Ketika tulang mengalami patah atau retak, posisinya harus terus dijaga selama masa pemulihan agar ketika sembuh tidak bergeser dari posisi awal.
Ada beberapa metode penyembuhan untuk tulang yang patah. Tidak semua kasus patah tulang dirawat dengan cara yang sama karena harus berdasarkan beberapa faktor, termasuk seberapa parah kondisi patahnya dan di bagian mana.
Beberapa patah tulang bisa sembuh dengan pemakaian gips, sementara yang lain mungkin membutuhkan perawatan yang lebih intesif, misalnya perbaikan tulang. Perbaikan tulang adalah pembedahan untuk memperbaiki tulang yang patah menggunakan sekrup, pen, kawat, atau plat logam untuk menahan tulang agar tetap berada di posisi yang benar.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai prosedur pemasangan pen.
Daftar isi
Fungsi Pemasangan Pen
Pen akan digunakan untuk penyembuhan patah tulang jika pemulihan dengan gips tidak mencukupi atau tulang tidak bisa pulih dengan benar.
Pemulihan yang membutuhkan pembedahan dan pemasangan pen termasuk kasus-kasus dimana tulang yang patah mencuat keluar dari kulit serta retak yang melibatkan persendian, misalnya di area pergelangan tangan dan kaki.
Jika tulang-tulang yang mengelilingi persendian tidak diperbaiki dengan benar, fungsi mobilitas penderitanya bisa sangat terdampak.
Persiapan Pemasangan Pen
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien pada pemeriksaan awal, termasuk apakah pernah menjalani pembedahan sebellumnya atau mengidap penyakit kronis. Pasien juga akan diminta memberikan daftar obat-obatan yang rutin diminum serta alergi obat jika ada, termasuk obat yang bisa dibeli bebas serta suplemen.
Pasien kemudian akan diperiksa dengan tes pencitraan untuk melihat dengan lebih jelas bagian tulang yang patah. Pemeriksaan ini bisa berupa X-ray, CT scan, serta MRI scan. [2, 3]
Satu hari sebelum prosedur berlangsung, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa setelah tengah malam. Ini karena pembedahan akan dilakukan di bawah bius total.
Prosedur Pemasangan Pen
Bedah perbaikan patah tulang bisa berlangsung selama beberapa jam. Pasien akan diberi bius total agar berada dalam keadaan tertidur selama prosedur berjalan, atau hanya bius lokal di bagian yang patah.
Ketika pasien sudah tertidur atau bagian yang akan dibedah sudah mati rasa, dokter bedah akan membuat sayatan di bagian tubuh yang mengalami patah tulang. Tulang akan dikembalikan ke posisi yang benar, kemudian pen dipasang ke tulang yang terdampak, bisa untuk sementara hingga tulang sembuh atau dipasang permanen, tergantung dari kondisi yang terjadi.
Jika ada pembuluh darah yang rusak akibat cedera bersama tulang yang patah, maka akan diperbaiki saat pembedahan berlangsung.
Jika pemeriksaan sebelum prosedur bedah menunjukkan ada beberapa bagian tulang yang hilang akibat patah atau retak, terutama jika ada lubang di antara ujung-ujung tulang yang patah, dokter bedah mungkin akan melakukan transplantasi tulang untuk mencegah tertundanya pemulihan. [3]
Setelah tulang yang patah dikembalikan di posisi yang benar dan ditahan dengan pen, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan kemudian membalutnya dengan perban steril.
Jika diperlukan, bagian tubuh yang mengalami patah tulang akan ditutup dengan gips setelah prosedur selesai.
Setelah Prosedur Pemasangan Pen
Dokter akan memberi tahu perkiraan masa pemulihan tulang yang patah atau retak tadi. Proses ini biasanya berlangsung selama enam hingga delapan minggu. Namun, waktu ini juga bisa berbeda tergantung dari kondisi tulang dan lokasinya.
Segera setelah prosedur selesai, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Disini perawat akan mengawasi tekanan darah, pernafasan, detak jantung, dan suhu tubuh pasien hingga stabil.
Tergantung dari seberapa berat cedera yang terjadi serta seberapa rumit pembedahan yang dijalani, pasien mungkin perlu menginap di rumah sakit selama satu atau beberapa malam, tergantung dari kemajuan kondisinya setelah operasi. [2]
Perawatan di Rumah
Setelah pemasangan pen biasanya akan terjadi nyeri dan pembengkakan. Bagian yang sakit ini bisa dikompres es, diletakkan lebih tinggi dari jantung, serta diistirahatkan untuk meredakan peradangan. Dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri.
Tetapi, bila sakit terasa semakin parah setelah beberapa hari dan tidak juga membaik, segera hubungi dokter.
Sebelum pulang dari rumah sakit, dokter akan memberi tahu bagaimana caranya merawat jahitan operasi. Bagian tersebut harus dijaga tetap kering dan bersih. Perban yang terpasang di bagian jahitan akan dilepas pada saat check-up selanjutnya.
Bagian jahitan ini biasanya akan mengalami mati rasa, tetapi bila hal-hal berikut terjadi, segera hubungi dokter:
- Bengkak
- Kemerahan
- Keluar cairan yang berbau tidak sedap.
Pada beberapa kasus, pasien mungkin bisa merasakan pen yang dipasang jika hanya sedikit otot atau jaringan lunak yang menutupinya, misalnya di bagian mata kaki atau di punggung tangan.
Jika pen menimbulkan rasa tidak nyaman atau iritasi kulit (misalnya sepatu yang bergesekan dengan pen), maka dokter mungkin akan merekomendasikan pencopotan pen begitu bagian yang patah sudah sembuh sempurna.
Dokter juga biasanya merekomendasikan fisioterapi untuk membantu menguatkan dan meregangkan otot-otot di sekitar tulang yang patah. Fisioterapi juga bisa membantu pemulihan selain membantu mencegah terjadinya cedera lebih jauh. [2]
Risiko yang Mungkin Terjadi
Komplikasi akibat pemasangan pen atau operasi perbaikan tulang lainnya sangat jarang terjadi. Namun kemungkinanya termasuk:
- Reaksi alergi terhadap obat bius
- Pendarahan
- Penggumpalan darah
- Infeksi
Risiko komplikasi ini bisa ditekan dengan sedetil mungkin menjelaskan pada dokter mengenai riwayat kesehatan serta obat-obatan yang rutin diminum selain juga mematuhi langkah-langkah perawatan pasca operasi yang disarankan dokter. [2]