Alergi Dingin Pada Anak: Penyebab dan Cara Mencegah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketidakpastian perubahan cuaca yang terjadi sering kali mendatangkan masalah kulit.

Tak terkecuali bagi anak anak yang memiliki kekebalan tubuh tidak sekuat orang dewasa, sehingga memiliki sensitivitas tersendiri untuk bereaksi atas perubahan cuaca.

Salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada anak yaitu alergi dingin atau Cold Urtikaria. [1]

Cold Urtikaria merupakan bentuk reaksi kulit terhadap cuaca yang dingin dan berlangsung dalam 5 hingga 10 menit setelah terpapar udara dingin. [1,2,3]

Kondisi ini dapat bertahan hingga hitungan jam. Bagian tubuh anak yang paling sering terjadi alergi adalah tangan dan kaki. [1]

Penyebab Alergi Dingin Pada Anak

Alergi dingin atau cold urtikaria tidak memiliki penyebab yang jelas selain karena udara dingin. [2]

Penderita mengalami pelepasan mediator pro-inflamasi ketika terpapar udara dingin yang memicu gejala mulai muncul. [5]

Namun berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang paling sering terjadi:

  • Faktor Cuaca

Yang paling sering terjadi dan dikatakan sebagai penyebab utama dari alergi dingin pada anak adalah cuaca.

Mereka yang tinggal di daerah dingin cenderung lebih beresiko untuk terserang cold urtikaria. [4]

Tidak menutup kemungkinan yang berdomisili di daerah tidak dingin untuk terserang alergi dingin. Ada juga yang terserang karena kaget atau tidak terbiasa dengan cuaca dingin.

  • Wanita Lebih Beresiko

Studi menunjukan bahwa wanita lebih beresiko dibandingkan laki-laki. [4]

Meskipun tidak ada penjelasan mendetail mengenai kenapa perempuan lebih beresiko, namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa penderita lebih didominasi oleh laki laki.

  • Pemicu Lainnya

Dalam beberapa studi, ditemukan bahwa alergi terjadi dipicu oleh penyakit tertentu, gigitan serangga, maupun konsumsi obat. [1]

Akibat dari penyakit bawaan sang anak, memicu kulit menjadi lebih sensitif sehingga alergi lebih rentan terjadi.

Sensitivitas kulit menjadi faktor pendukung lainnya yang dapat membuat alergi semakin parah. [2]

Tingkat sensitivitas kulit sangat berpengaruh untuk terjadinya alergi dingin. Pada kategori usia tertentu seperti anak anak juga cenderung lebih beresiko terserang urtikaria. [2]

Gejala Alergi Dingin Pada Anak

Dalam suatu penelitian yang dilakukan bagi anak anak penderita alergi dingin, ditemukan bahwa mayoritas penderita yaitu anak mengalami gejala sistemik yang lebih dari satu. [6]

Alergi dingin atau cold urtikaria memiliki gejala yang bervariasi, akan tetapi gejala umum yang biasa terjadi adalah sebagai berikut:

  • Kemerahan Pada Kulit

Gejala yang paling umum dan dapat dideteksi dengan mudah yaitu kemerahan pada kulit [2,3]

Kemerahan akan timbul pada bagian permukaan kulit seperti tangan atau kaki. Bagian tubuh lainnya seperti wajah juga dapat terjadi khususnya pada bayi.

  • Kulit Terasa Gatal

Selain merah, bagian kulit yang terjadi iritasi akan terasa gatal. [2,3]

Jika gatal terjadi, maka orangtua harus memperhatikan anak agar tidak menggaruk bagian kulit yang terasa gatal.

Menggaruk bagian kulit yang terasa gatal hanya akan memperburuk kondisi kulit.

  • Kulit Terasa Panas dan Bengkak

Ketika iritasi terjadi, kulit bagian dalam akan memberikan reaksi berupa panas pada kulit. [2]

Jika anak mulai merasakan panas pada kulit, orangtua harus cepat untuk mencari pertolongan pertama agar alergi lebih mudah teratasi.

Setelah panas, biasanya kulit akan mengalami pembengkakan, diantaranya seperti tangan dan bibir.

Gejala ini menyerang seluruh bagian tubuh dengan cukup parah.

Tanda tanda yang diberikan berupa anak tiba tiba pingsan, shock, pembengkakan anggota tubuh, dan jantung berdebar. [2,3]

  • Kesulitan Bernafas

Kesulitan bernafas akibat dari alergi dingin terjadi karena pembengkakan pada saluran pernafasan. [2,3,6]

Kondisi yang cukup berbahaya ini mengingatkan bagi para orangtua agar lebih berhati-hati.

Awasi anak yang telah mengalami pembengkakan pada saluran pernafasan maupun mengunjungi dokter secepatnya agar dapat mengatasi hal tersebut.

  • Gejala Yang Tidak Biasa

Dalam beberapa studi, ada penderita yang mengalami gejala yang tidak biasa.

Gejala yang tidak biasa jarang terjadi namun setiap penderita memiliki kondisi yang berbeda beda. Sehingga respon tubuh yang diberikan pun berbeda.

Gejala ini diantaranya sakit kepala, kardiovaskular dan gastrointestinal. [3,6]

Pengobatan dan Pencegahan Alergi Dingin Pada Anak

Alergi dingin tidak selamanya terjadi bagi penderita, kebanyakan hanya mengalami selama kurang lebih 5 tahun. [1]

Namun pengobatan tetap harus dilakukan untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Pengobatan dan pencegahan profilaksis yang paling utama dapat dilakukan dengan menghindari dingin itu sendiri. [3,4]

Ketika anak mengalami uritkaria atau alergi dingin, beberapa tindakan dibawah ini dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan:

  • Konsumsi Obat

Konsumsi anti-histamin jika hendak bepergian ke tempat dingin. [2] Mengkonsumsi anti histamin juga dapat dilakukan ketika gejala alergi mulai muncul pada anak. [1,4]

Namun jika anti-histamin tidak mampu mengatasi alergi dingin yang terjadi pada anak, maka tindakan pengobatan lebih lanjut sangat dibutuhkan. [4]

Adapun, terapi siptomatik anti-histamin juga dapat dilakukan bagi penderita alergi dingin. [4]

  • Persiapan Sebelum Terkena Air Dingin

Sebelum terkena air yang dingin, ukurlah suhu terlebih dahulu dengan menggunakan termometer atau celupkan tangan untuk memastikan suhu dan mempersiapkan tubuh agar tidak kaget. [2]

Dalam studi yang dilakukan pada 415 anak, ditemukan bahwa penyebab utama terjadinya adalah berenang, bahkan hingga membawa pada kondisi anafilaksis. [7]

  • Batasi Konsumsi Makanan & Minuman Dingin

Anak yang alergi dingin cenderung memiliki sensitivitas terhadap apapun yang dingin.

Maka dari itu hindari konsumsi makanan atau minuman dingin berlebihan agar anak tidak mengalami pembengkakan pada tenggorokan. [2]

Pembengkakan pada tenggorokan akan menghambat saluran pencernaan maupun pernafasan sehingga dapat memperburuk kondisi anak.

  • Batasi Aktivitas Akuatik

Pada beberapa penderita, reaksi sistemik pada kulit sangat sulit diprediksi.

Hal ini menjadikan dasar agar para penderita atau orangtua untuk membatasi aktivitas yang berhubungan dengan air khususnya air dingin. [6]

Misalnya berenang, mandi air dingin, bermain air, dan sebagainya.

Bagi penderita yang memiliki tingkat keparahan alergi tinggi diharuskan menyiapkan auto injector epinefrin. [6]

Hal ini merupakan salah satu tindakan utama yang dapat dilakukan ketika gejala mulai muncul.

Namun tentunya penggunaan auto injector tidak bisa sembarangan dan harus dengan diskusi dokter serta pengawasan orangtua.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment