Ketahui 6 Penyebab Kuku Mudah Patah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Memiliki kuku yang bersih adalah hal yang penting karena lewat kuku yang bersih kamu bisa membuktikan kalau kamu sudah menjaga kesehatan diri dengan baik dan tahu cara merawat kuku yang sehat. 

Ciri-ciri kuku yang sehat yaitu kuku tampak halus dan memiliki pewarnaan yang konsisten. Kuku yang sehat juga kuat dan tidak mudah patah.[1] 

Perubahan pada kuku mungkin akan terjadi dengan bertambahnya usia. Contohnya kuku menjadi lebih rapuh atau munculnya kerutan di kuku sehingga tidak lagi sehalus sebelumnya.[1] 

Kuku terdiri dari lapisan protein yang disebut dengan keratin dan berfungsi melindungi jari tangan dan kaki.[1] 

Keratin pada kuku memiliki fungsi untuk melindungi kuku dari kerusakan. Tidak hanya pada kuku, keratin juga membentuk sel-sel di rambut dan kulit kamu.[1] 

Meski sudah dilindungi oleh keratin, tidak jarang kuku akan tetap patah, terbelah atau terkelupas. Bahkan ada juga kuku yang sangat rapuh sehingga lebih mudah patah.[1] 

Tanda-tanda kuku yang rusak lainnya adalah perubahan pada warna kuku, ketebalan kuku, bentuk kuku, hingga pembengkakan dan pendarahan di sekitar kuku.[1] 

Penyebab kuku yang mudah patah itu bisa berupa kondisi kesehatan yang mendasar atau bisa juga karena faktor eksternal lainnya.[1] 

Kalau kamu memiliki masalah pada kuku seperti kuku yang mudah patah, kamu bisa mencari tahu berbagai penyebabnya di artikel ini. 

Mengetahui penyebab kuku mudah patah akan memudahkan kamu dalam melakukan pencegahan. Untuk itu, baca terus untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab kuku mudah patah. 

Beberapa penyebab kuku mudah patah di antaranya adalah: 

  • Usia 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kuku kamu akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. 

Pertumbuhan kuku menjadi lebih lambat, rapuh dan terlihat kusam. Warna pada kuku yang biasanya cerah juga menjadi buram dan menguning.[2] 

Terdapat perbedaan pada perubahan kuku kaki dan kuku tangan. Pada kuku kaki, kuku menjadi lebih keras dan tebal, ujung kuku kakinya juga bisa pecah.[2] 

Sementara pada kuku tangan, kukunya akan lebih tipis dan lebih mudah patah. Karena hal ini, akan lebih baik kalau kamu mulai merawat kuku sejak dini agar tetap sehat hingga usia tua.[2] 

  • Sering Terkena Air 

Di masa pandemi ini, kamu pasti jadi lebih sering mencuci tangan kamu, apalagi kalau kamu sering bepergian keluar rumah. Mencuci tangan itu menjadi bentuk pencegahan terhadap virus corona yang masih menyebar. Tapi terus menerus terkena air akan membuat kuku kamu menjadi lebih rapuh dan mudah patah.[2] 

Saat kuku dalam keadaan basah, kuku akan membengkak. Lalu kuku akan menyusut saat mereka mengering. Perubahan yang konstan ini dapat mengeringkan kuku sehingga mudah terkelupas.[2] 

Selain mencuci tangan, mencuci piring dan pakaian langsung dengan tangan juga berkontribusi pada rapuhnya kuku kamu.[2] 

Penggunaan sabun dan deterjen yang keras saat mencuci juga akan membuat kondisi kuku kamu menjadi lebih buruk lagi.[2] 

  • Sindrom Reynaud 

Mungkin masih ada yang asing dengan sindrom Reynaud dan apa pengaruhnya terhadap kuku yang mudah patah. 

Sindrom Reynaud adalah kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan kurangnya aliran darah ke kaki dan tangan.[3] 

Terkadang sindrom Reynaud juga bisa menyebar ke lutut, hidung, dan telinga. Kondisi ini ditandai dengan area yang terkena berubah warna menjadi putih.[3] 

Hal yang memicu sindrom Raynaud adalah stres, kecemasan, dan suhu dingin. Lalu pembuluh darah akan mengalami kejang sementara sebagai respons terhadap pemicunya.[3] 

Karena tidak adanya aliran darah pada jari tangan, kesehatan kuku pun jadi ikut terkena. Ini juga yang membuat kuku mudah patah menjadi gejala umum dari sindrom Reynaud.[3] 

Biasanya kondisi ini tidak bertahan lama, mulai dari beberapa menit saja sampai dua atau tiga jam lamanya.[3] 

Sindrom ini tidak termasuk ancaman yang serius untuk kesehatan, tapi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari karena kamu jadi sulit menggerakkan jari tangan yang terkena. Kuku yang patah juga membuat penampilan kuku jadi terlihat kurang baik.[3] 

  • Kadar Hormon Tiroid yang Rendah 

Hormon tiroid mempengaruhi setiap sel dan organ tubuh kamu. Mereka yang mengatur pembakaran kalori, mempengaruhi berat badan, dan mempercepat atau memperlambat detak jantung.[3] 

Pengaruh lain hormon tiroid dalam tubuh adalah berapa banyak keringat yang dihasilkan oleh tubuh. Kekurangan hormon tiroid akan mengurangi produksi keringat dalam tubuh.[3] 

Karena keringat merupakan pelembap alami dalam tubuh, berkurangnya keringat akan membuat kuku, rambut dan kulit menjadi lebih kering. Kuku yang kering ini akan membuatnya menjadi mudah patah.[3] 

Tidak hanya itu, penyakit kurangnya hormon tiroid atau yang biasa disebut dengan hipertiroidisme juga bisa membuat membelah kuku dan merusak garis Beau pada kuku.[3] 

  • Kekurangan Zat Besi 

Zat besi bisa menyediakan oksigen yang cukup untuk sel-sel kamu. Hasilnya, kamu akan mendapatkan kuku yang kuat dan sehat.[3] 

Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Kondisi ini terjadi saat tubuh seseorang tidak menghasilkan cukup hemoglobin. Padahal homogoblin adalah protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.[3] 

Akibat dari kekurangan zat besi adalah kuku menjadi mudah patah dan melengkung seperti sendok. Pertumbuhan kuku juga menjadi ikut terhambat.[3] 

Gejala utama dari anemia adalah kelelahan yang ekstrim. Jadi saat kamu mengalaminya, kamu bisa langsung memeriksakan diri ke dokter agar cepat ditangani sehingga kondisi tidak semakin memburuk.[3] 

  • Memotong Kutikula Kuku 

Pada kuku, ada lapisan kulit bening yang terletak di sepanjang tepi jari tangan dan kaki. Bagian itu disebut dengan kutikula.[4] 

Fungsi dari kutikula sendiri yaitu untuk melindungi kuku dari air, bakteri dan kotoran lainnya.[4] Kutikula juga melindungi pertumbuhan kuku baru dari bakteri saat mereka baru keluar dari akar kuku.[4] 

Memotong kutikula hanya akan membuat kuku kamu kehilangan pelindung. Nantinya, tidak akan ada yang melindungi kuku dari air yang masuk dan menyebabkan infeksi.[4] 

Air yang terus menerus masuk itu akan membuat kuku mudah patah karena mereka semakin rapuh.[4] 

Selain rapuh, kutikula yang terpotong juga akan membuat tubuh lebih mudah terkena jamur, bakteri, atau bahan berbahaya lainnya yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit lain yang lebih serius.[4] 

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment