Penyebab Lutut Sakit di Usia Muda

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Lutut yang perih dan terasa nyeri mungkin lebih umum dianggap sebagai masalah yang dialami orang lanjut usia. Tapi sebenarnya banyak juga mereka yang masih berusia muda, bahkan anak-anak, mengalami sakit lutut.

Gejala-gejala yang dialami mungkin serupa, tetapi penyebab sakit lutut di usia muda cenderung berbeda dari orang lanjut usia. Ini artinya, penanganan yang dibutuhkan pun akan berbeda.

Mengapa Remaja dan Orang Muda Bisa Mengalami Sakit Lutut?

Sakit lutut di usia muda umumnya adalah akibat dari penggunaan kaki dan lutut yang berlebih, tetapi bisa juga disebabkan oleh cedera lutut dan gangguan kesehatan yang berdampak pada kondisi lutut.

Sakit lutut juga bisa bersifat sementara dan tidak berkaitan dengan cedera, melainkan karena adanya perubahan pada tingkat aktivitas harian atau olahraga.

Karena ada banyak penyebab terjadinya sakit lutut di usia muda, ada baiknya untuk memeriksakan keluhan ini di awal timbulnya gejala untuk memastikan akarnya dan mendapat perawatan sedini mungkin jika memang dibutuhkan.

Apa yang Menyebabkan Sakit Lutut di Usia Muda?

Nyeri lutut di usia 20an seringkali berkaitan dengan cedera akibat penggunaan lutut yang berlebih. Ketika otot, ligament atau tendon bekerja terlalu keras, nyeri, rasa kaku dan gejala-gejala lain bisa berkembang dengan cepat.

Tendonitis dan bursitis adalah dua dari cedera akibat penggunaan berlebih yang paling umum berhubungan dengan aktivitas yang berat. Tetapi kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang cenderung tidak aktif namun kemudian tiba-tiba banyak bergerak.

Namun, tetap saja, meskipun jenis-jenis cedera ini umum dialami orang berusia muda, namun bukan satu-satunya penyebab timbulnya sakit lutut.

Pada usia muda, sakit lutut bisa dibagi menjadi tiga: [1]

  • Sakit di bagian anterior lutut, juga disebut nyeri patellofemoral.
  • Cedera ligament dan tendon pada lutut atau cedera tempurung lutut.
  • Gangguan kesehatan yang berdampak pada lutut.

Sakit di bagian anterior

Sakit di bagian anterior atau depan lutut bisa diakibatkan otot paha yang lemah atau tendon yang terlalu tegang di sekitar lutut sehingga mengubah cara kerja lutut dan menyebabkan beberapa bagian lutut menjadi tertarik dan tertekan di bagian sendi. [3, 4]

Lama kelamaan, bagian-bagian ini bisa mengalami iritasi dan peradangan, dan sebelum disadari, nyeri mulai timbul di sekitar tempurung dan bagian depan lutut. Kondisi ini disebut sindrom patellofemoral. [3, 4]

Gejala dari sindrom ini adalah nyeri dan kaku saat berlutut, berjongkok atau menaiki tangga. Beberapa orang juga mengalami crepitus, yaitu sensasi seperti ada pasir di bagian dalam lutut.

Kondisi ini terjadi bila tempurung lutut tertarik keluar dari tempatnya akibat tekanan yang kuat. Tekanan seperti ini bisa disebabkan oleh: [1, 2, 3, 4]

  • Putaran pinggul yang tidak normal akibat ketidakseimbangan kekuatan otot dan fleksibilitas di sekitar pinggul.
  • Metode atau penggunaan alat olahraga yang tidak tepat.
  • Kurangnya fleksibilitas otot paha, yang bertugas menopang persendian lutut. Bisa juga akibat kelemahan atau ketegangan otot paha.
  • Penggunaan lutut secara berlebih misalnya menekuk lutut secara berulang-ulang saat berlari, melompat, dan aktivitas lainnya.
  • Anatomi kaki yang tidak sejajar, misalnya, tempurung lutut yang posisinya tidak pas di cekungan lutut atau pinggul dan pergelangan kaki yang tidak lurus.

Cedera

Sakit lutut yang disebabkan oleh keseleo, tertariknya otot serta robeknya ligamen dan tendon atau cedera pada jaringan lunak lainnya, bisa termasuk: [1]

  • Meniscal tears: Robeknya tulang rawan antara tulang kaki bagian atas (femur) dan tulang kaki bagian bawah (tibia).
  • Cedera ligament: Ini adalah cedera yang dialami oleh jaringan yang menyambungkan tulang-tulang kaki yang berperan dalam pergerakan lutut.
  • Tendonitis: Peradangan atau iritasi tendon akibat terjadinya cedera. Tendon pada lutut termasuk quadrisep (yang menghubungkan otot paha bagian depan dengan tempurung lutut) serta patellar (menyambungkan tempurung lutut dengan tibia).
  • Bursitis: Pembengkakan salah satu kantung cairan di lutut yang bertugas menjadi bantalan bagi lutut.
  • Dislokasi tempurung lutut.

Gangguan kesehatan

Beberapa gangguan kesehatan yang bisa mempengaruhi kondisi lutut termasuk: [1, 3, 4]

  • Penyakit Osgood-Schlatter: Kondisi yang menyakitkan ini terjadi sekitar satu 2.5 cm di bawah tempurung lutut, dimana tendon patella tersambung dengan bagian tulang yang menonjol di tibia (tulang kering). Kondisi ini lebih umum dialami pria dan diduga terjadi akibat penggunaan otot paha yang berlebih.
  • Sindrom Sindling-Larsen Johansson: Ini adalah cedera pada lempeng pertumbuhan di bagian dasar tempurung lutut. Cedera ini disebabkan oleh kontraksi otot paha yang berulang di usia pertumbuhan.
  • Osteoarthritis: Arthritis bisa mulai mempengaruhi otot sejak usia 20an, terutama jika kelebihan berat badan, obesitas, atau sangat sering berolahraga. Arthritis akan terjadi saat lapisan pelindung tulang rawan di dalam persendian lutut terkikis. Cedera yang berulang di bagian lutut juga bisa merusak tulang rawan, kemudian berkembang menjadi arthritis.
  • Osteochondritis dissecans: Ini adalah terpisahnya sebagian dari tulang rawan sendi dengan tulang. Pada lutut, kondisi ini bisa terjadi pada bagian atas tulang paha (femur) yang disebut medial femoral condyle.

Meskipun sakit lutut di usia muda bisa dirawat secara sederhana, tetapi tetap membutuhkan pemeriksaan medis. Menunda pengobatan bisa meningkatkan risiko terjadinya arthritis dan masalah serius lainnya di masa yang akan datang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment