Bolehkah Makan Daging Sapi Selama Kemoterapi? Ini Faktanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kemoterapi adalah metode pengobatan untuk penderita kanker yang menggunakan obat-obatan berbahan kimia kuat [1,2].

Tujuan kemoterapi adalah membasmi sel-sel kanker di dalam tubuh pasien sehingga sel-sel tersebut tidak lagi tumbuh dan menyebar [1,2].

Selama menjalani kemoterapi, ada sejumlah pantangan makanan yang perlu pasien ikuti.

Bagi pasien kemoterapi penyuka daging sapi, ketahui apakah mengonsumsinya aman atau tidak sebelum menikmati.

Bolehkah makan daging sapi selama kemoterapi?

Ada beberapa pasien kemoterapi yang diperbolehkan mengonsumsi daging sapi selama diolah secara matang [3,4].

Namun, ada pula beberapa pasien kemoterapi yang tidak dianjurkan makan daging sapi sampai kemoterapi selesai [3].

Rata-rata pasien kemoterapi boleh makan daging sapi asalkan tidak dalam kondisi mentah maupun setengah matang [3,4].

Daging sapi giling yang mentah dan setengah/kurang matang adalah yang paling perlu dihindari oleh pasien selama kemoterapi [4].

Tidak hanya daging sapi, daging unggas dan daging hewan kaki empat lainnya pun sebaiknya tidak dikonsumsi mentah atau setengah matang [3,4].

Pada dasarnya, daging sapi untuk penderita kanker itu baik dan bernutrisi [5].

Tidak hanya menawarkan protein, kandungan vitamin B6, zinc, vitamin B12, zat besi dan niacin-nya juga tinggi [5,6].

Sebagai bagian dari pola diet sehat pasien kanker, daging sapi bisa tetap dikonsumsi selama ada pembatasan [5,6].

Pasien kanker yang sedang mengikuti kemoterapi dapat mengonsumsi daging sapi tanpa berlebihan untuk menyeimbangkan asupan nutrisi [5].

Keseimbangan nutrisi di dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan sekaligus membentuk otot yang selama ini kurang bisa tercapai karena penyakit mematikan ini [5].

Pasien bisa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan apapun yang disukai, termasuk daging sapi.

Mengapa pasien kemoterapi tidak boleh makan daging sapi mentah/setengah matang?

Beberapa orang sebelum sakit atau sebelum menjalani kemoterapi terbiasa makan menu daging sapi mentah atau setengah matang.

Makan daging sapi mentah atau setengah matang tidak berefek apapun dan cenderung aman bagi orang-orang yang menggemarinya.

Hanya saja saat menjalani kemoterapi, sistem daya tahan tubuh sedang ditekan [3].

Fungsi imun tidak lagi normal dan sekuat sebelumnya sehingga penting untuk menahan keinginan makan apapun seperti sebelum menempuh prosedur ini [3].

Setelah selesai menjalani kemoterapi, fungsi imun akan perlahan kembali seperti semula, dan saat itu pasien tidak perlu lagi mengikuti sejumlah pantangan [3].

Selama kemoterapi, tubuh pasien umumnya akan mengalami neutropenia [7].

Neutropenia adalah kondisi saat jumlah sel darah putih berkurang, padahal tubuh normalnya membutuhkan sel darah putih sebagai pembasmi bakteri yang masuk ke dalam tubuh [7].

Oleh sebab itu, makan makanan mentah dan setengah matang tidak lagi seaman sebelum kemoterapi [3,7].

Daging sapi mentah maupun setengah matang berpotensi mengandung bakteri berbahaya [7].

Ketika mengonsumsinya saat kemoterapi masih berjalan, sel darah putih sedang tidak aktif untuk melawan bakteri-bakteri yang berpeluang masuk ke dalam tubuh [7].

Hal ini bisa menjadi berbahaya bagi tubuh dengan sistem imun yang lemah [7,8,9].

Tidak hanya sakit perut dan diare, efek dari makanan mentah atau setengah matang yang mengandung bakteri bisa menimbulkan masalah kesehatan lebih serius [8,9].

Untuk lebih aman, tanyakan kepada dokter mengenai daging apa saja yang boleh dikonsumsi selama kemoterapi.

Tanyakan juga mengenai berapa porsi daging yang boleh dikonsumsi dan yang baik bagi tubuh selama kemoterapi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment