Apakah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Serangan Panik? – Fakta dan Bahayanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Serangan panik atau panic attack adalah kondisi seseorang yang tiba-tiba merasakan kecemasan dan ketakutan secara berlebihan [1,2].

Perasaan takut dan cemas tersebut dapat dialami beberapa menit sampai beberapa jam, namun tanpa diketahui penyebab pastinya [1,2].

Serangan panik dikaitkan dengan fight or flight, yakni respon sistem saraf yang merupakan perintah dari otak untuk melawan atau menghindar ketika berhadapan dengan suatu hal yang dianggap mengancam atau membahayakan [1,2].

Seseorang tidak harus berada di situasi yang benar-benar berbahaya dan genting untuk mengalami gejala serangan panik [1,2].

Bahkan ketika tidur atau di tengah-tengah waktu bersantai, gejala serangan panik bisa tiba-tiba datang.

Bagi penyuka minuman berkafein seperti kopi, kerap kali minuman ini dianggap menjadi sebab utama serangan panik terjadi.

Namun untuk lebih jelas, ketahui apakah minum kopi benar-benar mampu membuat serangan panik timbul.

Apakah minum kopi bisa menyebabkan serangan panik?

Minum kopi bukan sebagai penyebab serangan panik, sebab penyebab kondisi tersebut hingga kini belum diketahui pasti [3].

Minum kopi dengan kandungan kafeinnya yang tinggi merupakan salah satu faktor pemicu atau peningkat risiko seseorang mengalami serangan panik [4].

Meski demikian, kopi berkaitan dengan kecemasan, sebab kafein meningkatkan risiko kecemasan berlebih [5,6].

Oleh sebab itu, penderita gangguan kecemasan dianjurkan menghindari asupan kopi dan minuman kafein lainnya untuk pulih lebih cepat [3].

Tidak semua pengonsumsi kopi dan minuman kafein lainnya akan mengalami peningkatan rasa cemas [3].

Namun bagi orang-orang dengan rasa cemas yang terlalu sering, minum kopi hanya akan memicu atau memperburuknya [3].

Bagi penderita kecemasan, hipersensitivitas adalah kondisi yang umum di mana hal ini kemudian menyebabkan timbulnya beberapa gejala kecemasan [3].

  • Gangguan/Ketidaknyamanan pada Perut

Kafein bersifat diuretik sekaligus laksatif sehingga meminum kopi berkafein akan memicu rasa sakit dan tidak nyaman pada perut karena adanya gangguan pencernaan [3,7].

Gangguan pencernaan ini bisa ditandai dengan diare dan/atau sering buang air kecil [3].

Seringkali, ketidaknyamanan ini pun menjadi faktor yang memicu dan memperburuk rasa cemas dalam diri seseorang [3].

Tak hanya itu, gangguan penceraan juga merupakan peningkat risiko serangan panik yang kemudian menimbulkan ritme detak jantung lebih cepat [3].

  • Kecepatan Detak Jantung Meningkat

Jantung berdebar adalah salah satu efek dari asupan kafein, salah satunya saat atau setelah mengonsumsi kopi [3,8].

Bagi penderita gangguan kecemasan, terutama yang mengalami rasa cemas intens, perasaan ini akan semakin buruk [3,8].

Ada kalanya bahkan mereka merasakan ketakutan tak beralasan namun sangat kuat, termasuk juga rasa takut terhadap timbulnya serangan panik [3].

Karena berpikir dan mengkhawatirkan serangan panik, gejalanya bisa benar-benar terjadi pada penderita [3].

  • Ketajaman Mental

Efek kafein dari kopi yang biasanya cukup tinggi dapat meningkatkan ketajaman mental si pengonsumsi [3].

Meski sebenarnya efek ini baik, bagi beberapa orang yang memiliki kondisi gangguan kecemasan hal ini bisa membuat otak bekerja terlalu aktif [3].

Segala hal yang seharusnya tidak perlu terlalu dipikirkan dapat kemudian menjadi hal yang mengkhawatirkan [3].

Ketika kecemasan sudah mulai dirasakan, bila tidak terkendali maka bisa menjadi pemicu serangan panik [3].

Kesimpulan

Minum kopi bukan sebabkan serangan panik, karena penyebab kondisi tersebut belum diketahui secara jelas.

Namun, minum kopi dengan kandungan kafein mampu menjadi faktor risiko serangan panik karena meningkatkan rasa cemas pada pengonsumsinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment