7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Mudah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat berolahraga atau setelah minum kopi, kemudian mengalami lonjakan tekanan jangka pendek mungkin itu adalah sesuatu hal yang wajar. Namun, apabila seiring waktu jantung memompa lebih banyak darah dari biasanya atau bahkan pembuluh darah menjadi kaku, maka tekanan darah bisa tetap tinggi dan justru dapat menyebabkan hipertensi [1]

Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah[1] :

  • Efek samping dari mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Kelebihan berat badan dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam
  • Diet tidak sehat
  • Konsumsi nikotin
  • Minum alkohol berlebihan.

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi tekanan darah tinggi dengan mudah, baik secara alami maupun medis antara lain sebagai berikut.

1. Olahraga Secara Rutin

Kelebihan berat badan menjadi salah satu penyebab tekanan darah tinggi oleh karena itu harus banyak melakukan aktivitas dan berolahraga. Misalnya dengan latihan aerobik yang dapat dilakukan oleh semua orang terutama orang dewasa yang lebih tua. Hasil ini sama baiknya dengan beberapa obat tekanan darah, yang dapat menurunkan tekanan darah rata-rata 3,9 persen sistolik dan 4,5 persen diastolik, hal ini didasarkan pada sebuah penelitian yang telah dilakukan.[3]

Aktivitas fisik yang dilakukan ini disarankan dilakukan untuk sesi 40 menit dengan intensitas sedang hingga kuat. Dalam satu minggu dapat dilakukan tiga hingga empat kali[4]. Dengan aktivitas fisik atau olahraga teratur maka dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Sehingga seiring waktu, jantung menjadi lebih kuat dan memompa dengan sedikit usaha. Hal ini dapat menurunkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan pada arteri.[3]

Selain dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan juga dapat menimbulkan masalah medis lainnya. Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan darah dan menurunkan risiko medis lainnya sangat penting untuk melakukan penurunan berat badan. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa penurunan berat badan dapat mengurangi tekanan darah rata-rata 3,2 mm Hg diastolik dan 4,5 mm Hg sistolik.[5]

2. Kurangi Sodium

Untuk meningkatkan kesehatan jantung maka ketika mengonsumsi makanan perlu untuk mengurangi kandungan sodium di dalamnya. Selain itu, apabila seseorang memiliki tekanan darah tinggi dengan pengurangan sodium ini juga dapat mengurangi tekanan darah sekitar 5 hingga 6 mm Hg. Namun efek asupan sodium pada tekanan darah ini bervariasi bagi setiap orang. Idealnya asupan sodium yang lebih rendah untuk kebanyakan orang dewasa yaitu 1.500 mg atau kurang.[6]

Ketika akan mengurangi natrium dari makanan yang dikonsumsi, maka perlu untuk selalu membaca label makanan yang akan dibeli. Penting untuk dapat memilih makanan dan minuman yang dibeli, dengan alternatif rendah sodium atau juga dengan menggunakan bumbu atau rempah-rempah pilihan untuk menambahkan rasa makanan. Perlu untuk diketahui bahwa dalam satu sendok teh garam, mengandung 2.300 mg sodium. Jika merasa kesulitan untuk mengurangi sodium secara drastis, maka lakukanlah secara bertahap.

2. Kurangi Konsumsi Kafein

Salah satu penambah tekanan darah adalah dengan mengonsumsi kafein. Oleh karena itu salah satu cara mengatasi tekanan darah tinggi adalah dengan mengurangi konsumsi kafein.[7] Pada beberapa orang, kafein dapat menaikkan tekanan darah, walau sifatnya sementara. Namun untuk menghindari kemungkinan tekanan darah tinggi dan meningkatkan pembacaan tekanan darah sebaiknya mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan mengonsumsi kafein.[8]

3. Kurangi Konsumsi Alkohol

Megonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah.[8] Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika orang yang minum alkohol lebih dari enam minuman perhari, kemudian mereka mengurangi konsumsinya hingga 50 % atau lebih maka mereka memiliki penurunan tekanan darah terbesar.[9]

Selain meningkatkan tekanan darah, konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.[8] Sehingga sebaiknya berhenti konsumsi alkohol ini, karena memiliki dampak yang buruk bagi tubuh.

4. Kelola Stres

Stress kronis juga dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi yang terjadi secara terus menerus. Oleh karena itu, meskipun seringkali beberapa orang merasa penat dengan segala tuntutan dan rutinitasnya, penting sekali untuk tetap mengelola stres yang dirasakan.

Untuk mengelola stres ini dapat dilakukan dengan menghindari stres apabila memungkinkan dan juga manajemen waktu yang baik. Namun, jika kesulitan maka dapat melakukan strategi lain seperti terapi, pernapasan dalam, meditasi kesadaran, dan yoga.[8] Teknik ini dapat membantu menghilangkan stres dan juga mengelola tekanan darah. Dalam sebuah penelitian menunjukkan dalam waktu 8 minggu yang di ukur secara klinis, meditasi kesadaran dapat menurunkan tekanan darah.[10]

5. Memproduksi Lebih Sedikit ACE inhibitor

ACE merupakan singkatan dari Angiotensin-converting enzyme,yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih sedikit angiotensin. Angiotensin ini merupakan salah satu bahan kimia yang dapat menyebabkan arteri menjadi sempit terutama di ginjal dan juga di seluruh tubuh.[11]

Dengan sedikit angiotensin maka dapat membantu pembuluh darah rileks dan terbuka, sehingga pada saatnya akan menurunkan tekanan darah.[11] Namun, perlu diingat sebelum menggunakan obat ini sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada apoteker atau langsung bertanya kepada dokter.

6. Konsumsi Obat Penghambat saluran kalsium

Ketika kalsium memasuki sel otot polos dan arteri makan dapat menyebabkan kontraksi yang lebih keras dan kuat. Oleh karena itu untuk mengurangi kalsium dan juga agar kontraksi jantung tidak sekuat itu, maka dapat menggunakan obat penghambat saluran kalsium untuk mencegah kalsium memasuki sel otot polos jantung dan arteri.[11] Penting untuk bertanya kepada apoteker atau langsung konsultasi kepada dokter sebelum menggunakannya.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter ketika sudah mengalami gejala tekanan darah tinggi, karena penting untuk mengukur tekanan darah dan juga keluhan yang dirasakan. Dari hasil pengukuran tekanan tersebut dokter dapat memberikan obat dengan tepat dan apakah perlu perawatan medis atau tidak.

Misalnya jika diketahui hasilnya adalah krisis hipertensi dengan pembacaan tekanan darah 180/100. Hal ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera. Karena saat memiliki tekanan darah tinggi, seseorang tidak akan tahu apakah dapat merusak sistem kardiovaskular atau tidak. Maka ikuti saran dokter dengan hati-hati dan buat janji untuk tindakan lebih lanjut.[12]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment