4 Penyakit Yang Tidak Boleh Makan Ikan Asin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ikan asin adalah bahan makanan yang dibuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambah banyak garam[1].

Dengan pengawetan ini daging ikan yang secara umum membusuk dalam sekejap dapat diletakkan pada suhu kamar ke periode waktu beberapa bulan, meskipun secara umum perlu ditutup rapat. [1]

Disamping itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan semakin lama dan terbebas dari kerusakan fisik imbas infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik penghancur lainnya. [8]

Ikan memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi, seperti protein, vitamin, mineral serta asam lemak omega 3, nutrisi tersebut tergangtung pada jenis ikannya. [1,8]

Selain protein hewani ikan asin juga mengandung beberapa zat yang sangat bermanfat bagi tubuh, seperti protein, kalsium, dan fosfor yang cukup tinggi. Semua zat tersebut sangat diperlukan oleh tubuh  untuk menjalankan fungsinya dengan baik. [1,8]

Manfaat dari ikan asin sama seperti sumber protein hewani lainnya yakni:

  • Mencegah anemia
  • Menjaga kesehatan tulang dan gigi
  • Memenuhi kebutuhan protein harian
  • Menyediakan energi bagi tubuh
  • Membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Jika memiliki beberapa penyakit di bawah ini, hindari untuk mengkonsumsi ikan asin.

1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan kondisi dimana jantung mengalami gangguan, Bentuk gangguan tersebut dapat bermacam macam, dapat berupa gangguan pada pembuluh darah jantung, katup jantung, atau otot jantung. [2]

Bagi orang yang menderita penyakit jantung tidak dianjurkan untuk memakan ikan asin, hal ini disebabkan karena ikan asin mengandung sodium (garam) yang cukup tinggi, dan dengan tingginya kandungan sodium (garam) hal ini akan memberatkan kinerja jantung. [2]

Ketika garam terakumulasi, tubuh akan menahan air yang berfungsi untuk mengencerkan garam, dengan terjadinya kondisi tersebut jumlah cairan dalam darah akan meningkat[2].

Dengan peningkatan volume darah akibat bertambahnya cairan akan membuat jantung bekerja secara ekstra dalam memompa serta mengalirkan darah.[6]

Karena hal inilah kinerja jantung menjadi terberatkan dan akan memaksa jantung bekerja lebih cepat dari sebelumnya. [6]

2. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal merupakan istilah yang mengartikan setiap gangguan yang terjadi pada organ ginjal, penyakit ginjal akan menyebabkan tergganggunya fungsi ginjal dalam melakukan pembersihan dan menyaring limbah atau racun dari darah. [3]

Bagi penderita penyakit ginjal tidak dianjurkan untuk memakan ikan asin secara berlebihan. Hal ini karena kandungan sodium (garam) pada ikan asin yang cukup tinggi[3].

seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dimana hal tersebut akan membuat pembuluh darah meningkat dan pada akhirnya kaku sehingga karena hal ini kinerja ginjal menjadi terhambat. [3,6]

3. Penyakit Hipertensi atau Darah Tinggi

Penyakit Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah berada diangka 130/80 mmHg atau bahkan lebih, lebih tepatnya hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada diatas 130 mmHg serta tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. [4]

Karena tingginya kandungan sodium (garam) pada ikan asin, oleh karena itu penderita hipertensi atau darah tinggi tidak dianjurkan untuk memakan ikan asin secara berlebihan, karena dengan sodium (garam) yang tinggi maka jika dikonsumsi secara berlebihan hal ini akan menyebabkan tekanan darah meningkat. [4,6]

4. Penyakit Kanker

Penyakit kanker merupakan penyakit yang disebabkan karena pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Dengan pertumbuhan sel abnormal tersebut dapat merusak sel normal disekitarnya dan pada bagian tubuh lainnya. [5,7]

Karena terdapat kandungan zat nitrit dari ikan asin, zat tersebut didapatkan saat pada proses pengasinan dan penjemuran di bawah sinar matahari. Selain zat nitrit, pada proses ini pula membentuk zat nitrosamin dan zat tersebut dapat memperparah kondisi kanker. [5,7]

Jumlah takaran dan cara konsumsi ikan asin

Sama halnya dengan daging yang diasinkan lainnya, dimana ikan asin mengandung protein hewani yang diawetkan meskipun tidak mengalami pendinginan. [1,8]

Ada banyak tipe ikan yang umumnya dibuat jadi ikan asin, seperti ikan teri, ikan gabus, ikan tongkol, dan ikan tenggiri[1].

Proses pembuatannya yakni dengan diasinkan dengan garam dengan jumlah yang banyak, selanjutnya dijemur sepanjang sekian hari hingga ikan dapat bertahan lama.[8]

karena kandungan natrium/sodiumnya yang tinggi, sehingga ikan asin sangat tidak dianjurkan untuk dimakan setiap hari.[1]

Menurut World Health Organization (WHO) konsumsi garam dalam satu hari tidak boleh lebih dari 5 gram, sedangkan kandungan garam yang ada pada ikan asin sebesar 6 gram, oleh karena itu ikan asin tidak baik jika dijadikan makanan sehari hari. [8]

Ikan asin mengandung garam yang cukup tinggi, sedangkan asupan garam berlebihan dapat memicu risiko kesehatan, karena hal inilah terdapat beberapa tips aturan saat ingin memakan ikan asin. [1,6,8]

Pahami kebutuhan garam harian agar dapat mengenali tubuh sendiri. Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan, termasuk kebutuhan tubuh akan garam[1]

Kebutuhan garam setiap orang berbeda beda disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan, oleh karena itu penting untuk seseorang mengenali kebutuhan tubuhnya.[6,8]

Pasangkan Ikan Asin Dengan Makanan yang bergizi untuk meminimalisir bahaya yang terkandung dalam ikan asin. Kita dapat menjadikan bahan makanan lainnya sebagai pasangan dari ikan asin. [1,8]

Jika tetap ingin makan ikan, cobalah mengganti ikan asin dengan ikan segar, karena ikan segar lebih banyak mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh dibandingkan ikan asin, dan ikan segar diklaim lebih aman dimakan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment