Posisi Tidur Ibu Hamil Agar Bayi Tidak Sungsang

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketika mendekati waktunya persalinan, hampir semua ibu berharap posisi kepala bayinya turun dan masuk ke jalan lahir. Untuk persalinan melalui vagina, idealnya kepala bayi berada di bawah sehingga akan keluar lebih dulu. Ini memudahkan bayi untuk lahir dengan aman dan tidak berisiko menyebabkan komplikasi persalinan.

Namun, ada kalanya ketika sudah memasuki bulan-bulan terakhir kehamilan, posisi bayi dalam kandungan masih miring secara vertikal atau malah kepalanya masih di atas. Posisi miring ini dikenal dengan istilah sungsang.

Jika hasil pemeriksaan USG menunjukkan posisi bayi sungsang, ibu biasanya akan mencari cara yang aman supaya bayinya berputar sehingga ketika sudah sangat dekat dengan waktu persalinan, kepalanya sudah turun.

Selain beberapa aktivitas yang bisa dilakukan untuk mendorong pergerakan bayi, beberapa posisi istirahat dan tidur juga bisa membantu.

Posisi Tidur yang Disarankan

Ketika usia kehamilan sudah mendekati minggu-minggu terakhir dan perut sudah semakin besar, berbaring menyamping adalah posisi tidur yang ideal selain juga bisa membantu mendorong bayi yang sungsang untuk bergerak memutar.

Ibu mungkin sudah sering mendengar bahwa tidur menyamping ke kiri adalah posisi paling baik untuk ibu hamil yang usia kehamilannya sudah memasuki trimester ketiga. Hal ini berkaitan dengan aliran darah dari pembuluh darah besar yang membawa darah ke jantung kemudian ke janin. [1]

Secara medis, tidur menyamping ke kiri atau kanan sama baiknya dan bisa mengurangi risiko tertekannya pembuluh darah besar ini sehingga aliran darah bisa lebih optimal.

Gunakan bantal untuk menyangga perut yang sudah besar ketika tidur menyamping, atau gunakan bantal khusus untuk ibu hamil yang dirancang untuk mendukung posisi tidur tersebut. Meletakkan bantal diantara dua kaki juga disarankan ketika tidur menyamping.

Bantal diantara dua kaki ini bisa menjaga panggul tetap terbuka. Semakin banyak ruang bagi janin, semakin mudah baginya untuk bergerak dan memutar hingga kepalanya berada di bawah. [1]

Bukan hanya ketika tidur, saat beristirahat sambil duduk pun usahakan untuk miring ke kiri dengan ganjalan bantal kecil atau beanbag di bagian perut. Posisi ini akan merangsang bayi untuk bergerak di dalam rahim hingga ia masuk ke posisi ideal sebelum proses persalinan mulai berlangsung. [4]

Posisi Tidur yang Tidak Disarankan

Sebuah penelitian dilakukan di Universitas Auckland dengan cara memasang kamera video infra merah untuk merekam posisi ibu hamil saat mereka tidur selain juga detak jantung dan kondisi janin menggunakan ECG.

Ketika ibu tidur telentang, janin menjadi kurang aktif. Aktivitas janin adalah salah satu alat ukur untuk melihat kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Janin hanya aktif ketika ibu tidur menyamping ke kiri atau ke kanan. Ketika posisi ibu berubah saat tidur, misalnya berpindah dari miring ke kiri ke posisi telentang, tingkat aktivitas bayi juga berubah dengan cepat menjadi lebih tenang atau diam. [3]

Untuk ibu hamil yang bayinya sungsang, posisi telentang ini tentu tidak akan merangsang bayi untuk bergerak, sehingga sebaiknya dihindari. Selain itu, tidur telentang ketika usia kehamilan sudah tua dan perut sudah besar bisa menyebabkan pembuluh darah tertekan oleh berat badan janin sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke rahim dan janin akan terhambat. [1]

Bila pemeriksaan kandungan di minggu-minggu terakhir menunjukkan posisi bayi sungsang, maka bicarakan dengan dokter mengenai apa risikonya dan bagaimana cara terbaik dan aman untuk membantu bayi bergerak memutar sebelum waktu persalinan tiba.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment