7 Cara Agar Bayi Cepat Lahir di Usia 39 Minggu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Usia kehamilan terbagi menjadi tiga kelompok, yakni trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga/akhir [1,2].

Trimester pertama adalah usia kehamilan dari minggu ke-1 hingga ke-13 atau usia 1-3 bulan [1,2].

Trimester kedua adalah usia kehamilan dari minggu ke-14 hingga ke-26 atau usia 4-6 bulan [1,2].

Trimester ketiga adalah usia kehamilan dari minggu ke-27 hingga sekitar minggu ke -40 atau usia 7-9 bulan [1,2].

Normal dan umumnya, kehamilan berlangsung 40 minggu, walaupun banyak wanita melahirkan kurang dari 40 minggu [3].

Dan sangat wajar apabila saat sudah memasuki usia kandungan 36-39 minggu mulai terjadi tanda-tanda akan melahirkan [4].

Meski demikian, ada pula yang sampai usia kandungan 39 minggu juga masih biasa dan tenang-tenang saja.

Jika demikian, berikut ini adalah sederet cara agar bayi cepat lahir di usia 39 minggu kandungan yang bisa diperhatikan para bumil.

1. Makan Kurma

Buah kurma yang manis memang perlu dibatasi asupannya ketika hamil agar tidak memicu diabetes gestasional [5].

Meski cukup berbahaya bagi kadar gula darah, kurma adalah jenis buah yang bisa dikonsumsi agar bayi cepat lahir saat sudah mendekati hari perkiraan lahir [6,7].

Jika sudah memasuki trimester ketiga, terutama kandungan berusia 39 minggu namun belum ada tanda-tanda hendak melahirkan, kurma adalah asupan tepat [6,7].

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa kurma memberikan efek pematangan dan pelebaran serviks saat awal persalinan [6,7].

Makan kurma, terutama pada usia kandungan 35-40 minggu juga dapat membantu meningkatkan perkembangan otak maupun otot bayi [6,7].

2. Makan Makanan Pedas

Makan makanan pedas merupakan salah satu cara yang bisa memicu kontraksi pada ibu hamil [8].

Maka bila pada usia kandungan 39 minggu belum ada tanda akan melahirkan, memancing kontraksi melalui asupan pedas boleh dicoba [8].

Makanan pedas sendiri diketahui efektif sebagai pelepas hormon prostaglandin sehingga kontraksi mudah terjadi [9].

Hanya saja, pastikan bahwa ibu hamil tidak memiliki kondisi riwayat gangguan pencernaan pada lambung.

Bila memiliki penyakit lambung tertentu, sebaiknya cara ini bisa dilewati dan tidak dicoba.

Namun bila berani mengonsumsi makanan pedas, pastikan tidak berlebihan dan hanya secukupnya saja.

3. Minum Minyak Kastor

Selain makanan pedas, minyak kastor adalah asupan yang bisa diminum untuk merangsang pelepasan hormon prostaglandin di dalam tubuh ibu hamil [10,11].

Tidak perlu meminum minyak kastor terlalu banyak, cukup sekitar 30-60 ml saja untuk mematangkan serviks sehingga siap untuk persalinan [10].

Meski demikian, konsumsi minyak kastor sebaiknya juga mendapat izin atau pemantauan dokter [10].

Tidak dianjukan bagi ibu hamil mengonsumsi minyak kastor dalam kadar yang banyak [10].

Meski tidak ada risiko bahaya mengonsumsinya baik bagi kesehatan janin maupun ibu hamil, efek samping ringan berpotensi terjadi [12].

Kontraksi palsu, dehidrasi, diare, hingga gangguan pencernaan berisiko terjadi bila ibu hamil mengonsumsi berlebihan [12].

4. Melakukan Hubungan Intim

Agar kontraksi terjadi dan bayi lebih cepat lahir ketika sudah dalam waktu perkiraan lahir, berhubungan intim adalah metode yang cukup umum dianjurkan [10,13].

Hubungan intim dengan posisi seks tertentu bahkan efektif memancing kontraksi agar ibu hamil cepat bersalin [10,13].

Karena saat melakukan aktivitas seksual terjadi orgasme, hormon oksitosin akan terlepas di dalam tubuh [10].

Hormon oksitosin ini yang kemudian menjadi pemicu kontraksi pada rahim bumil [10].

Beberapa posisi hubungan intim yang aman dilakukan untuk memicu kontraksi adalah spooning, side by side, reverse cowgirl, serta woman on top [10,13].

Namun jika air ketuban sudah pecah, hubungan intim tidak dianjurkan karena meningkatkan risiko infeksi [10].

5. Melakukan Olahraga

Ibu hamil yang rajin berolahraga biasanya tidak terlalu kesulitan dan tidak terlalu lama dalam melahirkan.

Jenis olahraga yang bisa dilakukan agar bayi cepat lahir pun tidak perlu yang bersifat berat [10].

Lakukan lebih banyak jalan kaki sebagai olahraga ringan yang tetap bermanfaat bagi tubuh [10].

Atau, lakukan senam khusus ibu hamil sehari 10-15 menit seperti Pilates, Yoga, atau senam otot perut, panggul, punggung dan paha [14,15].

Jika tidak terbiasa melakukannya, maka pastikan untuk berolahraga dibimbing oleh instruktur profesional.

6. Melakukan Stimulasi Puting

Stimulasi atau rangsangan terhadap puting susu adalah cara lain yang sebaiknya dicoba untuk mempercepat kelahiran bayi saat sudah waktunya [10,16,17].

Cara satu ini dapat dilakukan dengan tujuan agar oksitosin terproduksi secara alami yang kemudian memicu kontraksi [10,16,17].

Hormon oksitosin sendiri adalah hormon yang berperan sebagai penghasil ASI pada payudara [10,16,17].

Namun selain mendukung terproduksinya ASI, pada ibu hamil stimulasi puting berguna sebagai pemicu kontraksi [10].

Sebuah hasil studi pun telah menunjukkan bahwa stimulasi puting susu adalah sebuah metode yang memudahkan persalinan, menghindarkan ibu hamil dari prosedur induksi medis, serta menurunkan risiko perdarahan pasca bersalin [16,17].

7. Akupunktur

Akupunktur atau dikenal sebagai metode pengobatan alternatif menggunakan jarum khusus yang ditusukkan ke titik tertentu tubuh juga bisa diandalkan sebagai pemicu kontraksi [10].

Bila kandungan sudah memasuki hari perkiraan lahir namun belum juga ada tanda-tanda, pengobatan yang berasal dari Tiongkok ini layak dicoba [10].

Sebuah hasil penelitian di Denmark pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 400 orang wanita sebelum persalinan diberi akupunktur dan mempercepat persalinan [18].

Studi lain menghasilkan bukti bahwa akupunktur mematangkan serviks sehingga bayi bisa cepat lahir [19,20].

Demikian deretan rekomendasi cara agar bayi cepat lahir di usia 39 minggu kehamilan yang bisa dipertimbangkan dan coba dilakukan oleh ibu hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment