Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Antibiotik topikal adalah antibiotik yang digunakan pada kulit. Obat ini dapat digunakan untuk luka minor pada kulit, dan mencegah atau mengobati infeksi ringan pada kulit. Infeksi kulit minor biasanya... akan sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun pemberian antibiotik topikal dapat membantu penyembuhan lebih cepat. Ikuti petunjuk dokter atau petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Cucilah tangan Anda sebelum mengaplikasikan obat. Hindari obat masuk ke mata atau ke dalam mulut. Jangan juga masuk ke dalam rongga hidung kecuali dengan instruksi dokter. Antibiotik merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Bakteri adalah organisme yang dapat menyebabkan masalah atau penyakit bagi tubuh. Gejala yang di alami pada kondisi ini seperti demam, batuk, hingga tanda peradangan, seperti nyeri.
Penularannya melalui beberapa cara yaitu dengan percikan ludah orang terinfeksi yang terhirup, melalui makanan, atau gigitan hewan yang terkontaminasi.
Apabila daya tahan tubuh lemah, maka dapat memudahkan bakteri untuk meningkatkan infeksinya.
Daftar isi
Fungsi Antibiotik Topikal
Antibiotik Topikal adalah obat yang dibuat menjadi krim atau salep yang dapat digunakan dengan cara dioleskan ke kulit. Obat ini dapat menghancurkan atau menghambat bakteri rentan yang akan tumbuh.
Fungsi Antibiotik Topikal antara lain:[2,3,4,5,6,7,10,12]
- Untuk mengobati jerawat , rosacea , dan dermatitis seboroik (ruam kulit merah dan mengelupas).
- Untuk mengobati acne vulgaris pada orang dewasa.
- Untuk menghindari atau mengobati infeksi kulit dan meredakan rasa sakit akibat iritasi kulit.
- Untuk kulit luka bakar.
- Untuk infeksi kulit yang disebut impetigo atau infeksi “Staph” pada kulit.
- Untuk mencegah infeksi pada luka bakar yang parah
Penyakit yang Diatasi dengan Antibiotik Topikal
Beberapa penyakit terkait dapat diatasi dengan Antibiotik Topikal. Berikut penyakit yang bisa di atasi dengan Antibiotik Topikal :[2]
- Jerawat
- Infeksi Kulit Bakteri
- Luka bakar, Eksternal
- Ketombe
- Impetigo
- Pembawa Hidung Staphylococcus aureus
- Paronikia
- Rosacea
- Dermatitis Seboroik
- Infeksi Bakteri Kulit Sekunder
- Infeksi Kulit dan Struktur
Cara Kerja Antibiotik Topikal
Antibiotik Topikal bekerja dengan menghancurkan atau menghambat pertumbuhan bakteri yang rentan. Juga bekerja dengan :[11,12,13]
- Mengganggu sintesis asam nukleat sehingga menghalangi konversi PABA menjadi asam dihidrofolik koenzim.
- Sulfur bersifat keratolitik, antiseptik ringan, antijamur ringan dan parasitisida.
- Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ribosom 50S dari organisme rentan dan mengakibatkan penyumbatan transpeptidasi.
Penyerapanya sangat bervariasi, tetapi tidak dapat diandalkan dikarenakan asam lambung yang tidak stabil. Dengan plasm apuncak kisaran 1-4 jam.
Obat ini di distribusikan luas ke seluruh jaringan tubuh dan cairan. Melewati plasenta dan masuk kedalam ASI. Sebagian dimetabolisme di hatimenjadi metabolit tidak aktif dan tidak teridentifikasi.
Pengeluaran melalui urin dengan kisaran 2-15% dan feses, dengan waktu paruh kira-kira 1,5-2,5 jam.
Contoh Obat Antibiotik Topikal
Antibiotik Topikal tersedia dalam bentuk krim, gel, salep, emulsi topikal, suspensi topikal dan larutan topikal. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Beberapa contoh Antibiotik Topikaln dengan resep dokter termasuk:[2]
- Sulfacetamide sodium / sulfur
- Eritromisin
- Bacitracin / neomycin / polymyxin b / pramoxine
- Sulfacetamide sodium
- Silver sulfadiazine
- Ozenoxacin
- Retapamulin
- Mupirocin
- Gentamisin
- Mafenide
Efek Samping Antibiotik Topikal
Antibiotik Topikal dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Tidak semua orang merasakan efek samping yang dapat terjadi ini. Beberapa efek samping umum dari Antibiotik Topikal termasuk:[3,4,5,6,7,11]
- Kemerahan, hangat, bengkak, gatal, perih, terbakar, atau iritasi pada kulit yang dirawat
- Kulit mengelupas
- Kulit kering atau berminyak
- Sulit bernapas
- Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Sakit kepala
- Rasa sakit
- Penampilan kulit putih atau “dipangkas” (disebabkan oleh pembalutan luka dibiarkan dalam waktu lama).
Beritahu dokter Anda tentang semua alergi dan kondisi medis Anda, agar natrium sulfasetamid dan sulfur topikal aman untuk digunakan.[3]
Beritahu dokter Anda, jika Anda sedang hamil atau menyusui, untuk menggunakan obat ini. Untuk usia dibawah 18 tahun, tidak boleh menggunakan Topikal eritromisin. [2]
Jangan gunakan gel topikal eritromisin di dekat panas tinggi atau api terbuka. Jangan merokok sampai gel benar-benar kering di kulit Anda. Karena gel ini mudah terbakar.
Jangan lupa untuk membersihkan area yang akan di oleskan perak sulfadiazin, oleskan secukupnya dam merata. Oleskan sekitar satu inci (1/16) inci, atau 1,6 milimeter.[5]