Hipertrikosis adalah kondisi langkah pada seseorang yang ditandai dengan pertumbuhan rambut secara cepat dan berlebihan. Kondisi ini dinamakan hypertrichosis atau biasa dikenal dengan sebutan sindrom manusia serigala (sindrom warewolf).
Hal ini biasanya dikarenakan lebatnya rambut yang tumbuh secara cepat dan lebat, sehingga menyebabkan tertutupnya seluruh tubuh termasuk wajah [1].
Daftar isi
Penyebab Hipertrikosis
Penyebab munculnya hipertrikosis belum diketahui secara pasti. Namun, hampir kebanyakan kasus sindrom warewolf ini diduga disebabkan akibat adanya mutasi genetik yang merangsang pertumbuhan rambut menjadi berlebihan [1],
Mutasi genetik tersebut dapat mengakibatkan sel-sel yang biasanya mematikan pertumbuhan rambut di suatu daerah yang tidak biasa tumbuh rambut dimana tertinggal dalam kondisi teraktifkan. Oleh karena itu pertumbuhan rambut akan lebih banyak dan sangat mudah untuk tumbuh [2].
Tidak hanya itu saja, melainkan terdapat beberapa faktor lain yang berpotensi memicu hipertrikosis, sehingga menyebabkan hipertrikosis dapat terjadi. Berikut beberapa penyebab terjadinya hipertrikosis : [2]
- Kekurangan Gizi atau Malnutrisi
Pola makan yang buruk atau gangguan makan tertentu menyebabkan malnutrisi pada tubuh. Hal tersebut terjadi biasanya pada seseorang yang mengalami anoreksia nervosa, yakni mereka yang terobsesi untuk memiliki tubuh kurus karena takut terlihat gemuk [2,3].
Beberapa ahli percaya bahwa malnutrisi dengan gangguan makan seperti anoreksia nervosa ini dapat memicu penyakit hipertrikosis. Gizi yang diperlukan untuk dapat menjaga kesehatan kulit termasuk kulit kepala yaitu bisa dari mengkonsumsi Vitamin B7, B3, B12 dan Vitamin C, hanya saja tetap mengkonsumsi segala gizi dengan seimbang dan tidak berlebih agar tidak memicu munculnya hipertrikosis [2,3].
- Mengkonsumsi Obat-obatan Tertentu
Seseorang yang meminum obat-obatan tertentu seperti obat penumbuh rambut dapat menyebabkan munculnya hipertrikosis. Hal ini dikarenakan dapat memicu tumbuhnya rambut secara berlebihan [2,3].
Biasanya hipertrikosis yang didapat saat dewasa dapat disebabkan oleh efek samping dari obat anti-botak. Sehingga seseorang yang mengalami hipertrikosis saat dewasa tidak dianjurkan untuk menggunakan obat yang mengandung antibiotik streptomisin, steroid androgenik, imunosupresan, dan antikonvulsan fenitoin yang bekerja memicu enzim ornitin dekarboksilase pada folikel rambut [2,3].
- Peningkatan Pasokan Darah Pada Kulit
Meningkatnya suplai darah dalam satu daerah tertentu dari tubuh juga dapat menyebabkan munculnya hipertrokosis. Hal tersebut yang dapat merangsang tumbuhnya rambut berlebih di daerah tertentu [2,3].
Cara Mencegah Hipertrikosis dan Penanganannya
Pencegahan hipertrikosis dapat dilakukan dengan tidak menggunakan obat penumbuh rambut atau obat anti-botak jika memang tidak diperlukan dan tidak dalam pengawasan dokter. Akan tetapi, jika seseorang tengah mengalaminya dikarenakan faktor alamiah dikarenakan mutasi genetik, beberapa penanganan yang dapat dilakukan berdasarkan metode jangka panjang dan pendek sebagai berikut: [3]
- Metode Jangka Pendek Penanganan Hipertrikosis
Penanganan hipertrikosis dilakukan dengan cara menghilangkan rambut yang tumbuh secara berlebih di daerah tertentu dengan mencukur, mencabut, maupun pemutihan rambut (proses menghilangkan warna rambut sehingga rambut tidak begitu terlihat). Meskipun hal tersebut dilakukan tetapi tetap untuk tidak melakukannya di beberapa bagian kulit yang sensitif karena akan menyebabkan sakit atau membuat tidak nyaman. Meskipun begitu, hal tersebut dilakukan untuk mengatasi hipertrikosis sementara waktu [3].
Pada kasus hipertrikosis yang didapat saat dewasa dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan yang menghambat pertumbuhan rambut. Obat yang digunakan untuk memperlambat pertumbuhan rambut adalah eflornithine topikal.
Obat tersebut bekerja dengan menghambat enzim ornitin dekarboksilase pada folikel rambut yang penting untuk pertumbuhan rambut. Oleh karena itu pertumbuhan rambut akan lebih terhambat.
- Metode Jangka Panjang Penanganan Hipertrikosis
Penanganan hipertrikosis jangka panjang dapat dilakukan dengan elektrosis, yakni penghancuran folikel rambut dengan muatan listrik kecil. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara operasi laser, yakni sel-sel rambut akan dibakar dan dimatikan dengan sinar laser yang melibatkan penerapan sinar laser khusus pada beberapa rambut sekaligus. Hanya saja, hal tersebut dapat menyebabkan kerontokan rambut yang seringkali bisa permanen.
Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah mengenai efek samping laser hair removal yang berhubungan dengan kanker kulit. Sebaiknya konsultasikan masalah tersebut lebih lanjut dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan terapi lebih lanjut. [3,4].
Hipertrikosis Rentan Dialami Wanita
Secara umum, baik pria maupun wanita sama-sama bisa mengalami hipertrikosis. Hanya saja, salah satu bentuk hipertrikosis pada kasus hirsutisme hanya terjadi pada wanita. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan rambut gelap dan tebal pada bagian tubuh wanita yang biasanya tidak memiliki rambut, seperti di wajah, dada, dan punggung. Pertumbuhan rambut lebat ini disebabkan oleh warisan genetik yang menyebabkan kelebihan produksi androgen [4].