Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Semakin berkembang suatu kehamilan, wanita dapat mengalami kesulitan bernapas. Seringkali kondisi ini disebabkan oleh rahim yang semakin membesar dan mendorong keatas sehingga mendesak paru. Namun penyebab... lain dapat berupa kondisi hormonal, asma, gangguan jantung, gangguan paru, atau gangguan lambung. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami kesulitan bernapas saat hamil, terutama jika disertai dengan bibir atau jari yang membiru, jantung berdebar, nyeri saat bernapas, sesak napas yang semakin memberat, dan mengi. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti USG atau rekam jantung untuk mencari penyebab kondisi yang Anda alami. Read more
Wanita yang sedang hamil biasanya akan merasakan kondisi tubuh yang tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut sebenarnya wajar dikarenakan metabolisme tubuh yang menyesuaikan dengan keberadaan janin di dalam rahim.
Salah satu kondisi yang diderita wanita hamil adalah sesak napas. Meski terkesan hal yang biasa saja, namun tetap perlu dicermati apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya demi kenyamanan dan kesehatan selama kehamilan.
Beritkut beberapa penyebab sesak napas saat hamil:
Daftar isi
1. Tekanan pada diafragma
Rahim akan membesar seiring perkembangan janin selama masa kehamilan.
Pembesaran ini akan dapat menekan bagian atas rahim yang mendesak organ paru-paru dan akan menyebabkan sesak napas.
Kondisi ini masih terhitung normal. Biasanya dialami wanita hamil pada masa trimester pertama kehamilan.
2. Posisi janin dalam kandungan
Biasanya kondisi ini dialami pada masa trimester ketiga saat kehamilan. Posisi janin yang terus berkembang pada kandungan dapat bergeser ke bagian yang lebih tinggi mengarah ke dada.
Hal ini akan menekan diafragma yang mengakibatkan sang ibu merasa sesak saat bernapas.
3. Peningkatan volume darah
Saat hamil kandungan darah ibu seorang wanita akan meningkat karena kebutuhan tambahan suplai darah bagi janin.
Volume darah yang bertambah akan meningkatkan kerja jantung memompa darah. Jantung akan berdetak lebih kencang dan membuat napas tersengal.
4. Kekurangan zat besi
Dampak dari kekurangan zat besi adalah penurunan hemoglobin pada darah.
Padahal hemoglobin berfungsi untuk mengirim zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh termasuk paru-paru.
Kurangnya pasokan oksigen ini menyebabkan tubuh sang ibu terpacu lebih keras untuk memompa darah untuk memenuhi suplai oksigen yang dibutuhkan bagi sang ibu dan juga janinnya.
Kurangnya oksigen ditambah dengan kerja jantung yang lebih keras akan dapat membuat wanita hamil menjadi sesak ketika bernapas.
5. Pengaruh hormonal
Peningkatan hormon Progesteron pada wanita hamil dapat menyebabkan stimulasi fungsi pada organ pernapasan.
Stimulasi dapat berbentuk rangsangan pada pusat pernapasan dalam hal meningkatkan intensitas pernapasan. Hal ini mengakibatkan wanita yang sedang hamil cenderung bernapas dengan lebih cepat dan lebih berat.
Hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan melebarnya pembuluh darah kapiler pada beberapa bagian tubuh.
Pelebaran pada organ pernapasan akan melemaskan otot paru-paru dan tenggorokan sehingga bernapas akan terasa lebih berat dari biasanya.
6. Air ketuban yang berlebih atau Hidramnion
Volume air ketuban yang terlalu banyak akan membuat rahim wanita hamil mengembang menjadi lebih besar dengan cepat.
Berkembangnya rahim ini akan menekan paru-paru yang menyebabkan wanita hamil mengalami sesak napas.
7. Penyakit Tertentu
Sesak nafas pada kehamilan dapat mengindikasikan adanya penyakit yang menjadi penyebab utamanya dan bukan karena akibat dari kehamilan itu sendiri.
Berikut beberapa penyakit dan gangguan serius yang dapat menyebabkan sesak napas pada ibu hamil :
- Emboli paru
Emboli paru disebabkan oleh perubahan pada mekanisme pembekuan darah yang dialami oleh wanita hamil.
Kondisi ini menyebabkan penggumpalan darah beku pada pembuluh darah kaki yang naik ke pembuluh darah paru-paru.
Gumpalan darah beku ini menyebabkan sumbattan pada pembuluh darah paru-paru yang salah satu dampaknya adalah gangguan pernapasan..
Penyebab gangguan pembuluh darah pada kaki ini dapat disebabkan oleh tekanan akibat berat janin yang menekan pembuluh-pembuluh darah kaki sang ibu.
Sesak napas pada masa kehamilan dapat diakibatkan oleh gejala serangan jantung yang diderita oleh sang ibu.
Waspada apabila sesak napas diiringi oleh gejala lain seperti tekanan yang kuat di dada, jantung berdebar kuat , muncul keringat dingin hingga mual dan muntah.
Pembuluh darah yang terhambat menyebabkan aliran darah tidak lancar. Sementara pada kondisi hamil kerja jantung cenderung akan lebih keras memompa darah.
Ketidaklancaran ini dapat berdampak pada organ paru-paru sehingga tidak dapat bekerja secara normal.
- Asam Lambung
Sebelumnya kenali dulu perbedaan sakit jantung dan asam lambung karena keduanya memerlukan penanganan yang berbeda.
Asam lambung yang menyebabkan naiknya asam hingga menekan rongga dada dapat mengakibatkan sesak napas pada wanita hamil..
Kondisi ini akan memperparah kondisi diafragma yang sudah tertekan oleh perkembangan rahim yang membesar sehingga sesak napas akan semakin terasa.
Cara Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil
- Atur posisi tubuh
Usahakan punggung selalu dalam kondisi tegak baik saat duduk maupun berdiri.
Posisi punggung yang tegak dan lurus akan mampu membuat paru-paru mengembang dengan lebih baik dan mempermudah melakukan pernapasan.
- Tetap berolahraga ringan
Kondisi tubuh yang fit akan menunjang kebugaran tubuh termasuk kelancaran bernapas. Tapi perlu diingat, jangan lakukan gerakan olah raga yang akan melelahkan dan malah membuat tubuh tidak nyaman.
- Atur pikiran
Jauhkan pikiran dari hal-hal yang mencemaskan selama kehamilan. Ketenangan pikiran akan mampu membuat detak jantung lebih teratur dan membuat pernapasan menjadi lebih ringan dan mudah.
- Mengangkat tangan
Saat merasakan sesak napas, segera angkat tangan setinggi-tingginya di atas kepala.
Kondisi ini akan membuat otot dada dan tulang rusuk merenggang yang akan menyediakan lebih banyak ruang untuk udara pada paru-paru.
Sebenarnya sesak napas pada kehamilan hakikatnya adalah sebuah kondisi yang normal.
Yang harus diperhatikan adalah mewaspadai gejala-gejala lain yang mengiringinya yang membuat kondisi pernapasan semakin buruk. Segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah timbulnya dampak yang lebih parah.