Pingsan; Penyebab dan Cara Mencegah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pingsan, yang secara medis disebut syncope, adalah hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat karena menurunnya aliran darah ke otak.

Memahami Tentang Pingsan

Pingsan terjadi bila kita kehilangan kesadaran dalam waktu singkat karena otak tidak mendapatkan cukup asupan oksigen.

Sebelum pingsan, seseorang akan merasa pusing, lemah, berkunang-kunang, atau mual. Beberapa orang juga bisa merasa bahwa suara-suara perlahan menghilang, atau pandangan tiba-tiba menjadi gelap. Kulit juga mungkin akan terasa dingin dan lembab. [1, 2, 3, 4]

Setelah itu, ia akan jatuh ke lantai ketika kesadarannya sudah hilang. Kondisi pingsan dan hilangnya kesadaran ini bisa berlangsung selama beberapa detik hingga menit, namun kesadaran akan perlahan kembali dan orang tersebut akan kembali normal.

Pingsan bisa terjadi bahkan pada orang yang sehat dari segala kelompok usia, namun lebih sering terjadi pada orang lanjut usia.

Jika pingsan tidak disebabkan oleh suatu kondisi yang serius, maka kemungkinannya tidak dibutuhkan perawatan atau pengobatan apapun. Pingsan biasanya bukanlah sesuatu yang terlalu mengkhawatirkan, tetapi ia bisa juga menjadi gejala dari suatu gangguan kesehatan.

Jika seseorang pingsan lebih dari satu kali dalam sebulan, maka ia harus memeriksakan diri ke dokter.

Jenis-Jenis Pingsan

Ada beberapa jenis pingsan yang bisa terjadi: [3]

  • Vasovagal syncope, biasanya disebabkan pemicu yang mudah dikenali seperti stres emosional, trauma, nyeri, melihat darah, atau berdiri terlalu lama.
  • Carotid sinus syncope, terjadi karena terhambatnya arteri karotid di bagian leher karena berbagai sebab.
  • Situational syncope, terjadi saat sedang buang air kecil, buang air besar, batuk, atau akibat rangsangan asam lambung.

Gejala-Gejala Akan Pingsan

Pingsan seringkali terjadi dengan sangat cepat, sebelum tanda-tandanya bisa disadari. Gejala-gejala yang muncul termasuk: [1, 3]

  • Pusing
  • Kulit dingin dan berkeringat
  • Bicara tidak jelas
  • Mual
  • Pandangan mengabur atau semakin gelap
  • Suara berdenging di telinga atau suara-suara perlahan menghilang

Penyebab Terjadinya Pingsan

Pingsan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Pada vasovagal syncope, jenis pingsan yang paling umum dialami oleh kebanyakan orang, penyebabnya adalah tekanan darah yang turun mendadak, sehingga sirkulasi ke otak berkurang kemudian mengakibatkan hilangnya kesadaran. [1, 2, 3, 4]

Seseorang bisa pingsan karena cemas, takut, kesakitan, lapar, atau mengalami tekanan emosional. Kebanyakan orang yang mengalami pingsan jenis umum ini tidak memiliki masalah dengan jantung atau syarafnya.

Beberapa orang ada yang memiliki masalah dengan cara tubuh mereka mengatur tekanan darah, terutama bila mereka bergerak terlalu cepat dari posisi duduk ke posisi berdiri. Pingsan jenis ini lebih umum terjadi pada orang lanjut usia yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempa t tidur serta orang-orang yang ototnya lemah.

Pada sebagian besar kasus, penyebab pingsan tidak diketahui dengan jelas. Namun, pingsan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk: [1, 2, 4]

  • Rasa takut atau trauma emosional lainnya
  • Nyeri yang amat sangat
  • Tekanan darah yang turun secara tiba-tiba
  • Kadar gula darah rendah akibat diabetes
  • Hiperventilasi atau nafas yang sangat cepat
  • Dehidrasi
  • Berdiri di satu posisi dalam waktu yang terlalu lama
  • Berdiri dari posisi duduk atau berbaring dengan terlalu cepat
  • Beraktivitas terlalu keras di cuaca yang panas
  • Batuk terlalu keras
  • Mengejan terlalu keras saat buang air besar
  • Konsumsi obat-obatan atau alkohol
  • Kejang

Obat-obatan yang bisa menyebabkan tekanan darah turun dengan cepat juga bisa meningkatkan kemungkinkan untuk pingsan. Obat-obatan ini termasuk yang digunakan untuk mengatasi: [1, 2]

Jika menoleh ke satu sisi menyebabkan seseorang pingsan, maka ada kemungkinan bahwa sensor pada pembuluh darah di lehernya sangat sensitif. Sensitivitas ini bisa menyebabkannya pingsan.

Seseorang juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk pingsan jika mengalami beberapa gangguan kesehatan berikut: [1, 2]

Diagnosa

Jika seseorang tidak pernah mengalami pingsan sebelumnya kemudian tiba-tiba mulai sering pingsan, maka dokter perlu melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya.

Bahkan orang yang baru satu kali pingsan pun sebaiknya mendapatkan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), yang akan merekam aktivitas listrik dalam jantung.

Pasien harus memberi tahu dokter tentang situasi-situasi khusus yang menyebabkannya pingsan, misalnya apa yang sedang dilakukan dan apa yang dirasakan sebelum pingsan. Selain itu, pasien juga harus memberikan daftar obat dan suplemen yang rutin dikonsumsinya.

Tergantung dari hasil temuan pada pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta pasien melakukan beberapa tes lanjutan, termasuk: [2]

  • Holter monitor. Alat monitor jantung portable ini akan dipasang di tubuh pasien selama setidaknya 24 jam untuk merekam aktivitas jantungnya.
  • Ekokardiogram. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan citra bergerak dari aktivitas jantung.
  • Elektroencefalogram (EEG). Tes ini akan mengukur aktivitas listrik di dalam otak pasien. Setelah pemeriksaan riwayat kesehatan pasien dan mendengar gejala-gejala yang dialaminya, dokter biasanya sudah bisa menentukan apakah pasien pingsan atau sebenarnya mengalami kejang. Jika masih belum pasti, maka tes EEG akan dilakukan.

Pada beberapa kasus, pasien juga mungkin akan membutuhkan pemeriksaan CT scan. Studi pencitraan ini digunakan untuk mencari tahu apakah ada pendarahan di otak.

Perawatan

Perawatan untuk pingsan akan tergantung dari diagnosa yang ditegakkan oleh dokter.

Jika tidak ada gangguan kesehatan yang mendasari terjadinya pingsan, maka pasien umumnya tidak membutuhkan perawatan.

Pertolongan Untuk Orang yang Pingsan

Bila seseorang pingsan, maka yang bisa dilakukan adalah membantu darah mengalir ke kepala dengan cara menaikkan posisi kaki lebih tinggi dari posisi jantung. [2]

Selain itu, orang yang pingsan bisa diposisikan duduk dengan kepala ditundukkan diantara dua lutut yang ditekuk.

Longgarkan kerah baju, ikat pinggang, dan pakaian yang terlalu ketat. Biarkan orang tersebut dalam posisi berbaring atau duduk selama setidaknya 10 hingga 15 menit. Tempat yang sejuk dan tidak ramai lebih baik. [2, 3]

Jika orang yang pingsan tidak bernafas, segera hubungi layanan darurat.

Kapan Harus Menghubungi Layanan Darurat?

Pingsan harus dianggap sebagai kondisi darurat bila orang yang mengalaminya: [2]

  • Tidak bernafas
  • Tidak segera sadar setelah beberapa menit
  • Jatuh dan mengalami cedera atau perdarahan
  • Sedang hamil
  • Memiliki diabetes
  • Tidak pernah pingsan sebelumnya dan berusia diatas 50 tahun
  • Detak jantungnya tidak beraturan
  • Sebelumnya mengeluh nyeri dada atau memiliki riwayat sakit jantung
  • Kejang atau lidahnya tergigit
  • Kehilangan kendali untuk buang air kecil atau besar
  • Tidak bisa menggerakkan lengan dan tungkai setelah sadar

Mencegah Terjadinya Pingsan

Jika seseorang memiliki riwayat pingsan yang berulang, maka perlu diketahui apa faktor pemicunya agar bisa dihindari.

Selalu berdiri pelan-pelan dari posisis duduk atau berbaring.

Jika cenderung merasa akan pingsan bila melihat darah saat prosedur medis (donor darah, pengambilan darah untuk tes, dsb) maka harus memberi tahu tenaga kesehatan sebelum prosedur berlangsung. [2]

Jangan biarkan perut dalam keadaan kosong atau tidak makan dalam waktu lama.

Bila tanda-tanda pingsan mulai terasa, manuver pencegahannya berupa: [3]

  • Mengepalkan kedua tangan
  • Mengejangkan kedua lengan
  • Menyilangkan kedua kaki
  • Membuat kedua paha saling menekan
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment