Bayi Sering Ngulet – Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bayi yang belum bisa bicara melakukan banyak hal yang tak jarang membuat orang tua terheran hingga merasa khawatir.

Salah satu hal yang sering bayi lakukan adalah ngulet di mana hal ini sebenarnya sangat umum, sebab orang dewasa pun melakukannya [1].

Jika melihat bayi sering ngulet, orang tua sebaiknya jangan khawatir berlebihan dulu walau harus tetap waspada.

Hal tersebut hal biasa dan berikut ini adalah berbagai kemungkinan faktor yang mendasari.

1. Peregangan

Bayi sering ngulet bukan suatu tanda bahaya, maka para orang tua tidak perlu mencemaskan secara berlebihan.

Salah satu alasan mengapa bayi mengulet adalah untuk meregangkan tubuhnya, seperti membuat otot dan sendi terasa lebih lemas sehingga lebih nyaman bagi si kecil [2,3].

Bedanya dari orang dewasa, bayi merasa perlu melakukan peregangan dengan cara ngulet karena ia masih dalam masa tumbuh kembang [3].

Dengan ngulet, bayi dapat memaksimalkan perkembangan otot-otot maupun sendi dalam tubuhnya, terutama dalam usia 3 bulan pertama [3].

2. Mendorong Gas

Alasan lain yang bayi sering ngulet bisa jadi adalah untuk mendorong gas keluar dari dalam perut [4].

Jadi saat bayi melakukan gerakan mengulet, para orang tua tidak perlu panik karena artinya si kecil sedang berusaha membuang gas yang sudah menumpuk di dalam perut [4].

Biasanya, setelah ngulet dan berhasil mendorong gas tersebut si kecil akan merasa lebih nyaman dan lega [4].

3. Sembelit

Meski sering ngulet tidak berkaitan dengan kondisi yang berat atau serius, bayi juga berpotensi mengalami masalah kesehatan sehingga orang tua bisa mewaspadainya [1].

Jika bayi sering ngulet diikuti dengan mata yang melotot, orang tua perlu mengecek apakah buang air besarnya lancar-lancar saja selama ini [1].

Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda demikian namun buang air besar lancar, ngulet bukan tanda sembelit [1].

Namun apabila bayi menunjukkan gerakan ngulet terlalu sering, mata melotot dan buang air besar tidak lancar, ini bisa mengartikan bahwa bayi sedang mengalami sembelit [1,5].

Bayi sembelit juga kerap ditandai dengan gerakan tidak nyaman seperti gelisah setiap saat dan mengejan [1,5].

Oleh karena itu, orang tua sangat perlu memerhatikan pola buang air besar bayi, maka ketika tidak seperti biasanya pun akan terlihat [1].

Bayi yang sering ngulet, mengejan, gelisah, dan buang air besar lebih jarang biasanya memiliki feses yang kering dan lebih keras ketika sekalinya buang air besar [1].

Bawa ke dokter segera untuk diperiksakan dan diberi penanganan yang tepat.

4. Kolik Perut

Bayi ngulet terus-menerus dan lebih rewel daripada biasanya perlu dicurigai tengah mengalami kondisi tak menyenangkan pada tubuhnya [6,7].

Kolik usus adalah salah satu kemungkinan penyebab yang perlu orang tua waspadai sekalipun tergolong jarang [6,7].

Kolik adalah kondisi nyeri pada perut yang biasanya bisa muncul lalu sembuh sendiri dan bisa timbul kembali sewaktu-waktu [6,7].

Perut nyeri melilit ini bisa menandakan adanya ketidakberesan pada sistem pencernaan, mulai dari radang, sumbatan, hingga kontraksi otot [6,7].

Organ-organ dalam perut yang bisa mengalami nyeri adalah usus, lambung, ginjal, saluran kencing, dan kantong empedu. Kolik bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih umum dialami oleh para bayi [6,7].

Untuk mengetahui apa yang terjadi pada perut anak, orang tua bisa segera membawanya ke dokter supaya menempuh pemeriksaan secepatnya [6,7].

CT scan, USG dan rontgen adalah metode-metode pemeriksaan yang sekiranya diperlukan untuk mengidentifikasi masalah pada organ-organ pencernaan si kecil [6,7].

5. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD atau kenaikan asam lambung tidak hanya bisa dialami orang dewasa [1].

Bayi mengulet terlalu sering, lebih rewel daripada biasanya, kemudian disusul dengan muntah-muntah dapat menandakan adanya gangguan pada lambung [1].

Salah satu kemungkinan terbesar adalah GERD, disebabkan oleh cincin otot yang memisahkan lambung dengan kerongkongan bagian bawah masih dalam tahap perkembangan [1].

Karena belum berkembang sempurna, fungsi cincin otot belum terbilang senormal orang dewasa, terutama pada bayi usia kurang dari 4 bulan [1].

Selain itu, ukuran lambung yang masih teramat kecil pun menjadi alasan lain mengapa bayi bisa mengalami GERD [1].

Ketika makan atau minum terlalu banyak, lambung mudah terisi penuh sehingga bayi tidak merasa nyaman, mengulet, hingga memuntahkan kembali apa yang sudah masuk ke dalam perutnya [1].

Untuk menangani dengan benar, bawa si kecil ke dokter supaya dapat diperiksa dengan metode endoskopi, rontgen atau metode lainnya [1].

6. Ketegangan Otot

Bayi juga berpotensi mengalami otot tegang dan hal ini bisa dialami ketika bayi digendong dalam posisi tubuh yang kurang nyaman [8].

Jadi ketika bayi sering ngulet diikuti dengan sering menangis, bisa jadi ada yang salah pada ototnya [8].

Segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan hindari mencoba mengatasi sendiri apabila belum tahu pasti faktor penyebabnya.

7. Gangguan pada Pusar

Bayi mengulet terus-menerus juga dapat menandakan adanya ketidaknyamanan atau rasa nyeri pada area tubuh tertentu [9].

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah rasa nyeri pada bagian pusar [9].

Orang tua bisa segera mengecek kondisi perut si kecil, terutama bagian pusar, apakah terjadi kemerahan, pembengkakan, hingga keluarnya cairan berbau dari sana.

Ada berbagai kemungkinan penyebab bayi sering ngulet dan jika tidak disertai tangisan dan gejala fisik abnormal lainnya, orang tua tidak perlu khawatir.

Namun bila bayi ngulet diikuti dengan berbagai tanda tidak wajar lainnya, segera bawa ke dokter anak untuk mendapat penanganan terbaik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment