Bayi sungsang atau kelahiran sungsang adalah ketika bayi diposisikan dengan kepala diatas rahim wanita dan kaki mengarah ke jalan lahir sehingga yang biasanya kepala akan keluar lebih dulu maka pada persalinan sungsang pantat atau kaki yang akan keluar lebih dulju.[1]
Kondisi ini terjadi pada usia kehamilan 28 minggu dan sekitar 20% janin berada dalam posisi sungsang. Namun, sebagian besar berputar ke posisi vertex yang tepat. Pada aterm penuh, sekitar 3%-4% kelahiran sungsang.[2]
Komplikasi di persalinan sungsang adalah tali pusar mungkin keluar lebih dulu dan terjepit oleh janin yang keluar ini disebut prolaps tali pusat dan menempatkan janin pada risiko penurunan oksigen dan aliran darah. Sehingga ada juga risiko kepala atau bahu janin tersangkut di dalam panggul ibu yang menyebabkan mati lemas.[2]
Penyebab Bayi Sungsang
Ada beberapa penyebab kelahiran sungsang pada ibu hamil yang sedang mengandung. Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab bayi sungsang:
- Plasenta Previa
Jika ibu hamil memiliki plasenta previa adalah kondisi plasenta yang terletak menutupi leher rahim atau terletak di dekat bagian atas dinding rahim maka anda dapat menghalangi ruang di dekat kepala bayi anda dan mungkin tidak dapat menggoyangkan jalannya keposisi bawah.[2]
- Volume Cairan Ketuban
Cairan ketuban juga dapat menyebabkan bayi sungsang. Karena apabila tidak cukup cairan membuat bayi akan sulit untuk berenang sementara jika terlalu banyak cairan ketuban maka bayi akan memiliki terlalu banyak ruang dan dapat membalik nyata posisi sungsang dan kepala di bawah. [3]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa volume cairan ketuban dapat berarti dalam memberikan bayi ruang ekstra untuk bergerak atau tidak cukup cairan untuk bergerak.[1]
- Kehamilan Ganda
Apabila ibu hamil mengandung bayi kembar berjumlah satu atau lebih mungkin bayi tidak bisa berada di posisi kepala dibawah karena ada lebih sedikit ruang untuk bergerak. Bahkan menurut American College of Obstetricians dan Gynecologist menyatakan daftar faktor yang berkontribusi terhadap bayi sungsang adalah anda mengharapkan kembar atau kelipatan.[1]
- Kelainan Rahim
Biasanya rahim terlihat seperti buah pir yang berongga dan terbalik namun ada beberapa wanita yang memiliki bentuk berbeda dan dapat dideteksi dengan pemeriksaan panggul atau ultrasound sebelum atau selama kehamilan.[3]
Mungkin saja ibu hamil mengalami kelainan bentuk Rahim sejak lahir, karena jaringan parut dari operasi seperti operasi caesar, fibroid ( pertumbuhan Rahim non kanker yang biasanya muncul selama tahu-tahun subur ) atau infeksi rahim yang serius. Akibatnya bayi mungkin tidak mempunyai cukup ruang untuk dapat membalik dan keluar dengan kepala menunduk.[2]
- Lahir Prematur
Kelahiran premature pada bayi juga dapat meningkatkan kemungkinan bayi sungsang. Karena semakin dini bayi anda lahir maka semakin tinggi juga kemungkinan bayi mengalami kelahiran sungsang. Selain itu juga apabila ibu hamil pernah memiliki riwayat melahirkan bayi prematur di masa lalu maka kondisi tersebut dapat menjadi salah satu penyebab bayi sungsang.[3]
- Kelainan Janin
Penyebab ini sangat jarang dialami namun masalah dengan otot atu sistem saraf pada pusat bayi juga dapat menyebabkan bayi sungsang. Apalagi bayi diketahui memiliki tali pusar yang pendek secara tidak normal, hal ini mengakibatkan pergerakan bayi menjadi terbatas.[3]
Jenis Bayi Sungsang
Beberapa posisi janin yang mungkin dilakukan bayi sehingga menjadi bayi sungsang. Apabila bayi mengalami posisi sesuai dengan jenis-jenis bayi sungsang berikut ini:
- Frank Sungsang
Bayi mengalami frank sungsang jika posisi pantat bayi diarahkan ke jalan lahir dengan kaki menjulur lurus di depan tubuh bayi dan kaki di dekat kepala atau wajah.[4]
- Sungsang Lengkap
Bayi mengalami sungsang lengkap jika posisi pantat bayi mengarah ke bawah dan kaki lutut bertekuk atau dilipat kebawah dengan kaki dimasukkan ke dalam.[4]
- Footling Sungsang
Bayi mengalami footling sungsang jika posisi salah satu atau kedua kaki bayi mengarah kebawah dan akan keluar pertama kali saat dilahirkan sebelum bagian tubuh lainnya.[4]
Cara Mengatasi Bayi Sungsang
Bayi sungsang dapat diketahui sebelum kelahiran dan saat kelahiran. Terdapat beberapa cara dibawah ini untuk mengatasi bayi sungsang yang dialami oleh ibu hamil :
- Mengubah Posisi Tidur
Kondisi bayi sungsang ketika diketahui sebelum mendekati waktu kelahiran masih mungkin untuk diubah dengan mengubah posisi tidur ibu hamil. Mengubah posisi tidur dilakukan agar dapat membantu bayi sungsang untuk berputar atau mengubah posisi bayi sungsang.[2]
Menurut Diana Spalding, MSN, CNM seorang perawat bidan bersertifikat menyatakan bahwa dia setuju bahwa tdiur miring dengan bantal diantara kedua kaki ibu hamil dapat membantu menciptakan posisi optimal bagi bayi untuk berputar.[5]
- Memutar Musik
Jika Anda mengatasi bayi sungsang dengan musik, Anda dapat menggunakan headphone dan cukup memutar musik dengan keras sehingga Anda mungkin dapat mendorong bayi untuk datang kearah suara. Cara melakukannya adalah Anda bisa mulai dengan memainkan musik di sekitar sisi perut ibu hamil lalu bergerak lebih kebawah menuju tulang kemaluan.[6]
- External Cephalic Version (ECV)
External Cephalic Version (ECV) adalah prosedur yang dilakukan oleh bidan atau dokter. Prosedur ini harus dilakukan dirumah sakit karena memang memiliki risiko termasuk solusio plasenta dan prolaps tali pusat.[6]
Ketika melakukan External Cephalic Version (ECV) dokter anda akan menggunakan tangannya untuk memberikan tekanan kuat pada perut ibu hamil dengan tujuan menggulingkan bayi ke posisi kepala di bawah. Jika berhasil, tehnik ini mampu meningkatkan peluang ibu hamil untuk melahirkan secara normal.[6]
Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologist, jika kehamilan Anda berusia lebih dari 36 minggu maka ECV dapat membantu membalikkan janin sehingga kepala menunduk.[1]
- Operasi Caesar
Jika kondisi bayi sungsang maka metode paling aman untuk melahirkan bayi sungsang adalah operasi Caesar. Meskipun masih ada kemungkinan untuk persalinan normal namun secara keseluruhan pihak medis akan memilih rute paling aman yaitu operasi caesar.[1]
Menurut penelitian tahun 2000 operasi Caesar yang direncanakan lebih aman untuk bayi sungsang daripada kelahiran normal atau kelahiran melalui vagina. Karena tingkat kematian bayi dan komplikasi secara signifikan lebih rendah dengan Caesar untuk bayi sungsang.[1]