7 Penyebab Pusing dan Detak Jantung Tidak Teratur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pusing adalah kondisi yang umum terjadi, namun tak jarang hal ini disertai pula dengan detak jantung tidak teratur.

Pusing dan ketidakteraturan detak jantung bisa menandakan adanya kondisi ringan hingga serius yang terjadi pada tubuh.

Untuk dapat mengatasi secara tepat, kenali kemungkinan-kemungkinan penyebab pusing dan detak jantung tidak teratur sebagai berikut.

1. Kurang Tidur

Mengalami insomnia (sulit tidur) akan berdampak pada kurang tidur, yaitu salah satu sebab pusing terjadi bersama dengan detak jantung tidak teratur [1,2].

Normalnya, waktu tidur bagi orang dewasa adalah 8-10 jam setiap malamnya, namun tidak semua orang mampu memperoleh kualitas tidur yang baik karena berbagai faktor [3].

Kurang tidur pun bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti ketidaknyamanan ruang tidur atau tempat tidur, suhu ruangan, gangguan pernafasan, hingga seringnya terbangun tengah malam [1].

Ketika seseorang mengalami insomnia atau sulit tidur di malam hari, sebagai akibatnya tubuh mengalami beberapa gejala ini karena kurang tidur [4] :

  • Suasana hati buruk
  • Mudah lelah
  • Mudah tersinggung atau marah
  • Penurunan gairah seksual
  • Penurunan daya konsentrasi dan daya ingat

Pusing adalah gejala lain dari kurang tidur yang tidak terlalu umum namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi [5].

Kualitas tidur yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan sering pusing, tidak terkecuali detak jantung tidak teratur [4,5].

Jika kurang tidur hanya dialami dalam beberapa hari, kemungkinan rasa pusing dan ketidakteraturan detak jantung belum timbul.

Namun jika terbiasa kurang tidur terus-menerus dalam waktu lama, risiko detak jantung tidak teratur pun akan meningkat bersama dengan frekuensi pusing yang makin bertambah [2,4,5].

2. Dehidrasi

Dehidrasi adalah sebuah kondisi ketika tubuh tidak memperoleh cairan secara cukup atau ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada cairan yang masuk [6].

Siapapun dapat mengalami dehidrasi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan beberapa gejala yang dapat dialami antara lain adalah [6] :

  • Pusing
  • Cepat lelah
  • Sering haus
  • Urine berwarna kuning pekat dengan bau menyengat saat buang air kecil
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Mata, bibir dan mulut cenderung kering

Pada kasus dehidrasi parah, beberapa orang dapat mengalami ketidakteraturan detak jantung diikuti dengan tekanan darah rendah hingga kehilangan kesadaran [7].

Bukan tidak mungkin dehidrasi berat akan berakibat kematian pada penderitanya jika tidak segera memperoleh pertolongan [7].

Dehidrasi memengaruhi detak jantung karena jumlah darah yang mengalir di dalam tubuh berpotensi ikut berkurang [8].

Jantung kemudian bekerja lebih keras yang pada akhirnya terjadi peningkatan kecepatan detak jantung atau justru ketidakteraturan irama [8].

3. Anemia

Anemia adalah sebuah kondisi ketika tubuh tidak memiliki sel-sel darah merah yang cukup sehingga organ-organ tubuh tidak memperoleh cukup darah maupun oksigen dan nutrisi [9].

Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh penderita anemia antara lain adalah [9] :

Detak jantung penderita anemia dapat bekerja ekstra cepat karena jantung harus memompa darah secara lebih keras agar kadar oksigen meningkat ke seluruh tubuh [10].

Palpitasi atau detak jantung lebih cepat adalah gejala yang paling umum terjadi pada kondisi anemia, namun ketidakteraturan detak jantung juga dapat dialami pada beberapa kasus lain [9,10].

4. Interaksi Obat

Pusing disertai detak jantung tidak teratur dapat juga disebabkan oleh interaksi obat, yakni teraksi antara satu jenis obat dengan obat atau zat kimia lain [11,12].

Bahkan interaksi antara obat dengan makanan dan suplemen tertentu juga dapat menyebabkan sejumlah efek samping pada tubuh [12].

Ketika terjadi interaksi tersebut, obat menjadi tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya sebab interaksi obat menyebabkan [12] :

  • Peningkatan/penurunan kemampuan tubuh dalam menyerap obat.
  • Peningkatan/penurunan risiko tidak meratanya distribusi obat ke seluruh tubuh.
  • Risiko obat hilang atau terbuang dari dalam tubuh.
  • Risiko metabolisme tubuh terpengaruh.

Efek yang sama atau berlawanan dari dua jenis obat atau antara obat dengan zat kimia lain merupakan kondisi yang juga kemudian menimbulkan masalah kesehatan, termasuk pengaruh terhadap tekanan darah [12].

5. Kecemasan

Gangguan kecemasan atau kecemasan berlebihan juga dapat menjadi alasan lain pusing dan detak jantung tidak teratur terjadi [11,13,14].

Ketika kecemasan melanda, penderita bahkan juga umumnya merasakan mual, gemetaran, kesemutan, hingga kesulitan bernafas [13].

Untuk meredakan gejala-gejala kecemasan ini, olahraga, Yoga dan meditasi adalah solusi yang dianjurkan [14].

6. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium atau juga disebut dengan istilah atrial fibrilasi adalah kondisi ritme jantung abnormal yang cenderung tidak teratur [15].

Selain ketidakteraturan detak jantung, pusing juga merupakan gejala utama dari fibrilasi atrium, dan berikut gejala-gejala lain yang berpotensi menyertai [11,15] :

  • Tubuh lemas
  • Sesak nafas
  • Dada terasa nyeri
  • Jantung berdetak lebih cepat

Penyebab utama kondisi ini adalah sinyal listrik di otot jantung mengalami gangguan sehingga mengakibatkan keabnormalan ritme jantung [15].

7. Aritmia

Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang ditandai utamanya dengan irama jantung tidak teratur, termasuk juga terlalu lambat atau terlalu cepat [11,16].

Pusing, dada nyeri, cepat lelah hingga kesulitan bernafas juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai dari aritmia [16].

Gangguan impuls listrik menjadi sebab utama aritmia terjadi pada sebagian orang [16].

Ketika impuls atau sinyal listrik yang berperan sebagai pengatur detak jantung bermasalah, aritmia akan terjadi [16].

Bila pusing disertai detak jantung tidak teratur sering terjadi, identifikasi segera penyebabnya dengan menempuh pemeriksaan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment