Timoma adalah suatu penyakit langka yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor ganas di bagian luar timus. Timus adalah kelenjar yang bertugas menghasilkan sel darah putih, yang disebut limfosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
Daftar isi
Apa itu Timoma?
Timoma adalah sejenis kanker langka yang terbentuk di sel yang menyelubungi bagian luar timus. Timus adalah sebuah organ kecil yang terletak di dada bagian atas, tepatnya di atas jantung serta pembuluh darah dan dibawah tulang dada.
Timus berperan penting dalam perkembangan sel kekebalan tubuh (limfosit) di masa kanak-kanak. Kelenjar timus membesar saat usia kanak-kanak, dan mencapai ukuran puncaknya saat masa pubertas (sekitar 40 gram), lalu akan mulai menyusut. [2]
Normalnya, kombinasi dari sel limfoid dan sel epitelial akan menjadi timus. Timoma adalah sejenis tumor yang berasal dari epitelial atau sel lapisan timus.
Istilah timoma merujuk pada tumor di bagian timus yang tumbuh secara perlahan dan biasanya tidak menyebar keluar timus. Namun, timoma yang agresif bisa daja menyebar ke organ-organ sekitar aatu ke pembuluh darah atau syaraf di bagian dada atau lapisan paru-paru (pleura).[1, 2, 3, 4]
Kanker ini biasanya terbentuk di antara paru-paru di bagian depan dada dan kadang-kadang ditemukan saat pemeriksaan X-ray dada yang dilakukan untuk tujuan lain. [1]
Penyebab Timoma
Penyebab pasti dari timoma masih belum diketahui. Karena langkanya kanker ini, kebanyakan studi mengenai timoma hanya berdasarkan sejumlah kecil kasus klinis yang diambil dari beberapa pusat perawatan. [2, 3]
Tetapi, secara histologi, timoma seringkali dibarengi dengan timbulnya infiltrasi T-sel yang sangat banyak. Bila dilepaskan ke aliran darah, kondisi T-sel yang abnormal ini kemungkinan bertanggung jawab atas terjadinya kondisi autoimun yang juga sering terjadi bersamaan dengan timoma, seperti myasthenia gravis, lupus, kelainan darah, dan penyakit jaringan sambung (connective tissue). [3]
Timoma bisa menyerang pria maupun wanita tanpa kecenderungan gender, dan paling sering terjadi pada usia 40 hingga 50-an.
Gejala-Gejala Timoma
Hingga 50% penderita timoma tidak mengalami gejala atau bersifat asimtomatik. Dokter biasanya menemukan adanya timoma ketika sedang melakukan tes pencitraan yang tujuannya untuk pemeriksaan penyakit lain.
Pada kasus lain, tumor penyebab timoma mungkin akan menyebabkan gejala yang berhubungan dengan ukuran tumor serta tekanan yang diakibatkannya pada organ-organ sekitar. Gejala-gejala tersebut termasuk: [1, 2, 4]
- Nyeri dada
- Suara serak
- Pembengkakan di wajah, leher, tubuh bagian atas, atau lengan
- Sesak nafas
- Batuk yang tak kunjung sembuh
Gejala-gejala berikut tidak begitu umum terjadi, namun bisa muncul: [2]
- Demam
- Berkeringat di malam hari
- Berat badan turun
Beberapa kasus mungkin menyebar hingga ke lapisan paru-paru atau jantung bahkan jaringan di ker timluar dada. Kurang dari 7% kasus menyebar hingga keluar rongga dada.
Tahap-Tahap (Stadium) Timoma
Istilah stadium pada tumor merujuk pada sudah sejauh mana ia menyebar ke organ-organ dan jaringan lain serta bagian tubuh lainnya. Ada dua sistem pengelompokan tahap untuk timoma, keduanya mengklasifikasikan tumor dari stadium 1 hingga stadium 4, satu berdasarkan tingkat penyebaran dan satu berdasarkan invasi terhadap jaringan tubuh. [2]
Stadium 1: kanker hanya ditemukan di dalam timus. Seluruh sel kanker berada di dalam kapsul (kantung) yang menyelubungi timus.
Stadium 2: kanker telah menyebar keluar kapsul ke dalam lemak di sekitar timus atau ke lapisan dinding rongga dada.
Stadium 3: pada tahap ini, kanker telah menyebar ke organ-organ sekitar di dalam dada, termasuk paru-paru, kantung sekitar jantung, atau pembuluh darah besar yang mengalirkan darah ke jantung.
Stadium 4: tahap ini dibagi menjadi stadium 4A dan 4B, tergantung dari sejauh mana kanker telah menyebar.
- Pada stadium 4A, kanker telah menyebar luas di sekitar paru-paru atau jantung
- Pada stadium 4B, kanker telah menyebar ke dalam sistem peredaran darah atau getah bening
Pengobatan Timoma
Pembedahan adalah cara pengobatan utama untuk timoma. Keberhasilan pembedahan tergantung dari karakteristik tertentu dari tumor serta lokasinya. Tumor yang bisa diangkat sepenuhnya memiliki kemungkinan untuk sembuh lebih tinggi. [2, 4]
Jika masih ada bagian tumor yang tidak bisa diangkat serta bersifat mikroskopik, atau tumor tetap ada setelah pembedahan, maka terapi radiasi, kemoterapi, serta obat-obatan tertentu akan digunakan sebagai tambahan dari tindakan operasi. [2, 4]
Karena kita tidak tahu apa penyebab pasti dari timoma, maka hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana cara mencegah timoma. [2]
Prognosis Terhadap Timoma
Prognosis atau perkiraan dan harapan atas kondisi pasien penderita timoma tergantung dari sudah sampai stadium berapa tumor berkembang serta seberapa banyak tumor bisa diangkat melalui pembedahan.
Timoma adalah tumor yang cenderung berkembang secara lambat, dan prognosisnya baik hingga sangat baik bagi mereka yang masih berada di stadium 1 atau 2.
Namun, perkiraan harapan hidup penderita timoma secara pasti masih sulit untuk dibuat karena masih sedikit sekali orang yang didiagnosa mengidap penyakit ini.
Pada suatu penelitian di Jerman, dari semua pasien yang timoma-nya berhasil diangkat seluruhnya, hanya 3% yang tumornya kembali tumbuh. Bahkan 83% dari pasien timoma stadium 3 bisa hidup hingga 10 tahun setelah diagnosis. [2]
Tingkat harapan hidup hingga 10 tahun untuk penderita timoma stadium 4 adalah sekitar 47%.
Secara keseluruhan, sebagian besar pasien timoma bisa bertahan hidup setidaknya 5 tahun. [2]