Tersentak Saat Tidur; Penyebab dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah Anda, ketika hampir tertidur, tiba-tiba mengalami tubuh tersentak dan terbangun karena kaget? Kejadian itu disebut hypnic jerk, dan dikenal juga dengan nama-nama lain seperti mycoclonic jerk, kedutan saat tidur, dan hypnagogic jerk.

Istilah hypnagogic berarti perpindahan dari kondisi terbangun ke tertidur. Hypnic jerk disebut demikian karena sentakan terjadi tepat di fase perubahan kesadaran ini.

Apa Itu Hypnic Jerk?

Hypnic jerk adalah kedutan atau sentakan otot diluar kesadaran yang terjadi ketika seseorang mulai tertidur. Hal ini cenderung terjadi pada fase dimana kondisi kesadaran berpindah dari terjaga ke tertidur. Sentakan ini berlangsung cepat, kemudian otot akan segera kembali tenang setelahnya.

Tersentak saat tidur adalah hal yang umum. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 70% orang mengalami kontraksi otot ini. Tetapi, tidak semua kejadian hypnic jerk membuat orang yang mengalaminya terbangun. Seseorang bisa mengalami hypnic jerk berkali-kali sepanjang malam dan tetap tertidur hingga pagi. [1, 2, 3, 4]

Kekuatan sentakan saat tidur tidak selalu sama, ada yang sangat ringan dan tidak mengganggu tidur, ada juga yang sangat kuat hingga seperti kejang singkat serta membuat kaget dan terbangun.

Hypnic jerk juga bisa disertai sensasi lain atau pencitraan mental, misalnya mimpi atau halusinasi. Orang yang mengalami sentakan saat tidur melaporkan mimpi atau perasaan seperti jatuh, melihat kilatan cahaya yang sangat terang, atau mendengar suara dentuman, atau sesuatu yang patah. [1, 2, 3, 4]

Pada sebagian besar kasus, hypnic jerk tidak menimbulkan nyeri, meskipun ada yang melaporkan kesemutan atau nyeri ringan.

Kejadian ini bisa terjadi pada semua usia, tetapi lebih umum pada orang dewasa. Hal ini bisa disebabkan oleh fakta bahwa orang dewasa lebih dekat dengan penyebab potensial, misalnya konsumsi kafein dan naiknya tingkat stres.

Penyebab Hypnic Jerk

Masih belum ada penjelasan resmi mengapa hypnic jerk bisa terjadi. Para ahli menemukan bahwa sentakan berasal dari otak, bisa dari bagian cerebral cortex atau di bagian batang otak yang bertanggung jawab atau respon kejut. [2, 4]

Namun, penyebab spesifik dari hypnic jerk masih belum bisa dipastikan. Kemungkinannya, saat terjadi perpindahan dari keadaan terjaga ke tidur, neurotransmitter di bagian-bagian otak tadi menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan sentakan.

Meskipun begitu, ada beberapa teori mengenai kenapa hal ini bisa terjadi. Kemungkinannya termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Olahraga. Berolahraga bisa merangsang tubuh, sehingga bila dilakukan di sore atau malam hari bisa membuat tubuh lebih sulit untuk santai menjelang waktunya tidur. Rangsangan yang berlebih ini mungkin bisa menyebabkan hypnic jerk.
  • Stimulan. Rangsangan pada tubuh dan otak, misalnya dari kafein, nikotin, atau beberapa jenis obat, bisa membuat seseorang sulit tertidur atau tidur nyenyak sepanjang malam. Zat-zat ini juga bisa meningkatkan frekuensi terjadinya hypnic jerk.
  • Stres dan kecemasan. Pola hidup yang penuh tekanan atau merasa sangat cemas bisa membuat tubuh dan otak sulit untuk tenang dan siap beristirahat. Otak yang berada dalam kondisi waspada akan lebih mudah terkejut, sehingga orang yang stres dan cemas lebih mungkin untuk terbangun saat mengalami sentakan ketika tidur.
  • Pola tidur yang tidak sehat. Tidur tidak teratur, kurang tidur, atau sering terbangun di tengah malam bisa juga menyebabkan hypnic jerk.

Apakah Tersentak Saat Tidur Berbahaya?

Hypnic jerk tidak berbahaya. Ini adalah hal yang normal dan umum terjadi pada siklus tidur. [1, 2, 3, 4]

Hal paling buruk yang bisa terjadi akibat hypnic jerk adalah gangguan tidur yang ringan. Ada juga kemungkinan orang yang tersentak saat tidur mencederai diri sendiri atau orang yang tidur bersamanya secara tidak sengaja, namun ini juga bukan hal yang serius.

Risiko terbesar dari hypnic jerk adalah kecemasan yang muncul setelah tersentak cukup kuat, kemudian takut untuk kembali tidur. Jika ini menjadi kebiasaan, maka bisa mengarah pada insomnia dan kurang tidur.

Mencegah Hypnic Jerk

Meskipun tidak memungkinkan untuk sepenuhnya menghindari kejadian tersentak saat tidur, tetapi beberapa orang merasa bahwa kejadian ini frekuensinya menurun setelah mereka melakukan beberapa perubahan pada pola hidup.

Tips yang bisa membantu mencegah terjadinya hypnic jerk termasuk:

Kurangi stres

Mengurangi atau mengendalikan stres bisa membantu menurunkan kemungkinan terjadinya sentakan saat tidur. Coba praktekkan teknik-teknik relaksasi untuk meredakan stres. Meditasi, latihan pernafasan, serta yoga bisa membantu.

Isi waktu menjelang tidur dengan aktivitas yang menenangkan, misalnya mandi air hangat atau membaca buku. Jika stres dan pikiran sudah dirasa terlalu mengganggu kualitas hidup, konsultasikan hal ini dengan dokter atau terapis.

Tidak berolahraga menjelang malam

Olahraga memang penting untuk kesehatan tubuh, tetapi terlalu banyak rangsangan fisik mendekati waktu tidur bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya sentakan otot.

Usahakan untuk berolahraga di siang hari supaya tubuh punya waktu yang cukup untuk tenang dan santai sebelum waktunya tidur di malam hari.

Hindari kafein

Sumber-sumber kafein, seperti kopi, teh, soda, dan cokelat bisa membuat orang lebih bersemangat di pagi hari. Tetapi mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur bisa memberikan rangsangan berlebih pada tubuh dan otak, sehingga perpindahan antara terbangun ke keadaan tidur menjadi lebih sulit.

Hindari mengonsumsi lebih dari 400 miligram (sekitar 3-4 cangkir) kopi per hari, dan cangkir terakhir sebaiknya enam jam sebelum waktu tidur. [2]

Hindari zat-zat stimulan

Zat-zat lain yang bisa mengganggu kualitas tidur adalah nikotin dan alkohol.

Nikotin adalah stimulan yang bisa mengganggu kemampuan otak untuk beristirahat di malam hari. Zat ini juga bisa mengganggu kualitas tidur sehingga tidak bisa nyenyak.

Meskipun alkohol bersifat menenangkan, tetapi bisa juga mengganggu tidur yang sehat sehingga mengarah pada kurang tidur yang akan meningkatkan risiko terjadinya hypnic jerk.

Buat rutinitas tidur yang sehat

Memperbaiki kebiasaan dan pola tidur bisa membuat tubuh dan otak lebih mudah beristirahat secara teratur, yang kemudian bisa mengurangi kemungkinan terjadinya hypnic jerk. Tips berikut bisa dicoba:

  • Mengusahakan untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
  • Atur suhu kamar supaya tetap sejuk.
  • Usahakan kamar gelap dan tidak berisik.
  • Berhenti menggunakan peralatan elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi sebelum tidur, misalnya peregangan ringan, minum teh kamomil, mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Redupkan atau matikan lampu

Para peneliti menyebutkan bahwa cahaya bisa merangsang aktivitas otak sehingga menjadi lebih waspada dan terjaga, yang artinya bisa membuat orang lebih mudah terbangun di malam hari.

Blue light, yaitu cahaya dingin yang dipancarkan beberapa jenis lampu, televisi, layar laptop atau komputer, serta ponsel, membuat otak berpikir bahwa hari masih siang dan ia harus berjaga.

Mematikan semua cahaya serta peralatan elektronik sebelum tidur bisa membantu menenangkan otak dan membuat perpindahan dari kondisi terjaga ke tidur lebih mudah.

Perlu dicatat bahwa tersentak saat tidur bukanlah kelainan atau gangguan kesehatan dan bukanlah suatu kondisi yang serius. Kejadian ini bahkan sangat umum dialami banyak orang saat tidur. [1, 2, 3, 4]

Tetapi, bila hypnic jerk mulai menimbulkan kecemasan hingga tidak bisa tidur atau membuat kebutuhan tidur dan istirahat terganggu, maka sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment