Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Turunan atau derivat asam nikotinik adalah agen antibakteri yang spesifik ditujukan hanya kepada Mycobacterium. Obat ini bekerja dengan menghambat sistesis peptida pada bakteri dan digunakan sebagai terapi... pada infeksi tuberkulosis dan dikombinasikan dengan obat lainnya. Derivat asam nikotinik merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi parah yang di sebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis akan di mulai dari paru-paru. Bakteri ini akan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara[1].
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat hisup dengan lama pada tubuh, tanpa membuat badan sakit, yang disebut dengan tuberkulosis laten. Laten sendiri yaitu yang tidak memiliki gejala, namun dapat berkembang. Bila tidak segera di obati, tuberkulosis laten dapat berkembang menjadi tuberkulosis aktif[1].
Daftar isi
Fungsi Turunan Asam Nikotinat
Turunan asam nikotinat sebagai agen antibakteri yang spesifik, hanya aktif dalam melawan Mycobacterium. Turunan asam nikotinat bertindak dengan membuat sintesis peptida menjadi terhambat terhadap organisme yang rentan[2].
Turunan asam nikotinat digunakan bersama dengan obat lain dalam mengobati infeksi penyakit tuberkulosis. Bila tidak di kombinasikan dapat menyebabkan cepatnya perkembangan terhadap resistensi[2].
Turunan asam nikotinat dengan sangat baik akan menembus sawar darah-otak, dan berguna dalam meningitis tuberkulosis dan tuberkuloma[4].
Penyakit yang Diatasi dengan Turunan Asam Nikotinat
Turunan asam nikotinat hanya efektif dalam melawan Mycobacterium, dan diberikan untuk Tuberkulosis, Aktif. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi parah yang di sebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis akan di mulai dari paru-paru. Bakteri ini akan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara[1].
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat hisup dengan lama pada tubuh, tanpa membuat badan sakit, yang disebut dengan tuberkulosis laten. Laten sendiri yaitu yang tidak memiliki gejala, namun dapat berkembang. Bila tidak segera di obati, tuberkulosis laten dapat berkembang menjadi tuberkulosis aktif[1].
Adapun risiko yang dapat meningkatkan tuberkulosis antara lain yaitu[1] :
- Berdekatan atau kontak dengan seseorang yang mengidap TB
- Bekerja sebagai penyedia layanan kesehatan, berpergian ketempat dimana tuberkulosis lebih umum
- Tinggal atau bekerja pada sekelompok besar orang di ruangan yang kecil
- Kondisi medis seperti hiv, diabetes, penyakit ginjal juga kanker
- Memiliki sistem kekbalan yang lemah dan penggunaan narkoba ilegal.
Tanda juga gejala tuberkulosis di antaranya yaitu[1]:
- Demam keringat pada malam hari
- Kelelahan
- Penurunan berat badan tanpa usaha
- Adanya darah pada dahak
- Batuk selama 3 minggu sesak napas
- Nyeri pada dada atau punggung bagian atas saat bernapas
Tuberkulosis dapat didiagnosis dengan tes kulit TBC, tes darah, sampel dahak, foto pada rontgen dada, dan ct scan. Pengobatannya dapat dilakukan dengan obat antibiotik untuk melawan infeksinya. Yang dapat dilakukan untuk membantu dalam mencegah penyebaran infeksi yaitu sering cuci tangan, tutupi mulut di saat bersin juga batuk, konsumsi obat sesuai dengan petunjuk, dan beri tahu pada keluarga, teman dan juga rekan kerja bahwa mengalami penyakit tuberkulosis[1].
Cara Kerja Turunan Asam Nikotinat
Turunan asam nikotinat sebagai agen antibakteri yang spesifik, hanya aktif dalam melawan Mycobacterium. Turunan asam nikotinat bertindak dengan membuat sintesis peptida menjadi terhambat terhadap organisme yang rentan[2].
Melalui etionamida yang tampaknya bekerja dengan menghambat sintesis peptida. Yang mungkin bekerja dengan bakteriostatik atau bakterisidal, dan akan tergantung terhadap konsentrasi obat yang akan di dapat pada tempat infeksi juga kerentanan organisme[3].
Etionamida melalui saluran gastrointestinal mudah diserap, dengan konsentrasi serum puncak yang mencapai 1 jam. Ke seluruh jaringan tubuh dan cairan, obat ini berdistribusi dengan tersebar luas. Melewati plasenta dan cairan serebrospinal dengan volume distribusi kisaran 93,5 L dengan protein plasma yang terikat kira-kira 30%[3].
Secara ekstensif, obat ini bermetabolisme menjadi metabolit sulfoksida aktif dan beberapa metabolit tidak aktif pada hati. Pengeluarannya yang terjadi yaitu melalui urin sebagai obat yang tidak berubah kisaran <1% dengan waktu paruhnya yang mencapai 2 jam[3].
Contoh Obat Turunan Asam Nikotinat
Turunan asam nikotinat tersedia dalam bentuk tablet, dan jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh turunan asam nikotinat dengan resep dokter adalah Ethionamide. Ethionamide merupakan obat bakterisida. Diberikan bersama dengan jus jeruk atau susu, obat ini akan lebih diterima[4].
Ethionamide merupakan obat yang dapat dipilih dalam mengobati tuberkulosis yang resistensi terhadap obat. Ethionamide tampaknya aktif dalam melawan sebagian besar isolat tuberkulosis yang kebal terhadap 2 obat antituberkulosis paling kuat (TB-MDR). Cara kerja obat ini cukup berbeda sehingga resistansi silang dengan isolat Mycobacterium tuberculosis biasanya tidak terjadi[4].
Efek Samping Turunan Asam Nikotinat
Turunan asam nikotinat dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari turunan asam nikotinat termasuk[5]:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Peningkatan air liur
- Rasa logam di mulut
- Lepuh atau bisul di mulut
- Gusi merah atau bengkak
- Kesulitan menelan
- Sakit kepala
- Pusing
- Mengantuk
- Suasana hati tertekan
- Perasaan gelisah
Ethionamide dapat menyebabkan gangguan pada gastrointestinal dengan mual juga muntah dan sering menyebabkan kepatuhan yang buruk dan penghentian obat. Juga menyebabkan berbagai gangguan neurologis, seperti gangguan terhadap neuropati perifer dan psikiatri[4].
Komplikasi penggunaan ethionamide yang diketahui dan lebih sering terjadi bila digunakan bersama dengan PAS, yaitu hipotiroidisme. Bagi pasien hipotiroidisme yang menerima obat ini dalam jangka panjang, harus menjalani skrining periodik[4].
Bila memiliki penyakit gangguan pada hati yang berat, tidak boleh menggunakan ethionamide. Dan bila memiliki masalah terhadap penglihatan, diabetes, dan gangguan tiroid, beritahu dokter, dokter akan memastikan apakah obat ini aman untuk di konsumsi[5].
Kejang dapat terjadi bila ethionamide digunakan bersamaan dengan sikloserin, lalu dapat menimbulkan efek sistem saraf pusat aditif dengan isoniazid dan sikloserin. Apabila mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi psikotik[3].