Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Manusia terus melawan virus dan kuman sejak dulu kala. Untuk beberapa penyakit virus, vaksin dan obat antivirus telah dikembangkan untuk mencegah infeksi menyebar luas, dan membantu supaya orang yang terkena
Penyakit menular merupakan hal yang sangat perlu diwaspadai, khususnya yang masuk dalam kategori penyakit menular berbahaya.
Berikut ini merupakan beberapa jenis penyakit menular yang paling berbahaya yang diketahui lengkap berserta definisi, gejala dan penyebabnya [1]:
Daftar isi
Coronavirus-19 atau COVID-19 hingga kini tengah menyerang hampir diseluruh dunia merupakan penyakit menular paling berbahaya [2].
COVID-19 ini pertama kali teridentifikasi di China pada tahun 2019, dan kemudian hingga kini telah menyebar kehampir seluruh dunia karena dapat menular dari manusia ke manusia lainnya [2].
Gejala COVID-19 yang umum muncul pada dua hingga 14 hari setelah terpapar antara lain [2]:
COVID-19 ini mungkin juga akan menimbulkan gejala lain, termasuk:
Penyakit COVID-19 ini disebabkan oleh virus dari keluarga coronavirus jenis terbaru yang dikenal dengan nama SARS-CoV-2 [2].
Cacar merupakan penyakit kulit menular yang seringkali berakibat fatal hingga mengakibatkan kematian [3].
Cacar ini termasuk penyakit yang hingga kini belum ditemukan pengobatannya, namun vaksin cacar dapat digunakan untuk mencegahnya [3].
Cacar juga dapat menular dari satu manusia ke manusia lain
Setelah lewat masa inkubasinya, cacar mungkin akan menunjukkan gejala sebagai berikut [3] :
Cacar sendiri disebabkan oleh infeksi virus variola, di mana dapat ditularkan dari manusia ke manusia, barang yang terkontaminasi, atau bahkan melalui virus di udara (jarang terjadi) [3].
Plague merupakan penyakit menular langka yang dikenal juga dengan Black Death selama abad pertengahan karena menyebabkan 5000 orang meninggal selama kurang dari satu tahun [4].
Plague ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan antibiotik, karena dapat mempengaruhi paru paru. Berdasarkan jenisnya, plague dapat menimbulkan gejala yang berbeda beda, sebagai berikut [4]:
Plague sendiri disebabkan oleh infeksi dari bakteri yang disebut Yersinia pestis, melalui gigitan kutu atau bakteri yang masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit [4].
Malaria merupakan penyakit yang menyebabkan seseorang mengalami menggigil dan demam yang sangat tinggi [5].
Malaria juga termasuk penyakit menular yang berbahaya karena telah menyebabkan setidaknya lebih dari 400.000 orang meninggal [5].
Malaria sendiri akan menyebabkan beberapa gejala, termasuk [5] :
Malaria disebabkan oleh parasit bersel tunggal dari genus plasmodium yang umumnya paling sering ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk [5].
Influenza merupakan penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan, khususnya hidung, tenggorokan dan paru-paru. Gejala influenza sendiri dapat berupa [6]:
Influenza disebabkan oleh infeksi dari virus influenza yang dapat menyebar melalui udara dalam bentuk tetesan yang keluar dari batuk, bersin atau berbicara orang yang terinfeksi [6].
Tuberkulosis atau seringkali disingkat dengan TB merupakan penyakit menular berbahaya yang dapat menyerang paru paru [7].
Berdasarkan jenisnya, tuberkulosis ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tuberkulosis laten dan aktif. Di mana tuberkulosis laten tidak menimbulkan gejala apapun karena tidak aktif dan juga tidak menular [7].
Meskipun demikian, perlu juga diwaspadai karena tuberkulosis laten ini dapat berubah menjadi aktif yang berbahaya. Adapun gejala tuberkulosis aktif antara lain [7]:
Penyebab tuberkulosis yaitu infeksi bakteri yang melalui tetesan mikroskopis diudara dapat menyebar dari satu orang ke orang lain [7].
HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang masuk dalam kategori infeksi menular seksual. Penyakit ini melemahkan dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan hingga kini belum ditemukan obatnya [8].
Obat obatan yang ditemukan hanya akan membantu memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi risiko kematian [8].
Berikut ini merupakan beberapa gejala HIV/AIDS berdasarkan fase infeksinya [8]:
HIV disebabkan oleh infeksi virus yang menular melalui kontak seksual atau darah (dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui) [8].
AIDS disebabkan oleh virus HIV yang telah menghancurkan sel darah putih yang membantu tubuh melawan penyakit sehingga sel tersebut kadarnya turun dibawah 200 [8].
Kolera merupakan penyakit yang menyebabkan diare dan dehidrasi yang parah dan berbahaya karena dapat berakibat fatal dalam beberapa jam [9].
Kolera ini umumnya akan menimbulkan gejala berupa [9]:
Kolera disebabkan oleh infeksi dari bakteri Vibrio cholerae yang memproduksi racun dalam usus kecil manusia. Racun inilah yang berbahaya karena dapat menyebabkan tubuh manusia kehilangan banyak air dan cairan elektrolit dengan cepat [9].
Rabies merupakan penyakit menular yang hampir selalu dapat menyebabkan kematian dengan penularan yang dapat terjadi pada siapa saja. Gejala rabies antara lain [10]:
Penyakit rabies disebabkan oleh infeksi dari virus rabies yang dapat menular ke manusia melalui kontak dengan air liur atau gigitan hewan yang terinfeksi [10].
Virus rabies dalam air liur hewan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka di kulit atau selaput lendir (mulut atau mata) [10].
Pneumonia merupakan penyakit menular dengan infeksi pada salah satu atau kedua kantung udara pada paru-paru [11].
Dengan adanya pneumonia ini kantung udara paru paru dapat berisi cairan bernanah yang menyebabkan gejala termasuk kesulitan bernapas. Adapun penderita pneumonia akan menunjukkan gejala berupa [11]:
Pneumonia paling umum disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Namun, pneumonia ini dapat juga disebabkan oleh infeksi [11]:
Diare merupakan suatu kondisi di mana buang air besar yang lebih encer dengan kuantitas yang lebih sering dari kondisi normal [12].
Diare meskipun umum terjadi namun jika berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya seperti infeksi terus-menerus atau penyakit radang usus [12].
Penderita Diare umumnya akan menunjukkan gejala berupa [12]:
Diare ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk [12]:
Ebola merupakan penyakit menular yang menyebabkan sakit yang parah dan berakibat fatal pada manusia [13].
Pasien stadium akhir dapat meninggal akibat kombinasi kegagalan multiorgan dan syok hipovolemik. Gejala ebola antara lain [13]:
Ebola ini disebabkan oleh infeksi dari virus ebola (Ebolaviruz) yang hingga kini ditemukan dalam empat jenis yaitu [13]:
Marburg merupakan penyakit menular berbahaya yang ditemukan di Afrika. Seseorang yang terkena marburg mungkin akan menunjukkan gejala sebagai berikut [13]:
Penyakit marburg ini disebabkan oleh infeksi virus dari Genus Marburgvirus yaitu Marburg marburgvirus (MARV) [13].
Penyakit Creutzfeldt-Jakob (KROITS-felt YAH-kobe) merupakan gangguan otak degeneratif yang menyebabkan demensia dan bahkan berakibat fatal, menyebabkan kematian pada akhirnya [14].
Seseorang yang menderita penyakit Creutzfeldt-Jakob umumnya akan menunjukkan gejala sebagai berikut [14]:
Penyebab penyakit Creutzfeldt-Jakob yaitu prion yang merupakan versi abnormal dari sejenis protein. Protein ini normalnya diproduksi oleh tubuh, namun ketika protein menjadi abnormal maka dapat menjadi menular dan merusak proses biologis normal [14].
Middle East Respiratory Syndrome atau MERS merupakan suatu penyakit menular yang mengganggu pernapasan penderitanya [15].
MERS umumnya akan menunjukkan beberapa gejala, termasuk [15]:
MERS disebabkan oleh infeksi dari salah satu jenis coronavirus yang menyebabkan sindrom pernapasan parah yaitu MERS-CoV [15].
Demam berdarah (dengue) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebabkan demam tinggi dengan gejala mirip flu [16].
Gejala demam berdarah antara lain [16]:
Penyebab demam berdarah yaitu salah satu dari empat jenis virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi [16].
Demam kuning merupakan penyakit yang juga disebarkan oleh nyamuk, dan paling umum terjadi di wilayah Afrika dan Amerika Selatan. Gejala demam kuning berdasarkan fase akut dan racun antara lain [17]:
Demam kuning disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang hidup dan berkembangbiak dilingkungan hidup manusia [17].
Hantavirus merupakan penyakit menular yang mirip flu namun mempengaruhi pernapasan secara serius hingga dapat menyebabkan kematian. Gejala hantavirus antara lain [18]:
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi hantavirus yang dibawa oleh hewan pengerat seperti tikus rusa, tikus berekor putih, tikus kipas dan tikus padi [18].
Antraks merupakan penyakit menular langka yang awalnya menyerang hewan ternak atau liar namun kemudian dapat menular ke manusia. Antraks berdasarkan jenisnya masing-masing akan menunjukkan gejala berupa [19]:
Antraks disebabkan oleh infeksi dari bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis yang menyerang hewan seperti sapi, domba, kuda dan kambing [19].
MRSA merupakan penyakit infeksi kulit dan aliran darah yang dapat menyebabkan kematian karena dapat mempengaruhi darah, jantung dan tulang. MRSA akan menunjukkan gejala berupa [1]:
MRSA ini disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus yang resisten terhadap beberapa antibiotik seperti [1]:
Pertusis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang berbahaya bagi bayi karena dapat menimbulkan apnea atau berhenti bernapas [1].
Pertusis dapat menimbulkan gejala berupa batuk parah yang berkepanjangan. Pertusis disebabkan oleh infeksi dari bakteri Bordetella pertussis [1].
Bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan pertusis memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan usia yang lebih. Pertusis dapat dicegah dengan vaksinasi yang disebut DTap [1].
Tetanus merupakan penyakit menular yang mengganggu perpasan, sistem syaraf dan bahkan dapat mengancam jiwa. Gejala tetanus meliputi [20]:
Tetanus disebabkan oleh infeksi dari spora bakteri, Clostridium tetani, yang ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan [20].
Spora yang berhasil masuk ke tubuh melalui luka akan menghasilkan racun tetanospasmin yang merusak saraf neuron motorik [20].
Meningitis merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada meninges atau selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala penyakit meninges meliputi [1]:
Meningitis disebabkan oleh infeksi dari jamur, virus, dan bakteri, di mana meningitis akibat infeksi bakteri dan virus lebih sering menyebar ke manusia satu ke manusia lain [1].
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang dapat berbahaya bagi manusia jika menimbulkan komplikasi serius karena tidak mendapat penganan yang tepat [1].
Gejala sifilis awalnya ringan sehingga seringkali diabaikan, termasuk [1]:
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Treponema pallidum yang menular melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual [25].
Sindrom pernapasan akut parah (SARS) merupakan penyakit pernapasan menular yang pertama kali muncul di China pada November 2002 dan terkadang dapat berakibat fatal. Gejala SARS meliputi [21]:
SARS disebabkan oleh salah satu jenis virus corona (SARS-CoV), yang merupakan keluarga virus yang sama dengan penyebab flu biasa [21].
Leprosy atau kusta merupakan penyakit menular dan kronis yang menyerang kulit dan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf tepi) serta mata atau jaringan tipis yang melapisi bagian dalam hidung [1, 22].
Gejala leprosy ini antara lain [22]:
Jika leprosy mengakibatkan kerusakan saraf maka mungkin akan juga menimbulkan gejala sepert [22]:
Leprosy ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri yang dikenal sebagai Mycobacterium leprae [1].
Campak atau juga disebut sebagai rubeola ini merupakan penyakit yang seringkali terjadi pada masa anak-anak dan dapat berakibat fatal. Gejala campak antara lain [23]:
Campak disebabkan oleh infeksi dari virus yang berkembang biak di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa [23].
Zika merupakan penyakit menular berbahaya yang pertama kali diidentifikasi di Afrika pada tahun 1947. Zika dapar menular ke manusia melalui gigitan nyamuk. Gejala penyakit zika antara lain [24]:
Zika disebabkan oleh infeksi virus zika yang dikenal dengan nama falvivirus. Virus ini menular ke manusia melalui gigitan nyamuk dalam genus Aedes [24].
1. Wynne Parry & Elizabeth Peterson. 28 Devastating Infectious Diseases. Live Science; 2020.
2. Anonim. Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Mayo Clinic; 2021.
3. Anonim. Smallpox. Mayo Clinic; 2021.
4. Anonim. Plague. Mayo Clinic; 2021.
5. Anonim. Malaria. Mayo Clinic; 2021.
6. Anonim. Influenza (Flu). Mayo Clinic; 2021.
7. Anonim. Tuberculosis. Mayo Clinic; 2021.
8. Anonim. HIV/AIDS. Mayo Clinic; 2021.
9. Anonim. Cholera. Mayo Clinic; 2021.
10. Anonim. Rabies. Mayo Clinic; 2021.
11. Anonim. Pneumonia. Mayo Clinic; 2021.
12. Anonim. Diarrhae. Mayo Clinic; 2021.
13. Anonim. Factsheet about Ebola and Marburg virus diseases. European Centre Disease Prevention And Control; 2021.
14. Anonim. Creutzfeldt-Jakob disease. Mayo Clinic; 2021.
15. Amy Smith & Alana Biggers, M.D., MPH. MERS-CoV: What you need to know. Healthline; 2020.
16. Anonim. Dengue Fever. Mayo Clinic; 2021.
17. Anonim. Yellow Fever. Mayo Clinic; 2021.
18. Anonim. Hantavirus pulmonary syndrome. Mayo Clinic; 2021.
19. Anonim. Antrhrax. Mayo Clinic; 2021.
20. Anonim. Tetanus. Mayo Clinic; 2021.
21. Anonim. Severe acute respiratory syndrome (SARS). Mayo Clinic; 2021.
22. Brunilda Nazario, MD. Leprosy. WebMD; 2020.
23. Anonim. Measles. Mayo Clinic; 2021.
24. Anonim. Zika virus. Mayo Clinic; 2021.
25. Anonim. Syphilis. Mayo Clinic; 2021..