Angsana : Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Angsana atau sering juga disebut dengan sonokembang di Indonesia adalah sebuah jenis pohon yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan. Tanaman ini berasal dari keluarga Fabaceae[1].

Angsana tidak hanya ditemukan dan digunakan di Indonesia, tetapi di berbagai kawasan tropis dan lembap di seluruh dunia seperti hampir seluruh negara di daerah Asia Timur dan Tenggara, beberapa negara tropis di Amerika seperti Cuba, Australia bagian utara dan wilayah pasifik seperti Hawai[1].

Fakta Tentang Angsana

Angsana memiliki nama ilmiah yaitu Pterocarpus Indicus dan berbagai jenis penyebutan yang berbeda di setiap negara. Beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam mengenal tanaman ini dengan sebutan Angsana sedangkan negara di Amerika mengenal tanaman ini dengan amboyna atau andaman redwood[1].

Karakteristik Angsana

Angsana merupakan sebuah pohon yang besar dengan tinggi sekitar 30-40 meter dan lebar sekitar 4 meter. Beberapa ciri-ciri angsana lainnya adalah sebagai berikut[1]:

  • Memiliki batang dengan kulit yang berwarna abu-abu serta diameter sekitar 2 meter, penopang pohon yang tinggi, dan memiliki getah pada batang;
  • Memiliki daun yang berwarna hijau terang, tersusun secara tidak beraturan, dan setiap daun memiliki pucuk daun muda atau tunas daun muda sebanyak 5-11 lembar;
  • Memiliki tunas daun muda memiliki panjang sekitar 6-12 cm dengan lebar sekitar 3-7 cm dan memiliki tunas terminal yang besar;
  • Memiliki bunga berbentuk kacang, berwarna campuran oranye dan kuning serta cerah, berukuran dengan panjang 1.5 cm, harum, dan bunga tersusun pada cabang serta berjumlah sangat banyak;
  • Memiliki buah yang bersayap tipis, berbentuk cakram seperti kantong dan didalamnya terdapat 4-5 biji, berukuran melintang sekitar 5-6 cm, serta berwarna coklat saat buah matang.
  • Memiliki biji dari kantong buah yang keluar setelah buah matang, berbentuk pipih, berukuran panjang 6-8 mm dengan kulit biji yang kasar;
  • Memiliki akar yang besar dan tumbuh dekat dengan permukaan tanah.

Angsana dapat tumbuh di dataran rendah dan hutan sekunder, terutama di sepanjang sungai yang pasang surut dan pantai berbatu. Tanaman ini dapat berinteraksi dengan segala jenis tanah termasuk tanah yang tidak subur, basa, berbatu, subur, atau lembek. Namun, kondisi suhu yang paling baik untuk angsana adalah sekitar 22-32 celcius[1].

Pohon Angsana
Pohon Angsana

Kandungan Angsana

Angsana merupakan tanaman yang dapat dikonsumsi oleh tubuh. Tanaman ini memiliki rasa yang manis, tajam, serta pahit. Bagian tanaman yang dapat dikonsumsi dan berguna bagi kesehatan adalah akar, daun, dan batang dari angsana[1].

Beberapa kandungan yang terdapat pada akar dari angsana yaitu terdiri dari senyawa alkohol seperti petrol, metanol, butanol, asetat etil, dan dichloromethane[2].

Beberapa kandungan yang terdapat pada batang angsana yaitu[2,3,4,5,11]

  • Senyawa flavonoid,
  • Senyawa fenol,
  • Senyawa tannin,
  • Senyawa saponin,
  • Senyawa triterpenoid,
  • Asam amino dan glikosida,
  • Senyawa alkohol seperti petrol, metanol, butanol, asetat etil, dan dichloromethane,
  • Senyawa kumarin.

Beberapa kandungan yang terdapat pada daun angsana yaitu[2,9,11]:

  • Senyawa alkohol seperti petrol, metanol, butanol, dan dichloromethane,
  • Senyawa lignin,
  • Senyawa isoflavon,
  • Senyawa terpenoid,
  • Senyawa fenol,
  • Ekstrak ethanol,
  • Asam amino dan glikosida,

Angsana memiliki berbagai senyawa kimia yang berfungsi sebagai anti oksidan, anti bakteri, anti platelet, dan anti radang yang bermanfaat bagi tubuh. Beberapa kandungan di atas yang membuat angsana dimanfaatkan menjadi salah satu pengobatan herbal.

Manfaat Angsana Bagi Kesehatan

Beberapa manfaat angsana yang berguna bagi kesehatan dan telah diuji secara klinis adalah sebagai berikut:

Angsana telah banyak dikonsumsi dan telah dibuktikan mampu untuk mengobati kadar lemak yang tinggi dalam tubuh. Sampai sekarang, angsana masih digunakan untuk mengobati hiperlipidemia di Cina[6].

  • Mengobati Radang dan Anti Bakteri

Berdasarkan penelitian, angsana memiliki senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri. Tanaman ini mampu mencegah pertumbuhan bakteri dalam tubuh[2].

Selain itu, senyawa tersebut juga berfungsi untuk mengobati radang yang disebabkan oleh bakteri. Sampai saat ini, tanaman ini juga masih digubakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi radang di Cina[2,6].

  • Mencegah Pertumbuhan Kanker dan Tumor

Angsana telah terbukti dan telah banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mencegah pertumbuhan kanker dan tumor khususnya kanker mulut[1,6].

Berdasarkan penelitian terhadap tikus yang menderita penyakit dermatitis atopik, ekstrak dari air angsana mampu mengobati penyakit radang kulit tersebut[6].

Penelitian juga dilakukan untuk menguji anti alergi dari angsana dan hasilnya adalah tanaman ini terbukti memiliki senyawa anti alergi. Angsana dapat mengobati dermatitis atopik yang disebabkan oleh alergi[6].

  • Mengobati Gangguan Menstruasi

Angsana telah digunakan di Papua New Guinea sebagai pengobatan herbal untuk wanita yang memiliki menstruasi yang tidak normal dan tidak teratur[7].

Di Filipina dan Pulau Solomon, angsana juga digunakan untuk mengatasi nyeri menstruasi dan menjaga mood atau suasana hati wanita saat sedang menstruasi[1].

Sebagai anti bakteri, angsana telah dibuktikan dan digunakan di Papua New Guinea untuk mengobati penumonia dan tuberkulosis[1,7].

Selain itu, angsana juga diberikan untuk penderita asma dan batuk untuk mengurangi sesak pada dada dan pernapasan[7].

  • Mengobati Luka Luar

Angsana telah digunakan di Papua New Guinea sebagai salah satu pengobatan herbal untuk luka pada kulit dan ulser pada mulut[7].

Di Vanuatu, tanaman ini juga digunakan untuk mengobati luka pada kulit baik luka ringan atau luka bakar[1].

Di Indonesia, ekstrak angsana telah diuji terhadap seekor tikus yang memiliki diabetes dan hasil yang diberikan adalah angsana mampu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh tikus. Ini membuktikan angsana aman untuk penderita diabetes dan mampu menurunkan kadar gula darah[8].

Di Filipina, angsana juga telah digunakan untuk menurunkan kadar gula darah dan pengobatan bagi pasien diabetes[1].

Angsana telah diuji pada tikus untuk mengobati penyakit ginjal dengan melakukan evaluasi terhadap urin dari tikus. Hasil membuktikan bahwa angsana memiliki senyawa yang dapat mencegah gangguan pada ginjal termasuk batu ginjal[9].

  • Mengobati Gangguan pada Pencernaan dan Anti Mikroba

Angsana telah diuji di beberapa negara termasuk Indonesia terhadap gangguan pencernaan dan melawan beberapa mikroba. Hasil membuktikan bahwa angsana mampu melawan mikroba seperti Escherichia Coli dan Streptococcus dan mampu mengobati gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit[10,11].

Di Vanutu dan pulau Solomon, angsana juga telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk diare dan disentri[1]. Di Papua New Guinea, angsana telah digunakan untuk mengobati sembelit dan sakit perut[7].

Angsana telah digunakan untuk mengobati kencing nanah di pulau Solomon dan mengobati luka kelamin atau sifilis serta keputihan di Malaysia[1].

  • Mengobati Beberapa Penyakit Lain

Angsana digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan sakit kepala di Papua New Guinea[7]. Selain itu, angsana digunakan untuk mengatasi flu dan rheumatoid arthritis di Filipina[1].

Angsana juga telah digunakan untuk mencegah penuaan dini dan digunakan untuk memperindah rambut. Selain itu, angsana juga digunakan untuk mempercepat proses pecahnya bisul[1].

  • Sebagai Anti Oksidan dan Menjaga Kekebalan Tubuh

Angsana telah teruji sebagai anti oksidan sehingga mampu membersihkan darah, menurunkan berat badan, dan menjaga kekebalan tubuh dari bakteri atau mikroba lainnya karena senyawa yang dimilikinya[2,4,10,12].

  • Sebagai Obat Kumur, Obat Keracunan dan Anti Migrain

Getah angsana juga digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan pada mulut. Selain itu, getah angsana juga digunakan untuk mengobati migrain atau sakit kepala sebelah dan penawar bagi orang yang keracunan baik keracunan makanan atau lainnya.

Efek Samping Angsana

Efek samping tidak banyak ditemukan dalam penelitian yang dilakukan terhadap tanaman angsana. Beberapa pengujian terhadap efek samping dari angsana adalah:

  • Tidak memberikan efek hipersensitivitas dan iritasi pada kulit

Pengujian hipersensitivitas telah dilakukan terhadap daun angsana dan membuktikan bahwa ekstrak daun ini tidak menimbulkan efek alergi dan iritasi pada kulit marmut. Ini membuktikan bahwa ekstrak daun angsana aman untuk dikonsumsi dan tidak memicu alergi apabila dikonsumsi secara teratur[14].

  • Meningkatkan peluang kemandulan bagi pria

Penelitian telah dilakukan terhadap ekstrak kulit batang angsana yang digunakan sebagai obat kontrasepsi dan menunjukkan adanya efek samping yang diterima oleh hewan tikus putih jantan yaitu menurunkan kesuburan hingga dapat menyebabkan kemandulan.

Sehingga, para pria tidak disarankan untuk mengkonsumsi kulit batang angsana secara terus menerus karena dapat menyebabkan kemandulan pada pria[13].

Cara Penggunaan Angsana

Cara mengkonsumsi angsana tidak sulit dan tidak membutuhkan aturan khusus. Beberapa cara penggunaan angsana adalah sebagai berikut[1,12]:

  • Membuat Seduhan Daun Angsana

Daun angsana dikeringkan terlebih dahulu lalu dimasak dengan air hingga mendidih. Terkadang daun angsana tidak perlu dikeringkan terlebih dahulu, tetapi langsung dimasak dengan air hingga mendidih.

Untuk pengobatan obat kumur dan diare, air seduhan ini ditambahkan garam. Bagi anak-anak, air seduhan ini dapat ditambahkan dengan gula aren atau gula merah.

Air seduhan daun angsana ini digunakan untuk mengatasi sakit kepala, gangguan pencernaan, ulser, batuk, kanker, diabetes, sariawan, gangguan menstruasi, anti oksidan, memperindah rambut dan menjaga kekebalan tubuh.

  • Membuat Jus Akar Angsana

Jus akar angsana dibuat dari akar angsana dipotong lalu dicampur air dan dihancurkan dengan blender. Jus ini diminum untuk mengobati penyakit kelamin

  • Membuat Pasta Daun Angsana

Daun ditumbuk hingga halus lalu direbus selama 1 menit kemudian didinginkan sebentar. Pasta daun angsana ini ditempelkan pada luka bakar secara perlahan.

Pasta daun angsana juga dapat digunakan untuk rambut dan kepala saat mencuci rambut. Ini dioleskan ke kulit kepala dan didiamkan. Lalu, tambahkan shampoo dan bilas dengan air hangat.

  • Membuat Ramuan Daun Angsana

Daun digunakan sebanyak 3 gram dan dicampurkan dengan daun Keiji serta daun kumis kucing. Lalu ditambahkan air sebanyak 115 ml. Setelah itu, direbus hingga mendidih dan diminum sebanyak 110 ml setiap hari.

Ramuan daun angsana berguna untuk mengobati batu ginjal dan juga mencegah gangguan pada ginjal.

  • Membuat Face Mist Tunas Daun Angsana

Tunas daun atau daun yang masih mudah direbus hingga mendidih dan didinginkan. Daun yang digunakan harus tunas daun. Lalu setelah dingin, dapat disemprotkan pada wajah setiap hari.

Face mist ini berguna untuk mencegah dan mengatasi jerawat pada wajah serta mencegah penuaan dini. Terkadang, air tunas daun ini juga bisa digunakan untuk mempercepat proses pecahnya bisul

  • Membuat Seduhan Getah Angsana

Getah angsana dimasak dengan air hingga mendidih lalu didinginkan atau dapat diminum selagi hangat. Seduhan getah angsana berguna untuk menghentikan diare. Selain itu, seduhan getah angsana yang dingin dapat dioleskan pada bisul untuk mempercepat proses pecahnya bisul.

Tips Penyimpanan Angsana

Pada umumnya, tidak ada aturan khusus dalam menyimpan angsana. Penyimpanan daun, kulit, dan getah angsana disarankan untuk disimpan tempat kering dan terkena cahaya serta pada suhu ruangan sekitar 20-25 celcius serta tidak boleh disimpan di kulkas[1].

Tidak ada aturan penyimpanan untuk buah angsana karena buah angsana yang matang akan kering dan mengeluarkan biji angsana. Biji ini dapat disimpan dalam wadah tertutup dan disimpang pada tempat lembab serta suhu yang lebih rendah sekitar 15-20 celsius[1].

Angsana adalah pengobatan tradisional yang telah teruji manfaatnya dan banyak digunakan di berbagai negara untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Namun, penggunaan tanaman ini tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu khususnya pasien dengan penyakit kronis.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment