi selama hamil.

Jika Anda semakin merasa kesulitan untuk melakukan hubungan seksual, terutama di tahap akhir kehamilan, Anda dan pasangan bisa mencari cara lain selain melakukan penetrasi, seperti melakukan pijatan atau berpelukan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment