Waspadai 4 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Kemarau

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Perubahan musim kerap membawa dampak pada kesehatan. Perubahan cuaca dan lingkungan yang ekstrem dapat meningkatkan masalah kesehatan dan bahkan menimbulkan masalah kesehatan yang baru [1]

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa mengalami gangguan kesehatan dua kali dalam satu tahun dan empat kali pada anak-anak selama perubahan musim berlangsung [2]

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang memiliki dua musim dalam satu tahun yaitu musim hujan dan musim kemarau. Di mana perubahan iklim yang terjadi membawa dampak pada lingkungan dan kesehatan [3]

Seperti pada musim kemarau, cuaca panas dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan manusia. Saat musim kemarau dengan cuaca panas yang tinggi, orang akan lebih mudah mengalami dehidrasi dan beberapa gangguan kesehatan lainnya [4]

Pada beberapa kasus, efek kesehatan yang lebih parah dapat terjadi pada saat pergantian musim ke musim kemarau seperti kelelahan akibat panas, stres hingga meninggal dunia karena panas yang ekstrem [4]

Metabolisme tubuh manusia berubah seiring dengan perubahan cuaca yang membuat tubuh melakukan penyesuaian. Temperatur yang tinggi pada musim kemarau dapat menyebabkan heat stress atau stres akibat panas yang memengaruhi sistem imunitas tubuh [2].

Gangguan kesehatan ini sangat mudah menyerang orang-orang dengan penyakit kronis atau mereka yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu hingga anak-anak [2]

Pada musim kemarau, orang-orang lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan termasuk berlibur. Intensitas aktivitas di luar ruangan yang tinggi ini dapat menimbulkan penyakit yang serius ketika tubuh tidak memiliki sistem kekebalan yang baik [5]

Berikut beberapa penyakit yang rentan menyerang manusia di musim kemarau:

  • Dehidrasi 

Beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari saat musim kemarau memang menyenangkan. Namun pernahkah Anda tiba-tiba merasa pusing dan mulut terasa kering hingga rasa haus yang ekstrem? Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Anda mengalami dehidrasi [5].

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan atau menggunakan cairan yang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Jika tubuh tidak memiliki kadar air yang cukup, tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan normal [6]

Dehidrasi kerap menyerang di musim kemarau saat cuaca panas tinggi. Tubuh yang terus menerus terpapar sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan menjadi penyebab dehidrasi [5]. Dehidrasi dapat menyerang siapa saja, namun lebih rentan dan berbahaya jika terjadi pada anak-anak dan orang tua [6]

Penyebab yang paling umum terjadi saat anak kecil mengalami dehidrasi adalah diare dan muntah yang parah. Sementara pada orang tua, dehidrasi terjadi karena secara alami tubuh mereka memiliki volume air yang lebih rendah [6]

  • Diare

Perubahan iklim yang meningkatkan suhu dan penurunan curah hujan menyebabkan penyakit diare lebih sering terjadi di musim kemarau dibandingkan pada saat musim hujan [7]

Musim kemarau yang menyebabkan cuaca panas dan kering ini memicu meningkatnya aktivitas dan kepadatan lalat. Dimana lalat tersebut berperan dalam transmisi mikroorganisme penyebab penyakit diare [7]

Meski sebagian besar kasus diare dapat sembuh dengan sendirinya, perlu diperhatikan bahwa diare dapat menimbulkan komplikasi dan masalah kesehatan yang serius [8]

Dalam kondisi yang parah, diare dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit hingga gagal ginjal [8]

Saat mengalami diare, tubuh kehilangan cairan dan elektronik bersama dengan tinja. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak cairan yang masuk kedalam tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang [8]

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Meski nyamuk lebih banyak berkembangbiak saat musim hujan, namun penularan malaria jauh lebih intens terjadi saat musim kemarau [9]

Malaria menjadi penyakit endemik di sejumlah negara tropis dan subtropis [9]. Secara global, WHO memperkirakan pada tahun 2020 terjadi 241 juta kasus malaria [10]

Pada musim kemarau dengan iklim hangat, orang-orang cenderung tidur tanpa pelindung di luar ruangan. Hal tersebut meningkatkan paparan nyamuk Anopheles yang menggigit di malam hari [9]

Infeksi parasit malaria dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari gejala ringan hingga parah. Gejala umum yang sering dilaporkan yaitu demam, menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, berkeringat hingga kelelahan [9]

Secara umum, malaria merupakan penyakit yang dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati secara cepat dan tepat [9]

  • Heatstroke

Penyakit lain yang rentan muncul saat musim kemarau adalah heatstroke. Heatstroke merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas. Paparan sinar matahari yang terlalu lama saat musim kemarau menyebabkan suhu tubuh menjadi naik [11]

Seseorang yang mengalami heatstroke akan merasakan kulit menjadi lebih panas dan kering saat disentuh. Kondisi ini juga diperparah dengan dehidrasi, pingsan, mengalami halusinasi hingga kejang [5]

Heatstroke membutuhkan perawatan darurat. Jika tidak diobati dengan cepat, heatstroke dapat merusak otak, jantung, ginjal dan otot. Kondisi yang semakin buruk dan perawatan yang tertunda, dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit serius dan kematian [11]

Tips Menjaga Kesehatan saat Musim Kemarau

Mencegah lebih baik daripada mengobati, berikut beberapa tips menjaga kesehatan saat musim kemarau [12]:

  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi selama musim kemarau. Jangan menunggu haus untuk meneguk segelas air.
  • Kenakan pakaian yang sesuai, seperti pakaian yang longgar dan berwarna terang. Hindari mengenakan pakaian yang tebal dan dapat memengaruhi sirkulasi tubuh.
  • Jaga kesejukan dan kelembaban tempat dengan menggunakan AC atau kipas angin.
  • Perhatikan waktu dan durasi saat beraktivitas di luar ruangan. Hindari terlalu lama berada di luar ruangan saat siang hari. Sebagai alternatif, Anda dapat beraktivitas saat pagi atau sore hari dimana udara masih sejuk.
  • Pantau keluarga dan orang terdekat yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit seperti anak-anak, orang tua atau orang dengan penyakit kronis tertentu.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment