Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Pembedahan gigi bungsu atau kerap dikenal dengan istilah odontektomi adalah proses yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sehingga, proses perawatan mulai dari perencanaan, pemeriksaan hingga penyembuhan... perlu dilakukan dengan seksama oleh dokter gigi dan partisipasi aktif pasien. Hal ini akan meningkatkan keberhasilan perawatan secara signifikan. Read more
Gigi bungsu adalah gigi dewasa yang tumbuh paling akhir, berada di deretan geraham paling belakang. Kebanyakan orang memiliki empat gigi bungsu; dua di kiri dan kanan atas, dua di kiri dan kanan bawah. [1, 2]
Gigi bungsu yang tidak tumbuh secara normal bisa menyebabkan rasa nyeri atau merusak gigi lainnya. Pada beberapa kasus, gigi bungsu yang tidak normal mungkin tidak langsung menimbulkan masalah. Tapi, karena posisi tumbuhnya menyebabkan gigi sulit dibersihkan, maka dampak jangka panjangnya adalah kerusakan gigi dan penyakit pada gusi. [1, 2]
Beberapa dokter gigi mungkin menyarankan pencabutan gigi bungsu untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari. [1, 2]
Daftar isi
Mengapa Gigi Bungsu Perlu Dicabut?
Gigi geraham terakhir ini biasanya tumbuh di akhir usia remaja hingga awal 20-an. Bila tumbuh dengan sehat dan benar posisinya, maka tentunya bisa bermanfaat untuk kerja mulut. [1, 2, 3]
Namun, lebih seringnya, gigi bungsu tidak tumbuh normal karena tidak mendapatkan cukup ruang di rahang untuk berkembang. Akibatnya, mahkota gigi bungsu tidak bisa sepenuhnya muncul dan sebagian terperangkap di dalam gusi. [1, 2, 3]
Bila ini terjadi, maka gigi bungsu akan: [1, 2, 3]
- Tumbuh miring ke arah geraham yang sehat
- Tumbuh miring ke arah belakang mulut
- Tumbuh horizontal, sehingga yang muncul hanya bagian samping mahkotanya
- Tumbuh lurus ke atas, tapi terperangkap di dalam tulang rahang
Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal bisa menyebabkan masalah kesehatan mulut, seperti: [1, 2, 3]
- Kerusakan pada gigi lain. Jika gigi bungsu tumbuh mendesak geraham di sebelahnya, maka bisa menyebabkan kerusakan pada geraham tersebut atau meningkatkan risiko infeksi di area itu.
- Kista. Gigi bungsu bisa terperangkap dan tumbuh dalam kantung yang ada di tulang rahang. Kantung ini bisa terisi oleh cairan dan membentuk kista yang akan merusak tulang rahang, gigi dan syaraf. Pada kasus yang jarang, juga bisa menyebabkan tumor.
- Pembusukan. Gigi bungsu yang hanya muncul sebagian di permukaan gusi memiliki risiko terkena karies atau pembusukan gigi. Ini terjadi karena posisi gigi yang miring susah untuk dibersihkan sehingga sisa makanan dan bakteri bisa dengan mudah terperangkap diantara gusi dan mahkota gigi.
- Penyakit gusi. Karena sulit untuk dibersihkan, gigi bungsu yang hanya muncul sebagian akan berisiko menyebabkan kondisi peradangan pada gusi yang sangat nyeri – disebut pericoronitis.
Karena alasan-alasan diatas tadi itu lah gigi bungsu perlu dicabut.
Tapi, ada kalanya gigi bungsu perlu dicabut bahkan sebelum ada masalah muncul. Ini dilakukan sebagai langkah pencegahan bila dokter sudah bisa melihat bahwa bila didiamkan, gigi tersebut bisa menyebabkan gangguan kesehatan mulut di kemudian hari.
Prosedur Pencabutan/Operasi Gigi Bungsu
Pembedahan ini bisa dilakukan oleh dokter gigi di kliniknya atau dokter bedah di rumah sakit. Untuk menentukan siapa yang sebaiknya melakukan pembedahan, dokter gigi akan mengambil foto X-ray gigi lebih dulu. [4]
Persiapan
Sebelum hari pembedahan, pasien akan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk membicarakan beberapa hal seperti: [2, 4]
- Masalah kesehatan yang dimiliki pasien
- Daftar obat yang biasa diminum pasien secara rutin
- Pertanyaan-pertanyaan mengenai proses pencabutan gigi yang mungkin ingin ditanyakan pasien pada dokter, untuk mengurangi rasa khawatir atau takut
- Jenis obat bius yang akan digunakan, apakah lokal atau total
- Siapa yang akan mengantar pasien pulang setelah pembedahan
- Jadwal puasa sebelum pembedahan – biasanya 8 hingga 12 jam, atau setelah tengah malam
- Obat yang perlu diminum pasien jika memiliki sistem imun yang kurang baik, biasanya antibiotik
Pencabutan/Pembedahan
- Sebelum gigi bungsu dicabut, gigi dan gusi di sekitarnya akan disuntik bius lokal. Bila perlu, sebelumnya dokter juga mungkin akan memberikan obat penenang untuk meredakan ketegangan dan kecemasan pasien.
- Kemudian, jika gigi sudah sepenuhnya muncul atau keluar dari gusi, maka proses pencabutannya sama seperti gigi pada umumnya.
- Jika gigi hanya muncul sebagian atau terperangkap sepenuhnya, dokter akan membuat sayatan kecil pada gusi. Jika ada bagian tulang rahang yang menutupi gigi, maka akan diambil.
- Gigi mungkin perlu dipotong menjadi beberapa bagian agar lebih mudah dikeluarkan melalui sayatan pada gusi. Hal ini juga agar sayatan cukup dibuat kecil saja.
- Sebelum gigi dicabut, akan terasa tekanan pada gusi karena dokter perlu memperlebar soket gigi dengan menggoyangkannya maju-mundur sebelum dicabut.
- Seharusnya pasien tidak merasakan sakit atau nyeri selama pembedahan berlangsung, karena area sekitar gigi sudah mati rasa. Namun, bila terasa sakit, maka pasien harus memberi tahu dokter agar obat bius bisa ditambahkan.
- Bila diperlukan, dokter akan menjahit bagian sayatan.
Waktu yang dibutuhkan untuk pencabutan gigi bungsu bisa berbeda tergantung pada kesulitan dan kondisi gigi yang akan diambil. Bila pembedahan hanya sederhana saja, maka hanya butuh waktu sekitar 20 menit. [2, 4]
Pasca Pembedahan
Setelah gigi diambil, waktu pemulihan akan tergantung dari tingkat kesulitan saat pembedahan – apakah hanya pencabutan sederhana pada gigi bungsu yang sepenuhnya muncul atau yang terperangkap dalam tulang rahang.
Tapi, secara umum, hal-hal berikut ini akan terjadi: [1, 4]
Dalam 24 jam setelah pembedahan
- Pendarahan. Dokter akan memberikan kain kasa steril yang lembab untuk diletakkan di bagian bekas gigi bungsu dicabut untuk menyerap darah yang keluar. Bila sudah penuh, harus diganti. Dokter akan menyiapkan beberapa untuk dibawa pulang. Hindari mengonsumsi minuman atau makanan yang panas, berkumur, meludah, atau menghisap. Darah yang mengisi soket bekas gigi akan menggumpal dan membeku hingga akhirnya sembuh.
- Pembengkakan pada wajah di bagian rahang tempat gigi bungsu. Untuk meredakannya, kompres menggunakan es yang dibalut kain selama 10 menit, lalu beri jeda 20 menit sebelum diulangi – bila perlu.
- Nyeri di bekas pembedahan. Untuk itu, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk diminum. Antibiotik juga biasanya akan diberikan untuk beberapa hari setelah operasi.
- Makan yang cair atau lembut.
- Sikat gigi dengan hati-hati dan hindari berkumur dengan mouthwash.
Setelah lebih dari 24 jam pasca pembedahan [1, 4]
- Ganti kompres dingin dengan kompres hangat pada bagian wajah jika masih ada pembengkakan. Umumnya berlangsung 2 hingga 3 hari setelah operasi.
- Berkumur dengan air garam (1/2 sendok teh untuk segelas air hangat). Lakukan setelah makan dan sebelum tidur.
- Bila masih ada perdarahan, hubungi dokter.
- Patuhi jadwal kontrol yang sudah dibuat oleh dokter.
Pemulihan total biasanya butuh beberapa minggu hingga bulan. Namun, setelah satu atau dua minggu, bagian bekas pembedahan biasanya sudah terasa nyaman dan mulut sudah bisa berfungsi normal.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Ada dua macam komplikasi yang serius dan mungkin terjadi setelah pencabutan gigi bungsu: [1, 2, 3, 4]
- Dry socket. Ini adalah komplikasi yang cukup umum terjadi akibat darah gagal membeku atau menggumpal untuk mengisi soket gigi yang kosong. Hal ini juga bisa terjadi bila gumpalan darah terlepas dari soket karena beberapa hal. Tanpa penggumpalan darah, pemulihan akan terhambat. Kondisi dry socket ini biasanya terjadi 3 hingga 4 hari setelah pencabutan dan akan terasa sakit serta diikuti bau mulut. Dokter akan mengobati kondisi ini dengan meletakkan obat pada soket yang kering tadi.
- Paresthesia. Komplikasi ini lebih jarang terjadi. Kondisi ini diakibatkan oleh kerusakan pada syaraf di bagian dekat gigi bungsu ketika pencabutan dilakukan. Akibatnya, pasien akan mati rasa di bagian lidah, bibir, atau dagu yang bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan permanen. Namun, dokter akan semaksimal mungkin mencegah komplikasi ini terjadi saat pembedahan berlangsung.
Komplikasi lainnya adalah pendarahan terus menerus dan infeksi. Bila ada gejala apapun yang dirasa tidak wajar dalam 24 jam setelah pembedahan, pasien harus segera menghubungi dokter.