Bahaya Stres Saat Hamil Bagi Ibu dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kehamilan merupakan suatu proses yang tentu istimewa pada seorang wanita, apalagi bagi seorang ibu baru yang belum pernah hamil sebelumnya. Stres sendiri merupakan perasaan yang umum dirasakan saat hamil.... Adanya ketidaknyamanan pada tubuh dan emosi, serta perubahan dalam kehidupan sehari-hari dapat memicu stres bagi seorang calon ibu. Stres yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Stres juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Bicarakan dengan pasangan Anda jika Anda merasakan stres yang tidak membaik walaupun Anda telah berusaha menghilangkan perasaan negatif tersebut. Anda mungkin saja membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah emosional yang muncul selama masa kehamilan. Jangan ragu atau malu untuk mengemukakan perasaan dan kesulitan yang Anda hadapi. Masalah emosional merupakan masalah yang wajar dan dapat dialami oleh semua calon ibu. Dengan memberikan perhatian pada kesehatan emosional Anda, Anda telah turut menjaga kesehatan sang buah hati. Read more

Ibu hamil kerap memikirkan banyak hal, mulai dari apakah dirinya mengonsumsi makanan yang cukup sehat, atau olahraga yang dilakukan aman. Selain itu, pikiran mengenai apakah bisa menjadi orang tua begitu bayi lahir juga kerap muncul. [1]

Sebenarnya stres saat kehamilan adalah hal yang normal, sama seperti seseorang memikirkan mengenai kehidupannya. Namun jika stres tersebut terjadi secara konstan, maka dapat berdampak pada sang ibu maupun buah hatinya. [1]

Jenis Stres yang Berbahaya

Stres merupakan hal yang wajar dialami oleh ibu hamil, namun terdapat beberapa keadaan yang parah dapat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya. Beberapa jenis stres yang berbahaya adalah: 

  • Peristiwa Kehidupan Negatif

Stres yang dapat saat kehamilan bisa saja karena proses kehidupan, seperti misalnya kehilangan seseorang yang dicintai. Kehilangan tersebut bisa saja seperti perceraian, penyakit serius, atau kematian. [2]

Tidak hanya itu saja, kehilangan pekerjaan atau rumah juga dapat menimbulkan stres yang berbahaya. Hal ini karena berkaitan dengan pemikiran apakah bisa menghidupi anak yang dikandung ketika kehilangan pekerjaan atau rumah. [2]

  • Bencana

Stres yang dikarenakan bencana seperti gempa bumi atau badai juga termasuk ke dalam stres berbahaya pada ibu hamil. [2]

  • Stres Jangka Panjang

Stres jangka panjang merupakan stres yang biasanya disebabkan oleh masalah keuangan atau masalah kesehatan yang serius. [2]

Depresi merupakan suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami perasaan sedih dan juga mengalami kehilangan minat pada hal yang disukai. Sedangkan kecemasan adalah perasaan khawatir yang berlebihan akan suatu hal. [2]

Depresi dan kecemasan sebenarnya biasa terjadi dan dapat diobati, namun hal ini perlu pengawasan dokter. 

  • Stres Lingkungan

Beberapa ibu hamil bisa mengalami stres karena tinggal dilingkungan yang miskin atau penuh kejahatan. [2]

  • Rasisme

Rasisme juga dapat menjadi stres yang berbahaya bagi bayi Anda. Hal ini juga dipercaya terjadi pada perempuan Afrika-Amerika yang tinggal di Amerika Serikat. Bayi mereka cenderung lahir prematur dengan berat yang rendah dibandingkan bayi dari kelompok etnis lainnya. [2]

Penyebab Stres saat Hamil

Penyebab stres yang umum terjadi pada ibu hamil adalah: [3]

  • Takut mengalami keguguran
  • Takut melahirkan
  • Perubahan fisik yang tidak menyenangkan, seperti mual, kelelahan, atau perubahan suasana hati, serta sakit punggung
  • Bekerja 
  • Takut merawat bayi
  • Masalah finansial yang berkaitan dengan anak

Bahaya Stres 

Ibu Hamil

Stres selama kehamilan dapat memengaruhi kesehatan sang ibu, seperti: 

  • Preeklamsia

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang dapat memengaruhi tekanan darah dan organ yang ada di dalam tubuh. Selain itu, preeklamsia juga dapat menyebabkan kelahiran bayi yang lebih awal. [3]

Ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi lebih berisiko terkena preeklamsia selama kehamilan. Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, namun tidak bertahan lama atau dapat dikatakan dalam jangka pendek. [3]

  • Keguguran

Sebuah studi mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan risiko keguguran. Hasilnya adalah ibu hamil yang mengalami peristiwa negatif dalam hidupnya atau paparan stres psikologi berisiko dua kali lebih tinggi mengalami keguguran. [4]

Studi tersebut juga memaparkan bahwa stres dapat terjadi karena pekerjaan, sehingga ketika hamil Anda perlu bekerja sama dengan atasan. Hal ini juga sangat diperlukan jika Anda terbiasa bekerja dalam shift malam. [4]

Anak Dalam Kandungan

Stres saat hamil tidak hanya memengaruhi kondisi kesehatan ibu, namun juga janin yang dikandungnya. Beberapa dampak yang dialami oleh sang janin adalah: 

  • Lahir Prematur

Bahaya pertama yang akan menimpa bayi Anda ketika Anda mengalami stres adalah lahir secara prematur. Bayi yang lahir prematur erat kaitannya dengan berat badan yang kurang atau rendah. [3]

Seperti yang kita ketahui, bayi yang prematur cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Selain itu, mereka akan mengalami gangguan dalam belajar. Ketika telah dewasa, masalah kesehatan lain juga mungkin mereka alami, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes. [3]

  • Masalah Perkembangan Otak

Stres kronis saat kehamilan juga dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan otak yang sangat. Penelitian dalam bidang ini masih perlu studi lebih lanjut untuk menemukan hubungan antara stres dengan perkembangan otak anak. [1]

Namun hal tersebut tentunya harus dipertimbangkan, terlebih ketika seorang ibu hamil mengalami stres kronis. Stres kronis yang mungkin saja dihadapi adalah masalah keuangan atau hubungan. [1]

  • Kondisi Tubuh Bayi

Selain perkembangan otak, masalah juga dapat muncul pada kondisi tubuh bayi karena stres. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa stres pada trimester pertama dapat memengaruhi mikroba yang ada di vagina ibu hamil. [5]

Perubahan ini dapat mengakibatkan perubahan pada mikroba usus dan juga perkembangan otak bayi. Perubahan pada mikroba usus tersebut dipercaya berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh bayi. Selain itu, mikroba usus yang terganggu juga terkait dengan risiko gangguan perkembangan saraf, seperti autisme dan skizofrenia. [5]

  • Masalah Tidur

Stres yang dialami oleh ibu hamil juga berdampak pada kualitas tidur sang bayi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development, menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami stres, anak yang berada di kandungannya 40 persen mengalami masalah tidur. [5]

Hal ini karena hormon stres kortisol sangat banyak di dalam tubuh dan dapat melewati plasenta. Hormon tersebut akan memengaruhi bagian otak anak yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur dan bangun. [5]

Kapan Harus ke Dokter? 

Tentunya Anda tidak ingin berbagai masalah terjadi pada diri sendiri maupun sang buah hati. Maka dari itu, hubungi dokter jika Anda mengalami hal-hal berikut: [6]

  • Kekhawatiran dan kecemasan yang tidak dapat dihilangkan
  • Kurang tidur setiap malam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Jika stres menyebabkan perilaku yang tidak sehat

Cara Mengatasi Stres saat Hamil

Demi mengurangi stres ketika hamil, Anda dapat mencoba beberapa hal berikut ini: [7]

  • Perhatikan apa saja pemicu yang dapat membuat Anda stres, lalu perhatikan pula apa dampak dari stres tersebut. 
  • Istirahat dan jangan membebani diri sendiri. 
  • Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. 
  • Bicaralah dengan orang yang Anda percayai mengenai kekhawatiran dan perasaan Anda. 

Ada beberapa aktivitas fisik yang dapat membantu untuk mengurangi stres, yaitu: [7]

  • Olahraga seperti yoga, meditasi, atau relaksasi
  • Membaca, menonton TV, atau melakukan hobi Anda
  • Habiskan waktu dengan orang-orang yang Anda sukai dan dapat membuat tenang

Cara Mencegah Stres saat Hamil

  • Jaga Diri

Jaga diri dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya stres. Hal tersebut seperti konsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, hindari alkohol, merokok, dan obat-obatan. [8]

  • Hindari Respons Negatif

Jika Anda sedang mengalami masalah, jangan menarik diri dari orang lain atau tidur untuk menghindarinya. Hal ini hanya akan menambah masalah dan semakin membawa Anda pada stres kronis. [8]

Intinya adalah tidak perlu stres untuk permasalahan sehari-hari selama Anda hamil. Lakukan hal-hal yang dapat merilekskan otak sehingga tidak meningkatkan tingkat stres Anda. [6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment