Ikan Asin terkenal di beberapa negara karena rasanya yang gurih jika dimakan dengan nasi sebagai makanan pokok. Beberapa negara yang juga menggunakan ikan asin sebagai lauk yaitu Singapura, China,Thailand, Malaysia dan beberapa negara di Asia Tenggara yang lainnya[2].
Meskipun ikan asin memiliki kandungan protein, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin namun jika dimakan terlalu banyak tentu akan berdampak buruk [2]. Berikut adalah dampak memakan ikan asin terlalu banyak yaitu:
Daftar isi
1. Kontaminasi Bakteri
Sebuah studi menyatakan bahwa ikan asin mengandung nitrosamin yang rentan terhadap kontaminasi bakteri terhadap nitrosasi [3]. Selain itu kandungan garam yang terlalu tinggi dan juga terkadang terkontaminasi logam berat menyebabkan konsumsi ikan asin membuat beresiko kepada penyakit lainnya seperti penyakit darah tinggi [4].
Selain itu, ikan asin yang beredar di pasaran umumnya beresiko memiliki zat berbahaya seperti formalin. Formalin merupakan zat beracun dan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang maka meningkatkan resiko penyakit berat lainnya[4].
Ikan yang merupakan sumber yang kaya akan amina sekunder dan tersier menimbulkan kemungkinan nitrit yang terdapat pada ikan laut mentah rentan terhadap kontaminasi bakteri yang mungkin berkontribusi terhadap nitrosasi [5]. Ikan asin yang mentah yang digoreng maupun dikukus memiliki kandungan nitrosamin yang mudah menguap. Hal ini tentu saja berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar [6].
2. Resiko Kanker
Asupan natrium yang tinggi seringkali dikaitkan dengan resiko penyait kardiovaskular. Ikan asin dapat menyebabkan kanker nasofaring yang terkait dengan bagian atas tenggorokan di belakang hidung. Beberapa ikan asin yang berasal dari Cina sebagai karsinogen grup pertama. Ditemukan bahwa ketergantungan dosis antara frekuensi dan durasi konsumsi dengan risiko kanker nasofaring, terutama untuk anak-anak hingga usia 10 tahun [7].
Karsinoma nasofaring (NPS) adalah kanker langka yang ada di sebagian besar dunia, tingkat kejadian standar usia tahunan untuk semua jenis kelamin [8]. Resiko untuk terkena NPC pada orang yang secara rutin konsumsi ikan asin mencapai hingga 38 kali lebih tinggi dengan orang yang jarang konsumsi ikan asin untuk lauk [9]. Makanan yang diawetkan lain juga dapat memicu resiko terjadinya NPC lebih besar [10].
3. Membuat lebih sedikit minum air
Konsumsi sesuatu yang sangat asin seperti ikan asin dapat membuat konsumsi air menjadi sedikit dan juga berkurang. Sebuah studi keseimbangan natrium jangka panjang mengamati bahwa semakin banyak garam yang dikonsumsi, maka semakin sedikit air yang mereka minum [11]. Hal ini dapat terjadi karena tubuh menyimpan dan memproduksi lebih banyak air. Untuk melakukan tujuan terebut, tubuh memerlukan lebih banyak energi dan bahan bakar akhirnya kecenderungan makan dalam jumlah yang besar jadi salah satu hal [12].
Kekurangan minum air putih tentu saja memiliki dampak yang panjang kesehatan tubuh. Oleh karena itu meminum air putih harus dilakukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Jika konsumsi makanan asin terlalu banyak, target harian meminum air putih tidak akan pernah tercapai. Sementara target tiap hari adalah disarankan untuk minum delapan gelas air sehari [13].
4. Perut merasa kembung
Konsumsi ikan asin yang tinggi akan sodium ternyata dapat menyebabkan kembung. Hal ini bisa terjadi karena tubuh menahan air [14]. Kembung ternyata lebih sering terjadi pada orang yang makan makanan tinggi sodium dibandingkan dengan mereka yang makan makanan rendah sodium. Jika dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kondisi mengalami perut kembung sangat tidak nyaman [15].
5. Hipertensi
Dalam 1 ons ikan asin terkandung natrium sebesar 6 gram atau setara dengan 600 miligram. Sementara yang direkomendasikan untuk konsumsi asupan natrium dalam sehari tidak lebih dari 1500 miligram [16]. Jika dalam sehari konsumsi makanan yang mengandung natrium lain juga banyak, artinya natrium akan tertumpuk dalam jumlah yang besar dan banyak.
Ketika tubuh terlalu banyak garam yang mengandung natrium, maka tubuh akan menahan air dengan kerja ekstra demi mencuci garam dalam tubuh. Dalam beberapa orang hal ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat. Air yang ditambahkan kemudian memberikan tekanan pada jantung dan pembuluh darah [17].
Hipertensi memberikan tekanan ekstra pada sistem organ tubuh yang bertugas melakukan penyaringan pada ginjal. Hal ini dapat menyebabkan jaringan rusak dan menganggu kemampuan ginjal untuk mengatur cairan yang meningkatkan tekanan darah. Jika siklus penyakit hipertensi yang berakibat pada gangguan ginjal ini tidak dihentikan, maka akan muncul penyakit gagal ginjal [18].
6. Gagal ginjal
Hipertensi yang berdampak pula pada ginjal akhirnya memunculkan gagal ginjal. Gagal ginjal ditandai dengan kelelahan yang luar biasa, terdapat permasalahan tidur, kulit yang gatal, berkurangnya air kecil, darah atau busa dalam urin, pembengkakan di pergelangan kaki atau disekitar mata, kurang nafsu makan serta mual dan muntah, dan kram otot [18].
Konsumsi terlalu banyak ikan asin dapat menyebabkan efek samping dan berdampak sangat buruk. Oleh karena itu penting untuk melakukan pembatasan konsumsi ikan asin agar tidak berakibat buruk bagi kesehatan. Berikut merupakan anjuran jumlah atau takaran yang aman dalam konsumsi ikan asin berikut dengan hal-hal yang perlu diperhatikan saat konsumsi ikan asin, antara lain:
- Konsumsi ikan asin paling banyak 2 kali dalam seminggu [19].
- Sebelum memasak ikan asin, sebaiknya direndam air bersih terlebih dahulu selama beberapa jam [19].
- Setelah direndam beberapa jam, lalu bilas ikan asin [19].
- Perbanyak minum air putih untuk meringankan kerja organ tubuh [12]
Ikan asin adalah salah satu produk olahan ikan, umumnya ikan yang digunakan beragam. Ada yang menggunakan ikan air tawar dan ada yang menggunakan ikan laut. Sesuai dengan namanya, proses pembuatan ikan asin adalah dengan cara diasinkan, kemudian dijemur beberapa hari di bawah sinar terik matahari. Pengasinan digunakan untuk meningkatkan jumlah garam dalam ikan secara substansial [1]. Keuntungan dari proses pengasinan ini membuat ikan asin menjadi lebih awet.