Menjaga kesehatan telinga penting untuk dilakukan. Telinga menghasilkan cairan kuning yang dikenal sebagai serumen (earwax) yang berperan sebagai pelumas, memberi perlindungan bagi dinding dalam saluran telinga dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Biasanya tidak diperlukan untuk membersihkan serumen, sehingga orang tua tidak perlu menggunakan cotton bud untuk membersihkan bagian dalam telinga anak[1, 2].
Akan tetapi terlalu banyak serumen juga dapat menimbulkan gangguan bagi fungsi pendengaran telinga. Beberapa orang dapat menghasilkan serumen dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal[2, 3].
Bagi orang tua, penting untuk mengingat bahwa sebaiknya tidak membersihkan telinga anak lebih dari 2 kali dalam satu minggu. Orang tua tidak perlu membersihkan telinga anak setiap hari sebab serumen diperlukan untuk perlindungan telinga[3].
Untuk membersihkan telinga anak, ikuti langkah-langkah berikut:
Daftar isi
1. Lakukan Setelah Anak Dimandikan
Waktu paling baik untuk membersihkan telinga anak ialah setelah mandi karena suhu hangat air dan kelembapan akan membuat serumen lebih lunak. Setelah anak mandi, bisa diberitahukan bahwa kita hendak membersihkan telinganya dan memintanya untuk duduk dengan tenang sebentar[3].
Jika anak menolak, cobalah untuk membujuknya perlahan. Hindari memaksa anak yang tidak mau diminta duduk tenang untuk dibersihkan telinganya karena dapat meningkatkan risiko cedera[3].
2. Hindari Penggunaan Cotton Bud untuk Bayi dan Balita
Bagi bayi dan balita, penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga tergolong tidak aman. Cotton bud dapat menyebabkan kerusakan atau perlukaan pada saluran telinga dan gendang telinga[1, 2].
Di Amerika Serikat, sejak tahun 1990-2010, membersihkan telinga menjadi penyebab paling umum dari dilarikannya anak ke unit darurat akibat perlukaan telinga[1].
Kasus ini terjadi pada lebih dari 260.000 anak. Perlukaan yang terjadi paling umum melibatkan tersangkutnya suatu objek di dalam telinga, gendang telinga berlubang, dan perlukaan jaringan lunak[1].
Pilihan paling aman untuk membersihkan telinga bayi dan balita ialah menyeka menggunakan kain yang dibasahi dengan air hangat[1].
3. Bersihkan pada Bagian Luar Saluran Telinga
Kita dapat menggunakan kain yang sudah dibasahi air hangat untuk menyeka bagian belakang dan di sekitar bagian luar telinga. Jangan pernah memasukkan kain atau bola kapas ke dalam telinga bayi karena dapat menyebabkan kerusakan pada saluran telinga[1].
Pada anak yang lebih besar (5 tahun atau lebih) dapat menggunakan cotton bud untuk membersihkan saluran telinga bagian luar. Tarik daun telinga sedikit ke belakang-atas untuk meluruskan saluran telinga. Masukkan cotton bud ke dalam saluran telinga bagian luar, tidak lebih dari 4-5 mm[3].
Jika memungkinkan, kita dapat membersihkan telinga anak dengan cotton bud dengan gerakan memutar. Pastikan untuk tidak memasukkan terlalu dalam[3].
4. Perhatikan Bagian Kapas pada Ujung
Setelah selesai membersihkan telinga anak, perhatikan bagian kapas pada ujung cotton bud untuk memastikan kapas tidak terlepas dari stik plastik dan tertinggal di dalam saluran telinga[3].
Adanya objek asing yang tertinggal di dalam saluran telinga dapat meningkatkan produksi serumen yang mengarah pada penumpukan serumen yang mana akan berdampak pada terganggunya pendengaran[2, 3].
5. Bawa Anak ke Dokter Jika Serumen Terlalu Banyak
Jika pada telinga anak terdapat serumen dalam jumlah banyak atau serumen terlalu keras dan sulit dibersihkan, sebaiknya anak dibawa ke dokter. Dokter dapat melakukan pembersihan saluran telinga menggunakan alat khusus untuk menghilangkan serumen sehingga telinga dapat dibersihkan dengan aman tanpa menyebabkan perlukaan[1, 3].
6. Perhatikan Kondisi Saluran Telinga
Selama membersihkan, dianjurkan untuk memperhatikan kondisi telinga anak. Jika terdapat hal yang tidak normal seperti adanya objek asing atau dinding saluran terlihat merah, sebaiknya kita memeriksakan anak ke dokter[4].
Sebaiknya hindari mencoba mengeluarkan sendiri objek asing yang terdapat di bagian dalam telinga anak karena berpotensi lebih tinggi menimbulkan dampak merugikan[4].
Telinga anak yang terlihat kemerahan dan terjadi pembengkakan dapat mengindikasikan terjadinya suatu infeksi. Jika telinga anak menunjukkan tanda infeksi, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter dapat meresepkan obat tetes telinga dengan antibiotik untuk mengatasi infeksi[1].
7. Menggunakan Obat Tetes Telinga
Obat tetes telinga dapat digunakan untuk membersihkan telinga bayi dan anak-anak dengan aman. Obat tetes telinga biasanya mengandung bahan yang dapat melarutkan serumen dan memudahkan pengeluarannya dari saluran telinga[1, 4].
Untuk membersihkan telinga menggunakan obat tetes, pertama-tama baringkan anak dengan posisi miring. Tarik daun telinga perlahan ke arah bawah-belakang untuk membuka bagian lubang telinga[1].
Masukkan sekitar 5 tetes obat ke dalam lubang telinga (atau sesuai jumlah yang dianjurkan dokter). Biarkan anak tetap berbaring dalam posisi miring yang sama selama 10 menit, kemudian minta anak membalik posisi ke sisi satunya sehingga telinga yang sudah ditetesi obat mengarah ke bawah[1].
Kita dapat menempatkan tisu di bawah telinga anak untuk menampung kotoran telinga dan obat tetes akan keluar dengan sendirinya[1].
Pemilihan obat tetes telinga yang digunakan untuk membersihkan sebaiknya berdasarkan anjuran dokter. Jumlah tetesan obat yang digunakan dan seberapa sering penggunaannya sebaiknya juga mengikuti saran dokter[1].