Abortus Inkomplit: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Abortus inkomplit adalah suatu kondisi dimana perdarahan sudah dimulai dan serviks sudah mulai membuka, namun janin masih ada di dalam rahim. Gejala utama dari abortus inkomplit adalah nyeri punggung,... nyeri perut seperti kram, dan perdarahan vagina. Konsultasikan segera kepada dokter jika Anda sedang hamil dan mengalami gejala-gejala tersebut. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk melihat kondisi janin dan rahim Anda. Terkadang dokter akan memberikan obat untuk dapat mengeluarkan janin, namun terkadang diperlukan kuretase sebagai prosedur. Read more

Apa Itu Abortus Inkomplit?

Abortus inkomplit adalah salah satu jenis keguguran yang dimulai dengan perdarahan dan serviks melebar, namun jaringan janin akan tertinggal di dalam rahim. [1]

Abortus inkomplit sering kali terjadi pada saat diagnosis, lalu akan terus berjalan tanpa adanya penanganan lebih lanjut. [1]

Terkadang tubuh akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan jaringan janin, sampai terdapat pengobatan lebih lanjut mengenai hal tersebut. [1]

Jika jaringan janin tidak diangkat, maka abortus inkomplit dapat mengalami perdarahan yang sangat berat, perdarahan yang berkepanjangan, dan dapat terkena infeksi. [1]

Gejala Abortus Inkomplit

Berikut ini terdapat beberapa gejala dari abortus inkomplit, antara lain [2]:

  • Perdarahan Berat

Kemungkinan wanita hamil akan mengalami perdarahan secara tiba-tiba, biasanya akan meningkat setelah beberapa jam. Jika seorang wanita hamil mengalami hal ini, segera hubungi dokter.

  • Mengeluarkan Gumpalan Besar

Selama masa kehamilan, jika wanita hamil mulai mengeluarkan gumpalan besar, segera menghubungi dokter, karena ini merupakan tanda abortus inkomplit.

  • Kontraksi

Kemungkinan wanita hamil akan mengalami rasa nyeri yang parah, biasanya hampir mirip dengan kontraksi di rahim.

  • Keguguran Tak Terjawab

Keguguran tak terjawab biasanya mengacu pada suatu situasi ketika tubuh gagal dalam mengenali kehamilan yang sudah tidak layak lagi.

Pada kasus abortus inkomplit, tidak terjadi perdarahan yang terlihat sampai kadar hormon wanita hamil menurun yang memicu lapisan rahim menjadi lepas.

Penyebab Abortus Inkomplit

Sekitar 50% sampai 70% kasus dari keguguran biasanya disebabkan oleh permasalah genetik acak dalam perkembangan bayi, tetapi terdapat beberapa penyebab lainnya dari keguguran, antara lain [1]:

  • Bentuk rahim yang tidak normal
  • Amniosentesis
  • Penyakit jantung bawaan
  • Paparan bahaya lingkungan dan tempat kerja (seperti radiasi tingkat tinggi atau hal-hal yang beracun)
  • Penyimpangan hormonal
  • Penyakit sistem imun
  • Penyakit ginjal
  • Adanya implantasi yang tidak tepat dari sel telur yang telah dibuahi oleh lapisan rahim
  • Leher rahim tidak kompeten
  • Faktor gaya hidup (merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba)
  • Usia dari ibu dan ayah saat menghasilkan bayi dalam kandungan
  • Pernah mengalami keguguran sebelumnya
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes yang tidak dapat terkontrol

Kemungkinan Komplikasi Abortus Inkomplit

Meskipun kebanyakan keguguran di awal kehamilan tidak berdampak banyak bagi kesehatan, wanita hamil harus tetap berhati-hati dan segera memeriksa ke dokter jika terjadi beberapa komplikasi dibawah ini, antara lain [2]:

  • Perdarahan Berkepanjangan

Kebanyakan kasus abortus inkomplit akan menyebabkan periode kram atau perdarahan yang berkepanjangan dibandingkan dengan keguguran biasa.

Jika mengalami kelelahan atau peningkatan detak jantung, segera mencari bantuan medis. Beberapa wanita memang menghadapi risiko perdarahan selama masa abortus inkomplit.

  • Risiko Infeksi

Abortus inkomplit dapat mengalami risiko terkena infeksi yang membahayakan jika tidak segera dilakukan penanganan lebih lanjut ke dokter. Demam, meriang, dan cairan berbau busuk dari vagina biasanya salah satu gejala dari infeksi.

  • Sindrom Asherman

Pada sindrom asherman, jaringan parut (bekas luka), disebut adhesi yang terbentuk di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan lebih lanjut pada kesuburan dan keguguran.

Komplikasi ini jarang terjadi pada D&C (dilatasi dan kuretasi) prosedur, jika hal ini terjadi akan diperbaiki melalui pembedahan yang mengangkat adhesi agar dapat hamil kembali.

Diagnosis Abortus Inkomplit

Untuk melakukan diagnosis pada abortus inkomplit, dokter akan melakukan kombinasi pemeriksaan, antara lain [1]:

  • Pemindaian (scanning) jantung janin
  • Pemeriksaan panggung
  • Pemeriksaan kuantitatif (jumlah hormon hCG dalam darah)
  • Ultrasound

Diagnosis dari abortus inkomplit tidak sama dengan keguguran tak terjawab. Pada kasus ini, kehamilan akan tidak dapat hidup dan janin tidak akan berkembang, tetapi serviks akan tetap tertutup dan tidak ada perdarahan. [1]

Pengobatan Abortus Inkomplit

Setidaknya sebanyak 85% wanita yang mengalami keguguran, biasanya akan memiliki kehamilan dan kelahiran normal di masa kehamilan berikutnya. [3]

Mengalami keguguran tidak selalu memiliki masalah pada kesuburan seseorang. Di sisi lain, sekitar 1% hingga 2% wanita mungkin mengalami keguguran berulang (bahkan dapat terjadi tiga kali atau lebih). [3]

Beberapa peneliti percaya bahwa keguguran biasanya terkait dengan respons autoimun dalam tubuh seseorang. [3]

Abortus inkomplit dapat bersifat invasif dan non-invasif, tergantung pada kebutuhan pasien yang mengalaminya. Berikut ini terdapat beberapa pilihan pengobatan abortus inkomplit, antara lain [1,2]:

  • Operasi D&C (Dilation and Curettage)

Operasi D&C biasanya dipilih berdasarkan keinginan pasien untuk mencegah atau menghenting perdarahan berat.

Operasi yang satu ini biasanya dilakukan menggunakan anestesi umum, dokter akan melebarkan serviks agar menjadi akses ke dalam rahim dengan alat kecil atau obat khusus.

Dengan menggunakan kuret, dokter akan mengikis sisi rahim dan membersihkan sisa-sisa dari jaringan konsepsi.

Meskipun D&C merupakan prosedur yang aman, tetapi terdapat beberapa potensi yang berisiko, seperti:

  • Perdarahan
  • Komplikasi anestesi
  • Evakuasi yang tidak lengkap dari produk konsepsi
  • Infeksi
  • Perforasi (lubang) rahim
  • Jaringan parut atau adhesi di dinding rahim, dapat menyebabkan terjadinya kondisi langka yang disebut dengan sindrom asherman
  • Cytotec

Cytotec atau misoprostol dapat diberikan melalui mulut atau dimasukkan melalui vagina. Obat tersebut dapat membuat rahim berkontraksi dan mengeluarkan jaringan janin.

Obat cytotec pertama kali dirancang untuk mengobati bisul, tetapi sekarang sering digunakan untuk menangani kondisi kebidanan. Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi tanpa adanya resep dari dokter.

Efek samping dari obat cytotec, antara lain:

  • Diare
  • Mual
  • Memberikan rasa sakit
  • Muntah

Bagi sebagian wanita, pengobatan cytotec tidak dapat efektif, jadi akan dibutuhkan operasi D&C.

Tetapi obat cytotec memiliki suatu keuntungan, yaitu risiko adhesi rahim yang lebih rendah, tetapi memiliki risiko kehilangan banyak darah menjadi sedikit meningkat.

Pencegahan Abortus Inkomplit

Keguguran yang sering terjadi biasanya dikarenakan adanya permasalahan pada masa kehamilan. Seseorang tidak dapat menghindari keguguran. [3]

Jika dokter melakukan pemeriksaan dan menemukan permasalahan, terdapat beberapa pilihan perawatan yang tersedia. [3]

Jika seseorang memiliki suatu penyakit, seseorang harus mengobatinya agar dapat meningkatkan peluang kehamilan dan berjalan dengan baik. [3]

Satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan menjadi sesehat mungkin sebelum mencoba untuk memiliki bayi. Berikut ini terdapat beberapa langkah menjadi lebih sehat, antara lain [3]:

  • Lakukan olahraga secara rutin
  • Memakan makanan sehat, lakukan diet yang seimbang
  • Menjaga berat badan
  • Menghindari infeksi
  • Jangan merokok, meminum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Kurangi konsumsi kafein
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment