Kenali Bahaya Gigitan Nyamuk pada Bayi dan Tips Pencegahannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah Anda tidak bisa tidur atau aktivitas terganggu karena gigitan nyamuk? Saat itu terjadi, Anda dengan sigap akan mengusir dan menyemprot area sekitar dengan obat nyamuk [1].

Tahukah Anda? Faktanya, nyamuk yang menggigit manusia dan hewan adalah nyamuk betina. Nyamuk betina menggigit manusia atau hewan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang berfungsi dalam proses produksi telur mereka [2].

Darah manusia atau hewan merupakan sumber protein bagi telur-telur nyamuk, sehingga tidak heran jika nyamuk betina sangat menyukai darah manusia [3].

Ketika nyamuk menggigit, ia akan menusuk kulit menggunakan belalai yang terletak di mulutnya untuk menghisap darah. Di saat yang bersamaan, nyamuk menyuntikkan air liur ke dalam kulit sehingga tubuh akan bereaksi terhadap kandungan protein yang terdapat dalam air liur nyamuk dan mengakibatkan benjolan dan rasa gatal [4].

Namun bagaimana jika gigitan nyamuk itu terjadi pada bayi? Tentu mereka belum bisa melindungi diri sendiri dari gangguan nyamuk dan serangga lainnya. Alhasil, kulit bayi kerap menjadi sasaran empuk para nyamuk dan menimbulkan reaksi-reaksi tertentu seperti gatal [5].

Sebagian bayi akan menunjukkan reaksi ringan terhadap gigitan nyamuk seperti benjolan kecil dan kemerahan. Namun tidak jarang yang menunjukkan reaksi lebih seperti adanya pembengkakan, nyeri dan kemerahan [4].

Mengetahui secara pasti apakah bayi Anda terkena gigitan nyamuk harus diidentifikasi secara mendalam. Bayi akan menunjukkan respon yang tidak nyaman atau rewel saat gigitan nyamuk tersebut mulai menjadi bentolan kecil [1].

Bahaya Gigitan Nyamuk pada Bayi: Gejala Ringan Hingga Parah

Gigitan nyamuk dapat membahayakan bayi dan anak-anak serta menimbulkan risiko kesehatan yang cukup besar. Penyakit yang dibawa oleh nyamuk bahkan menyebabkan jutaan kematian di dunia setiap tahunnya [3].

Beberapa gejala umum yang menunjukkan bahwa bayi atau anak-anak Anda terkena gigitan nyamuk adalah sebagai berikut: [4]

  • Beberapa menit setelah gigitan, kulit yang terkena gigitan nyamuk akan menjadi bengkak kecil atau berupa benjolan dan kemerahan.
  • Bayi akan merasakan gatal saat tubuhnya mulai bereaksi dengan protein air liur nyamuk.
  • Sekitar satu hari setelah gigitan, muncul beberapa benjolan di area gigitan nyamuk menjadi keras, gatal dan berwarna coklat kemerahan.

Bayi dan anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengalami gejala tambahan seperti gatal-gatal berlebihan, pembengkakan kelenjar hingga demam ringan [3].

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi dan anak-anak lebih rentan terhadap gigitan nyamuk dan menimbulkan reaksi yang lebih parah seperti alergi [1].

Reaksi alergi yang lebih parah dan dapat membahayakan bayi tersebut berupa: [1]

  • Pembengkakan yang lebih parah di area kulit yang terkena gigitan.
  • Memar atau melepuh.
  • Area gatal-gatal yang semakin meluas.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Demam ringan.

Selain gejala tersebut, alergi yang lebih parah dapat menimbulkan reaksi anafilaksis, yaitu sebuah kondisi yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Reaksi ini menyebabkan pembengkakan tenggorokan, gatal-gatal, pingsan, kesulitan bernafas atau mengi [3].

Sebagai orangtua, mungkin Anda akan sulit membedakan apakah ruam tersebut merupakan bekas gigitan nyamuk atau serangga lain. Saat mengetahui bayi atau anak-anak terkena gigitan nyamuk, segera bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air, kemudian keringkan [1].

Penyakit yang Disebabkan oleh Gigitan Nyamuk

Nyamuk menyebarkan kuman melalui gigitan dan menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah dan virus West Nile kepada bayi. Nyamuk yang telah terinfeksi virus atau parasit akan dengan mudah menyebarkan ke orang lain melalui gigitan [4].

Beberapa infeksi berbahaya yang dapat dibawa dan ditularkan oleh nyamuk di antaranya:

  • Demam Berdarah

Infeksi atau penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dapat menyerang manusia dari segala usia. Virus demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan kerap menimbulkan efek lebih parah pada bayi dan anak-anak [6].

Gejala awal demam berdarah adalah demam tinggi, ruam, nyeri otot dan nyeri sendi. Dalam kasus yang lebih ekstrim, demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan hebat, syok hingga kematian [3].

  • Malaria

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Penyakit ini dapat mengancam nyawa karena menginfeksi sel darah merah. Gejala awal yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala dan menggigil. Gejala ini seringkali muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk Anopheles [7].

  • West Nile

West Nile merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Kebanyakan orang yang terpapar virus West Nile ini tidak menunjukkan gejala. Gejala yang paling umum dilaporkan adalah demam. Penyakit ini memengaruhi otak dan sistem saraf serta dapat menyebabkan kematian [6].

  • Virus Zika

Virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini memiliki gejala awal demam, nyeri sendi dan ruam. Gejala demam Zika biasanya akan hilang setelah 1 minggu. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kelainan pada janin jika menjangkiti ibu hamil [3].

Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk berikutnya adalah chikungunya. Virus yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi ini menimbulkan gejala-gejala seperti demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot hingga ruam [8].

Tips Mencegah Gigitan Nyamuk pada Bayi

Gigitan nyamuk pada bayi seringkali menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir dan mencegah gigitan nyamuk pada bayi, berikut caranya:

  • Kenakan Pakaian Lengan Panjang

Untuk mencegah gigitan nyamuk pada bayi atau anak-anak, beri mereka pakaian lengan panjang yang dapat melindungi dari gigitan nyamuk [9].

Hindari memberi pakaian dengan warna gelap karena nyamuk cenderung menyukai area gelap. Berikan bayi pakaian berwarna terang untuk mencegah gigitan nyamuk [2]

  • Beri Kasa atau Kelambu pada Tempat Tidur

Bayi atau anak-anak tentu belum bisa menjaga diri mereka sendiri dari gigitan nyamuk, yang dapat Anda lakukan untuk terjadinya gigitan nyamuk adalah dengan memberi kelambu atau kasa anti nyamuk untuk menutupi tempat tidur bayi. Selain tempat tidur, Anda juga bisa memasang kelambu pada jendela dan kereta dorong bayi untuk menghindari gigitan nyamuk [9].

  • Hindari Aktivitas di Luar Ruangan di Pagi atau Sore Hari

Waktu paling aktif untuk nyamuk mencari mangsa adalah pagi dan sore hari, oleh karena itu hindari membawa bayi ke luar rumah di waktu-waktu tersebut untuk mencegah gigitan nyamuk [5].

  • Gunakan Obat Anti Nyamuk yang Aman untuk Bayi

Anda dapat memberikan bayi lotion anti nyamuk dengan memperhatikan anjuran kesehatan. Perhatikan petunjuk penggunaan sebelum memberikannya pada bayi dan pastikan obat anti nyamuk tersebut aman untuk bayi. Lotion anti nyamuk pada umumnya diperkenankan untuk bayi usia di atas 2 bulan [9].

  • Jaga Kebersihan Lingkungan 

Untuk menghindari gigitan nyamuk pada bayi, Anda juga dapat melakukan pencegahan dengan menekan perkembangbiakan nyamuk. Nyamuk menyukai tempat kotor dan genangan air untuk bertelur, Anda dapat memulainya dengan membersihkan lingkungan luar rumah. Bersihkan dan tutup tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan genangan air seperti pot bunga, bak air, ember hingga tempat sampah [10].

  • Gunakan Ampas Kopi atau Teh

Anda juga dapat mencegah gigitan nyamuk dengan menaburkan ampas kopi atau ampas teh di halaman rumah. Meski tidak secara langsung melindungi bayi Anda dari gigitan nyamuk, menurut sebuah penelitian, menabur ampas kopi atau teh dapat menekan perkembangbiakan nyamuk [11] [12].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment