Bayi Sering Cegukan dan Kentut – Penyebab dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Bayi ASI dapat mengalami gangguan gas berlebihan apabila ibunya mengkonsumsi sayuran yang mengandung banyak gas seperti brokoli, kembang kol, kol, kacang-kacangan, serta bawang bombai. Apabila ibu sering... mengkonsumsi jenis sayuran ini dan menemukan bayi menjadi kembung dan banyak cegukan, disarankan untuk membatasi konsumsi jenis sayuran ini. Untuk bayi yang menyusu dari botol, seringkali bayi menelan lebih banyak udara apabila dotnya tidak penuh dengan susu. Sehingga perlu diperhatikan ukuran dot sesuai dengan ukuran mulut dan usia bayi. Gumoh pada bayi seringkali terjadi dalam 4 bulan pertama yang disebut dengan refluks lambung. Namun akan berkurang saat bayi sudah mencapai usia 6-12 bulan dimana bayi sudah mulai duduk dan memulai MPASI. Pemberian gripe water tidak disarankan untuk bayi 0-6 bulan. Untuk usia 6 bulan ke atas, bisa dikonsultasikan terlebih dulu ke dokter spesialis anak untuk menentukan jenis gripe water yang sesuai. Read more

Para orangtua kadang dibuat sakit kepala ketika kondisi anak memburuk. Anak yang masih bayi atau bahkan baru lahir, pasti mengalami masa-masa dimana mereka harus menenangkan si bayi yang rewel akibat gas dalam sistem pencernaan mereka. Kondisi ini yang membuat bayi sering cegukan dan kentut.

Beberapa orangtua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak, mungkin bertanya-tanya apakah kondisi seperti ini normal, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Kita akan membahas soal gas pada bayi dalam artikel ini.

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Gangguan Gas

  • Sendawa atau Cegukan

Sendawa adalah cara alami untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di dalam perut. Bayi sebaiknya dibantu untuk sendawa saat sedang atau segera setelah minum susu. Tapi, jika bayi cegukan, sendawa, atau gumoh berlebihan, berarti ia menelan terlalu banyak udara saat minum.

  • Gumoh

Hal ini adalah biasa dan normal terjadi pada bayi, umumnya saat sedang minum atau sesaat setelahnya. Selain karena minum terlalu banyak atau terlalu cepat, gumoh juga bisa disebabkan oleh menumpuknya gas dalam perut bayi.

Gas bisa diibaratkan gabus yang mengambang di dalam usus, seperti sumbatan yang memperlambat bahkan menghentikan aliran cairan lambung sehingga menyebabkan tekanan dalam pencernaan.

Tekanan ini menyebabkan perut kembung yang akhirnya membuat bayi rewel karena merasa tidak nyaman. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang belum bisa mengatasi masalah ini sehingga perutnya kram.

  • Kentut

Dalam sehari, bayi bisa kentut sekitar 15-20 kali, dan ini adalah normal. Gas bisa masuk ke dalam pencernaan bayi lewat nutrisi dalam ASI dan susu formula, juga bisa tertelan saat menyusu dan menangis.

Tapi, terlalu sering kentut bisa juga pertanda bahwa susu tidak tercerna dengan baik sehingga bakteri baik dalam usus (probiotik) dan enzim tidak terkumpul secara optimal.

Bakteri buruk, virus, dan infeksi lain juga bisa menyebabkan berlebihnya kandungan gas dalam pencernaan bayi yang menyebabkan terlalu sering kentut bahkan diare. Infeksi seperti ini harus segera ditangani dokter.

Penyebab Umum Cegukan Pada Bayi

Rasa tidak nyaman akibat gas akan membuat bayi rewel dan bisa terjadi baik pada bayi yang menyusu langsung pada ibu maupun yang minum susu dari botol.

Meskipun gangguan gas seperti ini adalah masalah yang umum dan bisa terjadi pada anak di semua tingkatan usia, tapi paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir hingga usia satu hingga empat bulan karena pada usia ini sistem pencernaan mereka masih berkembang.

Selain itu, beberapa bayi lebih sering mengalami gangguan akibat gas dibanding bayi lain seusianya karena beberapa faktor lingkungan. Rasa tidak nyaman ini terjadi ketika kantung-kantung gas terjebak dalam sistem pencernaan bayi. Penyebab dari kondisi tersebut adalah:

  1. Cara menyusui yang kurang tepat sehingga bayi menelan terlalu banyak udara.
  2. Minum terlalu banyak hingga perut bayi menjadi terlalu penuh.
  3. Sistem pencernaan yang belum sempurna – perut bayi masih dalam proses belajar mencerna makanan, gas dan ampas dengan efektif. Mikroflora, semacam bakteri baik yang hidup dalam sistem gastrointestinal semua manusia, juga masih bertumbuh dalam perut mereka.
  4. Sensitif terhadap beberapa jenis makanan – beberapa bayi bisa saja intoleran atau alergi terhadap sejumlah kandungan dalam ASI atau susu formula.
  5. Laktosa berlebih – biasanya karena tingginya kandungan laktosa dalam foremilk atau ASI yang pertama kali keluar dari ibu.
  6. Terlalu lama menangis juga bisa menyebabkan bayi menelan banyak udara yang kemudian masuk ke dalam sistem pencernaannya.

Bahayakah Bayi Sering Cegukan dan Kentut?

Pada umumnya, ini adalah kondisi yang wajar dan normal terjadi pada bayi. Namun, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai oleh orangtua bila gangguan akibat gas pada bayi sampai membuatnya:

  • Diare
  • Muntah
  • Demam
  • Tidak mau minum ASI atau susu botol
  • Menangis terus menerus hingga terasa tidak wajar

Bila kondisi tersebut terjadi, bayi harus segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui seberapa serius kondisi gangguan pencernaannya.

Cara Mengatasi Bayi Sering Cegukan dan Kentut

Adanya gas dalam perut bayi dari waktu ke waktu adalah hal yang tidak bisa dihindari. Cegukan dan kentut juga sebenarnya baik untuk pencernaan bayi,  tapi jika kondisinya memburuk dan membuat bayitidak nyaman dalam waktu yang lama, maka beberapa hal berikut ini bisadilakukan untuk meredakannya:

1. Perbaiki cara menyusui

Jika bayi minum ASI, maka pastikan posisi kepalanya selalu lebih tinggi daripada perut. Jika minum dari botol, posisikan botolnya dalam posisi miring yang benar sehingga udara selalu ada di bagian atas sementara susu sepenuhnya mengisi bagian nipple.

Untuk ibu yang masih belajar menyusui, konsultasikan cara yang benar dengan dokter atau bidan untuk memastikan bayi mengisap dengan baik agar tidak menelan udara saat menyusu.

2. Segera bantu bayi untuk sendawa sesaat setelah minum

Bayi bisa diposisikan duduk atau digendong tegak lurus menghadap belakang sambil ditepuk-tepuk punggungnya dengan lembut sampai ia sendawa. Biasanya butuh beberapa menit sampai gas dalam pencernaannya naik, jadi jangan terburu-buru.

3. Pijat bagian perutnya

Letakkan bayi dalam posisi tidur, lalu usap lembut perutnya searah jarum jam, lalu dari atas ke bawah di tengah perut. Gerakan ‘I Love You’ atau ‘ILU’ adalah yang sering dilakukan oleh dokter anak atau perawat untuk mengatasi kembung pada bayi. Caranya:

  • Gunakan dua jari, lalu tekan perut bayi dengan lembut membentuk huruf I-L-U, ulangi beberapa kali.
  • Saat memijat, minyak telon bisa digunakan untuk menghangatkan perutnya  dan membantu gas untuk keluar lebih mudah.

4. Berikan gripe water

Ini adalah ramuan herbal yang sudah ratusan tahun dipercaya oleh jutaan orangtua untuk mengatasi kembung pada bayi. Bahan-bahan yang digunakan dalam gripe water bisa berbeda tergantung merk-nya. Jadi pastikan tidak ada alkohol, gula, gluten, atau pewarna dan perasa buatan dalam kandungan gripe water yang Anda pilih.

Tidak perlu panik atau khawatir bila bayi Anda sering cegukan dan kentut, karena sistem pencernaan bayi memang belum sempurna dan butuh waktu lebih lama untuk memproses gas yang masuk ke dalam perut. Walau menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi dan membuatnya rewel, namun ini adalah kondisi yang tidak membahayakan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment